11 Ulama yang Tidak Menikah Sepanjang Masa Hidupnya

ulama yang tidak menikah

Pecihitam.org – Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa menikah merupakan fitrah manusia selain juga merupakan sunnah Rasulullah, bahkan menikah merupakan penyempurna agama. Karena menikah dapat menumbuhkan ketenangan dan juga untuk melanjutkan keturunan. Namun tahukah kamu bahwa ternyata ada ulama-ulama yang tidak menikah selama masa hidupnya, siapa sajakah mereka?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah Saw bersabda;

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “النِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِيْ فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي وَتَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ وَمَنْ كَانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ” رواه ابن ماجه

Dari Aisyah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Menikah itu termasuk dari sunahku, siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, maka ia tidak mengikuti jalanku. Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya.” HR. Ibnu Majah.

Perlu digaris bawahi, bahwa para ulama yang memilih untuk tidak menikah, bukan karena tidak menyukai sunnah Rasulullah Saw ataupun yang lain, akan tetapi karena mereka sibuk dengan urusan ilmu dan menjaga hubungan dengan Allah, sehingga mereka memutuskan untuk tidak menikah.

Ada banyak ulama ulama yang memutuskan untuk tidak menikah diantaranya yaitu:

Daftar Pembahasan:

1. Imam An-Nawawi

Ulama yang terkenal akan ketawadhu’an dan kealimannya, beliau adalah Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi. Lahir di desa Nawa dekat Damaskus pada tahun 631 H, beliau adalah ulama bermadzhab syafi’i, yang begitu terkenal dengan karya-karyanya.

Baca Juga:  Al Qur'an Tak Pernah Sebut Khilafah, Hizbut Tahrir Jangan Bikin Kacau!

Diantara karyanya yaitu Al-Arba’in An-Nawawiyah, Riyadhus Shalihin, Al-Minhaj (Syarah Shahih Muslim), At-Taqrib wat Taysir fi Ma’rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir, Minhaj ath-Thalibin, Raudhatuth Thalibin, Al-Majmu` Syarhul Muhadzdzab Matn al-Idhah fil-Manasik, Tahdzibul Asma’ wal Lughat, At-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran, Bustanul Arifin, dan masih banyak lagi.

Karena begitu sibuk dengan urusan keilmuan hingga akhir hayatnya Imam an Nawawi melajang. Beliau wafat pada tahun 676 H, dalam usia yang relatif muda untuk ukuran seorang ulama yaitu 45 tahun.

2. Al-Adzkar Abdullah bin Abi Najih Al-Makky

Beliau adalah ahli mufasir yang terpercaya pada zamannya, Nama lengkapnya adalah Abu Yasar Abdullah bin Abi Najih. Salah seorang tabiut tabiin yang berasal dari mekah dengan guru yang ternama yaitu Thawus dan Mujahid.

Beliau juga seorang mufti ahli mekah, beliau wafat pada tahun 131  H, Salah satu muridnya adalah Sufyan bin Uyainah,  sepanjang hidupnya, beliau belum pernah menikah hingga ajal menjemputnya.

3. Yunus bin Hubaib al-Bashri

Seorang ahli nahwu dan sastra yang terkemka pada zamannya, ia adalah Abu Abdurrahman Yunus bin Hubaib al-Bashri. Salah satu muridnya yang sangat masyhur dikalangan pesantren-pesantren yaitu Imam Sibaweh.

Beliau Lahir pada tahun 90 H dan wafat pada 182.  Beberapa karya-karyanya yang biasa diajarkan dipesantren-pesantren antara lain maanil Quran, kitab-kitab bahasa, maani syiir dan lain sebagainya. Dalam hidupnya beliau tidak pernah menikah.

Baca Juga:  Dimanakah Wilayah Najd, Tempat Lahirnya Muhammad bin Abdul Wahab Itu Berada?

4. Husain bin Ali al-Ju’fi

Seorang yang zuhud dan wara’ dengan kedalam ilmu yang luas, beliau adalah Husain bin Ali al Ju’fi yang lahir pada tahun 119 H, diantara guru-gurunya yaitu al-A’masy, Abu Amr bin al-Ala’ dan Hamzah al-Zayyat.

Reputasinya dalam bidang keagamaan membuatnya mendapat julukan Syaikhul Islam pada masa Khalifah Utsmaniyah, belaiu wafat pada tahun 2013, dan beliau tidak menikah selama hidupnya.

5. Bisyrul Hafi al-Marwazi

Seorang imam Muhaddis yang arif wal alim alamah lahir pada tahun 150 H, beliau adalah  Bisyrul Hafi al-Marwazi, beliau terkenal sebagai seorang seorang sufi yang zuhud setelah menjadi seorang muhaddis yang luar biasa.

Diantara guru-gurunya adalah Abdullah bin Mubarak, Malik bin Anas dan Fudhail bin Iyadh. Beliau memiliki memiliki murid yang sangat terkenal yaitu Imam Ahmad bin Hambal. Dan beliau wafat pada tahun 227 H dan tidak memiliki istri.

6. Hannad bin As-Sary

Maha guru Kufah dan seorang huffadz beliau adalah Hannad bin as-Sary at-Taimy ad-Darimy. lahir pada tahun 152 H dan wafat pada 243 H. Beliau salah seorang rawi hadits, Imam Bukhoripun meriwayatkan hadits dari beliau.

7. Ibnu Jarir at-Thabari

Sang penulis tafsir Jamiul Bayan an Wujuhut Ta’wil an Ayyil Quran ini adalah yang alim allamah, hampir setiap bidang ilmu beliau membidangi mulai dari tafsir, haddis, fiqih, ushul fiqh, sejarah, bahasa: nahwu, arudh, sastra, syair, dan beliau adalah seorang mujtahid muthlaq.

Beliau adalah Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Thabari atau yang biasa dikenal Imam Thabari lahir pada tahum 224 H. Beliau hafal Qur’an pada usia 7 tahun dan menulis hadits mulai usia 9 tahun.

Baca Juga:  Tahukah Anda, Ternyata Ada Banyak Pelajaran dari Lebah yang Dapat Kita Renungi

8. Abu Bakar bin Al-Anbary

Muhammad bin Al-Qasim bin Muhammad Al-Anbari Al-Baghdadi adalah seorang ahli tafsir, hadits dan bahwu. Beliau lahir pada tahun 271 H dan wafat 328 H. Dalam hidupnya beliau tidak menikah hingga wafat.

9. Abu Ali al-Farisi

Salah satu ulama yang terkenal dan tidak menikah yaitu Hasan Abu Ali bin Ahmad al-Farisi al-Fasawi. lahir di Persia pada tahun 288 H. Seorang yang ahli dibidang Al Qur’an Di antara karya-karyanya yaitu, Al-Hujjah fi Ilalil Qiraah as-Sab’u, Jawahirun Nahwu. Al-Idhah fin Nahwu, Syarh Abyatil Idhah dan lain sebagainya.

10. Khadijah binti al-Imam Abdus Salam Sahnun bin Sa’id al-Tanukhi.

Salah seorang ulama perempuan yang tidak menikah yaitu yang  Lahir di Qairawan, Tunisia, pada tahun 160 H dan wafat tahun 270 H, ia dimakamkan di Qairawan, di samping makam ayahnya.

11. Rabi’ah al Adawiyah

Seorang waliyallah perempuan yang tidak menikah, ia terkenal sebagai seorang sufi yang zuhud, nama lengkapnya yaitu Rabi’ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah lahir pada tahun 95-99 H dan ia sangat terkenal hingga ke Eropa. Ajaran-ajaran tasawufnya menjadi contoh untuk sufi yang lain. Ia wafat pada tahun 185 H.

Lukman Hakim Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *