16 Ponpes di Banten Akan Bertanding di Liga Santri 2019

Pecihitam.org, TANGERANG – Liga Santri 2019 regional Banten akan segera digelar. 16 tim dari 16 pondok pesantren di Banten akan unjuk kebolehan dalam memainkan si kulit bundar. Memperebutkan piala Bupati Tangerang, babak kick off pertama Liga Santri 2019 akan dimulai pada Senin (14/10/2019) di lapangan hijau Stadion Mini Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. 

Koordinator Regional Banten Liga Santri 2019, Khoirul Huda menuturkan, diinisiasi pertama kali oleh Kemenpora, Liga Santri rutin digelar setiap tahunnya. Diikuti oleh ponpes-ponpes dari Tangerang, Serang, Pandeglang, dan Lebak, di tahun ke 5 ini Liga Santri 2019 regional Banten bakal memperebutkan piala Bupati Tangerang sebagai hadiah utama. Tak hanya itu, sambung dia, tim yang nanti menjadi juara juga akan mewakili provinsi Banten dalam Liga Santri Seri Nasional di Bogor pada November mendatang. 

Baca Juga:  Ribuan Santri Gontor di Bekasi Ikuti Rapid Test Massal

“Liga Santri ini bisa menjadi motivasi bagi para santri untuk berkompetisi, tidak hanya belajar ngaji tetapi juga di bidang lain terutama bidang olah raga,” tuturnya kepada wartawan, Jum’at (11/10/2019). Dikutip Redaksi24

Ia juga mengatakan, berbeda dengan liga sepak bola pada umumnya, selain para pemainnya adalah para santri yang berusia 17 tahun, dalam pertandingan nanti juga akan dimunculkan nilai-nilai yang berkaitan dengan etika-etika santri, agar selama kompetisi berlangsung akhlak para pemain sebagai santri bisa tetap terjaga. 

“Misalnya ketika pelanggaran kita harap ada etika, ada adat yang dijaga, tidak boleh gaduh ke wasit, bahkan tahun lalu ada yang cium tangan ke wasit saat melakukan pelanggaran,” paparnya

Baca Juga:  10 Ribu Santri di Malang Akan Kembali Mondok, Pemerintah Siapkan Pemeriksaan Kesehatan

Ia menambahkan, sedianya Liga Santri 2019 regional Banten ini akan berlangsung selama 9 hari sampai babak final pada tanggal 22 Oktober 2019 bertepatan dengan Hari Santri Nasional. Ia berharap, liga santri dapat menjadi media untuk mencari bibit-bibit pemain bola yang memang berangkat dari pondok-pondok pesantren.

 “Jadi nantinya, santri itu diharapkan tidak hanya mempelajari ilmu agama dan ilmu-ilmu umum lainnya, tetapi santri bisa kita dorong jadi profesional-profesional salah satunya menjadi pemain sepak bola,” pungkasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *