4 Pesan Moral Dibalik Kisah Nabi Ismail AS

4 Pesan Moral Dibalik Kisah Nabi Ismail AS

Pecihitam.org- Kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an memberikan banyak sekali hikmah, selain sebagai pengenalan tokoh kenabian juga sebagai contoh keteladanan akhlaqul karimah (budi pekerti luhur) dari para Nabi terdahulu. Keteladanan yang ditampilkan dari kisah para Nabi dalam al-Qur’an diharapkan mampu memberikan motifasi bagi umat Islam untuk menjadi pribadi yang baik, bermoral dan berkarakter. Dari berbagai kisah para Nabi yang ada pada al-Qur’an, artikel ini akan menceritakan kisah Nabi Ismail AS.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Jenis dan wujud pesan moral yang terdapat dalam karya sastra akan tergantung pada keyakinan, keinginan dan interes pengarang yang bersangkutan. Jenis dan wujud pesan moral mencakup seluruh persoalan kehidupan, serta menyangkut harkat dan martabat manusia. Persoalan kehidupan manusia tersebut dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya (Nurgiyantoro, 1995: 324).

Adapun pesan moral yang terdapat dari kisah Nabi Ismail a.s pada :

  1. Surah al-Baqarah ayat 125 adalah sebagai berikut:
Baca Juga:  Kisah Terbebasnya Seorang Ibu dari Api Neraka Berkat Bacaan Tahlil

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”.

Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah agar nabi Ibrahim dan ismail dijadikan sebagai rasul dan sebagai petunjuk supaya menghimbau umat islam cinta tauhid, dan patuh pada perintah allah SWT.

  • Surat al-Baqarah ayat 126

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”.

Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah allah maha pengasih dan penyayang agar manusia untuk selalu menyukuri atas pemberiannya dan tidak menyia-nyiakannya.

  • Surat al-Baqarah ayat 127

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Baca Juga:  Kisah Tentang Keajaiban Istighfar Tukang Roti yang Menggetarkan Imam Ahmad

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah agar umat islam untuk selalu berbuat kebajikan dan beramal adalah kunci masuk surganya allah SWT.

  • Surat al-Baqarah 158

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah Allah maha pengasih dan maha penyayang agar umat islam melakukan ibadah haji dan umrah ke baitullah, dan siapa saja yang mengerjakannya akan mendapatkkan kebaikan di sisi allah.

Baca Juga:  Debat Nabi Musa dengan Imam Al-Ghazali, Luar Biasa Akhlak dan Ilmu Sang Hujjatul Islam
Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *