4 Sifat Ahli Surga Berdasarkan Surat Qaaf 31 – 35

4 Sifat Ahli Surga Berdasarkan Surat Qaaf 31 - 35

PeciHitam.org – Penjelasan tentang sifat ahli surga sendiri secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an dan sebagai orang Islam yang percaya akan adanya surga pasti ingin tahu mengenai hal tersebut, karena seorang muslim pasti sangat menginginkan kebahagiaan abadi di surga dimana kenikmatannya tiada terkira.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tentang sifat ahli surga, berdasarkan dari Abu Hurairah ra, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ

Artinya: “Allah berfirman, ‘Aku (Allah) sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia,’ Bacalah firman Allah Ta’ala, ‘Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan’.” (QS. As-Sajdah 32:17) (HR. Bukhari: 3244 dan Muslim: 2824)

Di dalam Al-Qur’an sendiri pada surat Qaaf dijelaskan ada pelajaran penting yang mana surat tersebut yang biasa dibaca Rasulullah SAW saat khutbah Jum’at yaitu mengenai sifat ahli surga. (Lihat: Fawaidul Fawaid, Ibnul Qayyim, Dar Ibnul Jauzi, hlm.142-143)

Baca Juga:  Penyakit Hati Dalam Islam, Waspadalah!!

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (34) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (35)

Atinya: “Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 31-35)

Adapun sifat ahli surga yang disebutkan dalam surat tersebut yaitu; awwab atau hamba yang kembali pada Allah, hafiizh atau selalu memelihara aturan Allah, takut pada Allah dan datang dengan hati yang muniib atau bertaubat.

Penjelasan rinci perihal sifat ahli surga berdasarkan ayat tersebut ialah:

  • Awwab.

Awwab maksudnya ialah kembali pada Allah SWT dari maksiat dan senantiasa taat pada-Nya, dari hati yang lalai mengingat-Nya kepada hati yang selalu terjaga mengingat Allah SWT.

Baca Juga:  Larangan Merusak Gereja dan Tempat Ibadah Agama Lain dalam Islam

Ubaid bin ‘Umair menjelaskan yang dimaksud dengan Awwab adalah mengingat akan dosa yang dilakukan kemudian memohon ampun pada Allah SWT dengn bersungguh-sungguh atas dosa yang dilakukannya.

Sa’id bin Al Musayyib yang dimaksud Awwab, yaitu orang yang berbuat dosa kemudian bertaubat, kemudian terjerumus lagi dalam dosa, lalu bertaubat, maksudnya ialah senantiasa bertaubat atas dosa yang dilakukan. (Lihat: Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 13:197, Muassasah Qurthubah)

  • Hafiizh.

Penjelasan tentang hafiizh oleh Ibnu ‘Abbas ra, yaitu menjaga amanat yang Allah SWT janjikan untuknya serta menjalankan amanat tersebut.

Menurut Qotadah yang dimaksud hafiizh ialah menjaga kewajiban dan nikmat yang Allah SWT janjikan untuknya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim maka perlu diketahui bahwa nafsu dibagi menjadi dua kekuatan yaitu kekuatan menyerang dan kekuatan bertahan.

Yang dimaksud dengan awwab menurut beliau adalah kuatnya serangan dengan kembali pada Allah SWT, mengharapkan ridha-Nya dan taat pada-Nya, sedangkan hafiizh adalah kuatnya pertahanan yaitu menahan diri dari maksiat serta hal yang terlarang.

Maka hafiizh ialah menahan diri dari larangan Allah SWT sedangkan awwab ialah menghadap pada Allah SWT dengan senantiasa taat pada-Nya.

  • Takut pada Allah SWT.
Baca Juga:  Dahsyatnya Doa Seorang Ibu Bagaikan Doa Nabi kepada Umatnya

Berdasarkan firman Allah SWT yang artinya, “Orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia (Allah) tidak kelihatan (olehnya)”, di dalamnya terkandung makna pengakuan akan adanya Allah SWT, rububiyah, ketentuan serta akan ilmu dan pengetahuan Allah SWT yang rinci pada setiap kondisi hamba-Nya.

Di dalamnya pula terkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah dan larangan Allah SWT, serta terkandung keimanan pada janji baik, ancaman dan perjumpaan dengan allah SWT.

Seseorang dapat dikatakan takut pada Allah SWT maka haruslah dalam dirinya mencakup hal-hal yang telah disebutkan tersebut.

  • Datang dengan hati yang muniib.

Menurut Ibnu ‘Abbas ra, yang dimaksudkan dengan datang dengan hati yang muniib ialah kembali dengan bertaubat dari bermaksiat pada Allah SWT, melakukan ketaatannya, mencintai ketataannya tersebut serta menerimanya, jadi artinya kembali kepada Allah SWT dengan hati yang selamat, bertaubat dan tunduk pada Allah SWT.

Demikianlah sifat ahli surga yang tercantum dalam Al-Qur’an dan semoga dengan mengetahui sifat-sifat ahli surga tersebut dapat menjadikan kita semakin dekat dan taat pada Allah SWT.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *