Pecihitam.org – Mengapa bayi yang baru lahir harus dikumandangkan adzan dan iqamah di telinganya? Karena mengumandangkan adzan ketika bayi baru lahir sangat banyak hikmahyna.
Salah satunya adalah agar suara yang pertama kali didengar oleh bayi ketika waktu dia lahir ke dunia adalah adzan dan iqamah yang mengandung makna keagungan dan kebesaran Allah serta syahadatain yang menjadi syarat utama seseorang yang baru masuk Islam.
Diaebutkan dalam hadis “Barangsiapa yang lahir baginya seorang bayi, lantas diadzani di telinga kanan dan di iqamati di telinga kiri bayi itu, maka pengikut jin (syaitan) tidak akan membahayakannya.” (HR. Ibnu As-Sunni).
Berikut ini ada beberaa hikmah mengumandangkan adzan dan iqamah ketika bayi baru lahir:
- Adzan dan iqamah menjadi pelambang Islam bagi seseorang saat dilahirkan ke alam dunia.
- Adzan dan iqamah mampu menembus qalbu (hati) bayi dan mempengaruhinya meskipun perasaan bayi belum menyadarinya.
- Adzan dan iqamah adalah panggilan agung yang menyiratkan kebesaran dan keagungan Allah, kesaksian (syahadat) pertama kali yang mengantarkan seseorang masuk Islam.
- Adzan dan iqamah adalah pelajaran (talqin) syiar Islam bagi anak yang baru masuk ke alam dunia, sebagaimana nanti ia juga akan diajarkan (ditalqin) kalimat tauhid ketika meninggal dunia.
- Adzan dan iqamah adalah untuk memupuk fitrah iman dan Islam anak, merangsang syaraf otak dan telinga anak agar segera berfungsi secara efektif. Kerena sejak di dalam kandungan bayi telah berulang kali mendengar bacaan adzan dan iqamah, maka ketika ia lahir dibacakannya lagi, insyaAllah ia akan tersenyum bahagia kerena telah lama mengenalnya lafaz Allahu Akbar.
- Adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir adalah untuk mengusir syaitan agar menjauh dari anak. Syaitan akan lari terbirit-birit ketika mendengar suara adzan.
- Adzan dan iqamah juga mempunyai hikmah untuk menjaga bayi sejak lahir supaya tidak diganggu syaitan ketika memulai kehidupan yang baru di dunia.
Syaitan selalu memukul bayi yang baru saja dilahirkan. Sebagaimana Abu Hurairah ra. mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Tiada seorang anak Adam pun yang baru dilahirkan, melainkan syaitan menyentuhnya saat dilahirkannya hingga ia menangis karena sentuhan syaitan itu, kecuali Maryam dan putranya.” (HR. Bukhari)
Ibnu ‘Abbas ra. mengatakan: setiap bayi yang baru lahir pasti menangis, kecuali ‘Isa putra Maryam. Bayi yang menangis itu karena perutnya diperas oleh syaitan sehingga bayi menyerit. Dengan demikian, adzan yang diserukan di telinga bayi akan menjadi pukulan balasan terhadap syaitan yang selalu berupaya dengan sekuat tenaga merusak keturunan Adam.
Rasulullah saw. juga mengajarkan cara melindungi anak-anak dari gangguan syaitan dan orang yang dengki. Ibnu ‘Abbas ra. berkata: “Nabi meminta perlindungan kepada Allah bagi hasan dan husain seraya berkata, ‘nenek moyang kalian meminta perlindungan bagi Ismail dan Ishaq dengan kalimat thayyibah, ‘saya berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari setiap syaitan, hammah (hewan dan serangga beracun yang mematikan), dan dari setiap mata yang dengki.”
Rasulullah saw. menyuruh kepada semua orang tua untuk melarang anak-anaknya bermain di saat syaitan sedang berkeliaran. Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Jika malam telah datang dengan kegelapannya, tahanlah anak-anak kalian (di dalam rumah), karena pada saat itu syaitan sedang berkeliaran. Jika telah lewat satu jam setelah ‘isya, maka lepaskan mereka bebaskan mereka, tutup pintu rumahmu, dan sebutlah nama Allah, karena syaitan tidak bisa membuka pintu yang tertutup, matikan lampumu dan sebutlah nama Allah, ikatlah tutup wadahmu dan sebutlah nama Allah, tutuplah wadahmu dan sebutlah nama Allah.”
Demikianlah uraian singkat ini yang mengungkap makna dibalik mengumandangkan azan pada bayi baru lahir. Semoga bermanfaat dan semoga anak-anak kita semua dilindungi oleh Allah swt dari gangguan syaitan yang terkutuk. Amin.
Wallahu ‘alam.
