Adzan Subuh: Inilah Doa Sebelum dan Setelahnya Agar Hidup Dilimpahi Keberkahan

adzan subuh

Pecihitam.org- Sebagaimana disenandungkan dalam lagu Raihan yang berjudul Peristiwa Subuh, awal siang ini bermula ketika tabu berbunyi yang disertai adzan subuh yang mendayu-dayu memcah sunyi, kemudian diikuti selang seling kokok ayam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Saat insan terlelap di alam mimpi, adzan subuh bagi sebagiannya merupakan waktu yang sangat istimewa untuk bisa menhadap Allah di awal hari.

Namun, tak sedikit pula, suara adzan subuh membuat mata terpejam dan menarik selimut kembali. Semoga Allah memberikak kita kekuatan. La hawla wa la quwwata illa billah…

Daftar Pembahasan:

Kumandang Adzan Shubuh

Adzan Subuh, pada serauannya ada yang berebeda dengan adzan shalat lainnya. Ada kalimat yang oleh ulama disebut dengan tatswib yakni asshalatu kharum minannaum yang bermakna shalat lebih baik daripada tidur. Kalimt ini mengatakan tidur memang sebuah ibadah juga, tapi ingatlah, ada kewajiban untuk melakukan shalat. Maka mata yang sudah celik, jangan dipejam lagi.

Menjawab Adzan Shubuh

Setiap kalimat-kalimat adzan mulai dari kalimat takbir Allahu akbar hinnga kalimat tahlil la ilaha illallah disunnahkan utuk dijawab dengan kalimat yang serupa kecuali pada seruan hay’alatain yakni hayya ‘alas shalah dan hayya ‘alal falah, maka dijawab dengan kalimat hawqalah, yakni la hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzi.

Dan untuk tastwib atau asshalatu khairun minan naum pada Adzan Subuh dijawab dengan

صَدَقْتَ وَ بَرَرْتَ وَ أَنَا عَلَى ذَلِكَ مَنَ الشَّاَهِدَيْنَ

Shadaqta wa bararta wa ana ‘ala dzalika minasy syahidin

Engkau benar dan bagus ucapanmu. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menyaksikan.

Doa Setelah Adzan Subuh

Selain membaca doa Allahumma rabba hadzihit tammah … dan seterusnya seperti doa adzan shalat lainnya, karena waktu Shubuh merupakan akhir malam dan awal siang, maka dianjurkan pula membaca doa berikut dalam rangka mohon ampun dosa selama malam hari dan mengharap keberkahan siang yang akan dihadapi

Baca Juga:  Suami Memperkosa Istri Dalam Pandangan Hukum Islam

اللهم هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي

Allahumma hadza iqbaalu nahaarika wa idbaaru lailika wa ashwaatu du’aaika faghfir lii

“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku”

DoaSebelum dan Setelah Adzan Subuh

Inilah doa yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan setelah adzan subuh.

Doa Sebelum Shalat Shubuh

Setela melaksanakan shalat qabliyah shubuh dan sebelum melakukan shalat Shubuh-nya, Nabi menajarkan untuk membaca doa ini

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي وَتَلُمُّ بِهَا شَعَثِي وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدَيْ وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ وَمَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ

“Ya Allah. Aku meminta pada-Mu kerahmatan di sisi-Mu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku (dari sifat-sifat buruk), mengangkat lahiriahku (dengan amal baik), mensucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan.

“Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan Rahmat yang dengannya Aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat. Ya Allah Aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan (dengan-Mu), derajat para syuhada’, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi (di surga).

Atau bisa juga membaca doa berikut, sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Nawawi Banten dalam Nihayah az-Zain halaman 110:

Baca Juga:  Bolehkah Satu Amal dengan Beberapa Niat? Ini Penjelasannya

 اللهم إِنِّيْ أُنْزِلُ حَاجَتِيْ وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِيْ وَقَلَّتْ حِيْلَتِيْ وَقَصُرَ أَهْلِيْ وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُوْرِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُوْرِ كَمَا تُجِيْرَ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُجِيْرَنِيْ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقبُوْرِ  اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي وَضَعُفَ مِنْهُ أمَلِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نيتي وأُمْنِيَّتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ أَوْ خَيْرًا أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ وَأَسْأَلُكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ  اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مَهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالِّينَ وَلا مُضِلِّينَ حَرْبًا لأَعْدَائِكَ وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ من أطاعك مِنْ خَلْقِكَ

 “Ya Allah, sesungguhnya Aku menyerahkan hajatku (kepada-Mu), meskipun lemah pendapatku, sedikit tipu dayaku, pendek kemampuanku, dan perlunya aku akan rahmat-Mu, maka Aku mohon wahai Sang pemutus segala perkara, penyembuh segala dada (hati), sebagaimana Engkau menjauhkan di antara lautan, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa’ir, juga dari seruan kecelakaan dan fitnah kubur.

“Ya Allah apapun yang pikiranku pendek darinya, angan-anganku lemah darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya Aku sangat mendambakannya juga kepadamu, dan Aku memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan penguasa seluruh alam semesta.

Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan. Kami memerangi musuh-musuh-Mu dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai orang yang taat padamu di antara makhlukmu dengan kecintaan kami pada-Mu.

Doa Setelah Shalat Shubuh

Setelah melakukan shlat Shubuh dteruskan dengan membaca wirid dan doa setelah shalat fardhu yang telah saya bahas pada tulisan sebelumnya. Anda bisa membacanya di sini.

Dan di waktu setelah shalat Shubuh, jangan lupa membaca doa yang diriwayatkan dari Ummu Salamah dan ditakhrij oleh Ibnu Majah berikut:

Baca Juga:  Berdebat dengan Aswaja, Salafi Wahabi Memelintir Qoul Imam Syafi’i

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً، وَرِزْقًا طَيِّبًا

Allahumma inni as’aluka ‘ilman nafi’a, wa ‘amalan mutaqabbala, wa rizqan thayyiban

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima, dan rizki yang baik.” (HR: Ibnu Majah)

Demikianlah tulisan berkaitan dengan adzan di waktu Shubuh. Tentang bagaimana kita menjawabnya, serta beberapa doa baik sebelum atau setelah adzan subuh.

Mudah-mudahan dengan keberkahan waktu shubuh dan ditambah doa kita di waktu awal siang ini, hari yang kita jalani menjadi berkah. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab!

Faisol Abdurrahman