PECIHITTAM.ORG – Nyaris separuh penduduk bumi didera kegelisahan walaupun hidup bergelimang harta. Oleh karena itu, agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mencari keberkahan harta bukan mencari harta sebanyak-banyaknya. Berikut kami sampai dua hal yang perlu dilakukan agar harta menjadi berkah.
Niat yang salah dalam mencari nafkah dan meraih harta benda, cenderung menjerumuskan kita ke dalam jurang kemaksiatan. Harta tersebut membawa kita ke dalam perbuatan keji, seperti perzinahan, perjudian, dan pengambilan hak orang lain.
Perbuatan yang keji akan menimbulkan siksa di dunia dan siksa di akhirat kelak. Siksa di dunia berupa cemoohan orang lain, hati gelisah, dan harta yang berbuah menjadi penyakit. Sedangkan siksa di akhirat berupa adzab yang pedih dari Allah swt.
Tentunya, kita tidak ingin mendapatkan harta yang tidak berkah. Kita ingin memperoleh harta sekaligus dengan kebarakahannya. Nabi Muhammad saw sebagai teladan umat, telah memberikan solusi terbaik untuk mendapatkan harta yang berkah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad saw bersabda :
”Sesungguhnya harta benda ini kelihatan hijau dan manis. Barangsiapa mengambilnya dengan cara yang baik, maka dia akan diberkahi. Barangsiapa mengambilnya dengan berlebihan, maka dia tidak akan diberkahi, yaitu seperti orang yang makan dan tidak pernah kenyang. Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.”
Dari hadits tersebut, terdapat dua hal penting yang menjadikan agar harta kita menjadi berkah.
Pertama, apabila kita mengambil harta dari orang lain, jangan membuat orang lain kecewa. Misalnya dalam hal perdagangan, lebih diutamakan membuat bahagia orang lain dibandingkan dengan mengambil keuntungan sebanyak mungkin. Walaupun nantinya keuntungan yang didapatkan lebih sedikit, namun akan membuat membuat hidup terasa nyaman.
Janganlah kita mengambil keuntungan secara paksa dari orang yang pelit. Harta yang didapatkan secara paksa akan menimbulkan kebencian di dalam hati orang lain. Ketidakrelaan itu akan membuat harta yang kita dapatkan menjadi sia-sia.
Kedua, apabila kita memperoleh suatu harta, hendaknya menerimanya dengan hati yang dermawan. Orang yang mempunyai jiwa dermawan, ketika sudah mendapatkan harta, dia tidak takut kehilangannya.
Oleh karena itu, apabila kita ingin memperoleh harta yang berkah, ketika hendak mengambil harta tersebut kita sudah meniatkannya untuk kepentingan orang lain dan kita tidak takut kehilangannya.
Hidup kita akan lebih bahagia dengan senyum kebahagiaan dari orang yang menerima harta kita, dan kebagiaan orang lain akan membuat Allah swt rela menurunkan keberkahannya untuk kita. Oleh karena itu, hendaknya kita mengambil harta dengan cara yang dermawan.
Janganlah kita mengambilnya dengan ketamakan, sehingga akan sulit membagikannya, dan susah apabila kehilangannya. Dengan kekikiran hati harta yang kita dapatkan tidak akan memperoleh kebarakahan.
Memang definisi keuntungan dalam berdagang berbanding berbalik dengan definisi keuntungan dalam konsep keberkahan. Dalam dunia perdagangan, seseorang dianggap memperoleh keuntungan apabila mendapatkan hasil yang lebih besar daripada modalnya.
Namun, dalam konsep keberkahan, seseorang dianggap mendapatkan keuntungan yang besar apabila hasil yang diperoleh berdampak besar terhadap kebahagiaan hidupnya.
Jadi untuk memperoleh keberkahan harta, kita harus menjadikan jiwa orang yang kita ambil hartanya menjadi lapang. Kemudian menjadikan jiwa kita menjadi dermawan dengan cara mudah membagikan harta yang kepada orang lain dan tidak merasa susah apabila kehilangannya.
Dengan cara seperti itu harta yang kita peroleh akan menjadi berkah. Dan dengan keberkahan itulah jaminan hidup bahagia akan menjadi milik kita. Wallahu a’lam bisshawab.