Aktivis Salafi Wahabi Ini Hampir Gila Karena Doktrin Bid’ah

Aktivis Salafi Wahabi Ini Hampir Gila Karena Doktrn Bid'ah

Pecihitam.org – Sabtu pagi itu, kami selesai mengaji kitab shohih muslim di masjid Al- Hikam Kukusan, Depok yang di asuh oleh KH. Ahmad Marwazi (murid Musnid dunya Syekh Yasin Alfadani Al Makki yang lama bermulazamah dengan Beliau), saya berbincang-bincang sebentar dengan Ustadz Hasan yang saat itu ikut mengaji pula di tempat tsb. Ustadz muda namun pengetahuan agamanya luas (menurut saya).

Saat itu saya berniat bersilaturahim ikut bersamanya ketempat beliau mengajar di pesantren Al-Mustakim Kukusan, di tempat tsb banyak di tampung anak-anak setingkat diniyyah, dan semuanya gratis (tanpa bayaran), Ustadz Hasan sendiri adalah lulusan salah satu pesantren dekat IPB Bogor, dan Universitas di Pakistan, beliau juga aktivis yang orang banyak sebut ‘jama’ah tabligh’.

Baca Juga:  Wahabi Enggan Dialog Dengan Pakar, Tapi Tajam Menyerang Awam

Kedatangan saya tsb ingin pula belajar disana, Ustadz Hasan pun bercerita kurang lebih: “Disini juga ada orang luar yang belajar, namanya pak Edi orang Jakarta Timur, sudah kurang lebih 4 bulan beliau belajar disini, dulu dia termasuk aktivis Salafy – Wahabi yang gencar memvonis amalan muslim lain khususnya Aswaja.”

Pak Edi gemar mendengarkan radio Rod*a yang berpusat di Cileungsi – Bogor, dan Radio lainnya dengan afiliasi yang mereka sebut Salafy, Beliau bercerita kepada Ust. Hasan alasan beliau datang ke pesantrennya, Beliau sempat stress dan hampir gila, sebab jika beliau masuk masjid, beliau akan memperhatikan satu persatu jamaah yang melakukan sholat, zikir atau doa, tak ketinggalan di lihat cara berpakaian isbal yang tidak disukainya.

Baca Juga:  Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan "Kembali Ke Qur'an dan Sunnah"

Atas penilaian beliau tsb, beliau mengatakan: “orang ini salah, begini…begini-begini seharusnya (sambil memperagakan gerakan), yang dilakukan orang yang pakai baju itu bid’ah, Orang yang ini tidak sesuai tata cara sholat Nabi, yang disana salah harusnya begitu begitu, begitu terus…beliau akhirnya sibuk menilai orang satu persatu, dan apabila di lihat tidak sreg, Beliau akan keluar dari masjid untuk pergi ke masjid yang lainnya yang sesuai dengan cara & amalnya. dia merasa bahwa dialah yang paling benar dan mengikuti Nabi saw.

Hal itu berlangusng terus menerus, Beliau sibuk mengurusi orang lain. fokus pada orang lain, hingga lupa kepada tujuannya yaitu Allah, perbuatannya tsb menjadikan Beliau stress dan hampir menjadi ‘gila’,

Baca Juga:  Kejahatan Ilmiah, Salafi Wahabi Mentahrif Shahih Bukhori, Ini Buktinya

Beliau memutuskan untuk tidak berjamaah di masjid, karena selalu begitu, 3 bulan tidak datang-datang ke masjid, Beliau kontemplasi menghisab dan menilai diri sendiri.

Beliau akhirnya bertobat, sholat dan berdoa minta pertolongan kepada Allah agar di tunjukkan ke jalan yang benar, dan ingin beribadah dengan tenang seperti dahulu lagi. Wallahu a’lam

Source

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *