Bacalah Amalan di Awal Bulan Ramadhan Ini Agar Selalu dalam Pelindungan Allah

amalan di awal ramadhan

Pecihitam.org – Puasa Ramadhan adalah suatu pokok dari rangkaian pembinaan iman. Puasa adalah suatu sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan atas umat islam yang mukallaf selama tidak ada halangan yang menghalangi pelaksanaannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bahwa puasa itu suatu fardhu yang tidak boleh di tinggalkan dan suatu syi’ar Agama Allah yang besar. Hukum puasa Ramadhan adalah wajib berdasarkan al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’.

Kewajiban melaksanakan puasa merupakan kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam yang telah baligh dan berakal, maka tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, kecuali apabila orang tersebut secara syara’

Perintah mengenai puasa di bulan Ramadhan, Allah Swt befirman dalam Q.S. al-Baqarah: 183 yang berbunyi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ –(البقراة: ١٨٣ )

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”( Al Baqarah: 183)

Ramadhan juga merupakan salah satu dari lima fondasi yang Islam dibangun di atasnya. Berimanlah dengan hal itu. Mengetahui pentingnya puasa, serta kedudukannya dalam agama Islam ini. Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- bersabda dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar -radiallahu’anhu-:

Baca Juga:  Gus Yusuf Chudlori: Sikap Toleransi dan Kisah Masjid vs Gamelan

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya : “Islam dibangun atas lima perkara: Persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah (Kakbah) dan puasa Ramadhan.” [HR. As-Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)

Menyambut  bulan Ramadhan tentunya harus dihiasi dengan perasaan yang gembira, karena kita tahu  dibulan itu penuh dengan magfirah, bulan barokah dan bulan mustajabah. Mengingat bahwa Ramadhan tahun ini akan mempunyai kesan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bencana wabah corona / COVID-19 yang  mengancam sejak 2 bulan yang lalu yang grafiknya terus meningkat semakin menghawatirkan Semoga pada Ramadhan tahun ini, Allah akan mengangkat  musibah ini, khususnya di wilayah tanah air Indonesia yang tercinta. Amin.

Baca Juga:  Hukum Taat Aturan Berlalu Lintas dalam Pandangan Islam

Akan tetapi , harapan ini seharusnya diiringi dengan berbagai amalan yang bisa dilakukan di dalamnya. Diantaranya dengan bersedekah, Tadarrus al Quran, dan sebaginya. Akan tetapi  ada amalan yang khusus pada awal bulan Ramadan, yang kita harapkan menjadi pelengkap panjatan do”a kita dalam segala hal.

Syaikh Abdul Hamid menyebutkan amalan di awal bulan ramadhan riwayat dari al Mas’udiy, yang artinya, “Sungguh barangsiapa yang membaca surat al Fath (Inna Fatahna laka Fathan Mubiina) di awal malam bulan Ramadhan dalam sholat dengan penuh keikhlasan, Allah akan memelihara (menjaga) nya di tahun itu.

Pernyataan ini pun disebutkan Syaikh al Khatib as Syarbini, dalam tafsirnya, at Tafsir fi Kitab al Munir, yang berbunyi,

أن من صلى في أول ليلة من رمضان أربع ركعات قرأ فيها سورة الفتح مر عامه كله في غنى وفي رواية مر عامه كله في خير

“Sungguh barangsiapa yang sholat (muthlaq) empat rakaat pada malam pertama di bulan Ramadhan, kemudian dia membaca surat Al Fath, dia (akan) lalui setahun penuh dalam kekayaan. Atau dalam riwayat lain dia lalui setahun penuh dalam kebaikan”

Dalam praktiknya, sholat yang dimaksud adalah sholat muthlaq empat rakaat baik dengan satu tasyahhud dan satu salam atau setiap dua rakaat dengan sendirinya. Kita baca pada setiap rakaat 1/4 daripada surat al Fath. Pembagiannya yakni ayat 1-9, ayat 10-15, ayat 16-23 dan ayat 24-29.

Baca Juga:  5 Persiapan Penting dalam Menyambut Puasa Ramadhan

Semoga keutamaan amalan khusus di awal bulan Ramadhan ini bisa kita laksanakan bersama, dan menjadi do’a untuk mendapatkan rahmat, maghfirah seta diangkatnya bencana yang sedang melanda negeri ini . Amin.