Inilah Jenis-Jenis Bacaan Sholawat Nabi, Hakikat dan Keutamaannya

Inilah Jenis-Jenis Bacaan Sholawat Nabi, Hakikat dan Keutamaannya

PeciHitam.org Kemuliaan Nabi Muhammad SAW tergambar dalam penyebutan beliau dalam setiap Sholat. Pengagungan kepada Rasulullah SAW tercantum pada amalan atau bacaan yaitu sholawat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu Rukun dalam Shalat. Tidak mengherankan ibadah yang sangat sering dianjurkan oleh para guru pesantren di Nusantara kepada santrinya adalah memperbanyak bacaan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Amalan sholawat diberikan kepada santri mengingat banyaknya keistimewaan sholawat yang tidak dimiliki oleh amalan-amalan selainnya. Bahkan gerakan dalam membaca Sholawat banyak ditemukan fenomenanya di Nusantara.

Daftar Pembahasan:

Hakikat Sholawat

Kata Sholawat berasal dari bahasa Arab ( الصلوات ) yang bermakna doa-doa. Bentuk mufrad tunggalnya yaitu ( الصلاة ). Dasar kata Sholawat adalah berdoa kepada Allah SWT sama dengan bentuk Shalatnya. Sholat juga keseluruhannya berisi doa-doa kepada Ilahi Rabbi.

Pengertian Sholawat di atas mengindikasikan bahwa jika bershalawat kepada Rasulullah berarti mendoakan kebaikan bagi beliau. Allah sendiri berfirman dalam surat al-Ahzab: 56;

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (٥٦

  1. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Qs. Al-Ahzab: 56)

Ayat di atas secara jelas memerintahkan untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman. Bahkan Allah dan malaikatNya bersholawat kepada Nabi, maka orang yang membenci Sholawat sama dengan membenci perintah Allah SWT.

Bagaimana Allah SWT bersholawat kepada Nabi Muhammad? Maksud dari Allah bersholawat kepada Nabi adalaha Dia memberi rahmat kepada Muhammad SAW berupa nikmat-nikamat yang banyak.

Bila Allah telah bershalawat kepada Nabi dengan memberi RahmatNya kepada beliau, lalu apa manfaat sholawat dari malaikat dan para mukmin? Tidakkah cukup sholawat-Nya Allah sehingga tidak dibutuhkan lagi dari selain-Nya?

Mufassir Abu ‘Abdullah Al-Qurtubi menjelaskan maksud (إِنَّ اللَّهَ) tentang Allah bersholawat SWT kepada Nabi SAW. Sholawat Allah adalah bentuk rahmat dan keridhaan-Nya kepada Muhammad SAW. Apabila sholawat malaikat berarti doa dan permohonan ampun (istighfar) mereka bagi Rasulullah.

Dan bacaan sholawatnya umat beliau merupakan doa dan pengagungan terhadap kedudukan Rasulullah Muhammad SAW. Oleh karena penjelasan di atas dapat dipahami sholawat yang disampaikan oleh Allah, para malaikat, dan orang-orang muslim saling berbeda satu sama lain.

Baca Juga:  Arsitektur Masjid dalam Historiografi Kebudayaan Islam

Adapun kesamaan makna antara sholawat yang disampaikan oleh para malaikat dan sholawat yang dibacakan oleh orang-orang mukmin, yakni sama-sama bermakna doa atau permohonan kebaikan bagi Muhammad SAW.

Tulisan Sholawat

Sholawat dalam literasi islam sangat banyak, karena hampir setiap Ulama memiliki pujian dan doa-doa sendiri kepada Rasulullah SAW. Bacaan paling Umum dalam sholawat adalah;

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Transliterasi; “Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad” atau dengan “Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala Aali Muhammad”

Selain menggunakan redaksi permintaan doa sebagaimana di atas juga bisa menggunakan Redaksi Bacaan Sholawat Jibril sebagai berikut;

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Transliterasi; “Shollallahu ‘ala Muhammad” atau dengan “Shollallahu ‘ala Muhammad wa ‘ala Aali Muhammad”

Dua bacaan Sholawat di atas adalah bacaan sholawat paling mudah dan sederhana. Banyak sekali redaksi bacaan sholawat yang panjang dan lebih lengkap dalam mensifati Nabi Muhammad SAW.

Sholawat memang tidak memiliki batasan dalam redaksinya. Setiap kita menyematkan kata (صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد) atau (اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ) maka akan menjadi Sholawat

Jenis-Jenis Sholawat

Jenis Sholawat ditelusuri akan ribuan bahkan jutaan jenisnya tergantung riwayat siapa dan ijazah dari Ulama mana. Akan tetapi yang terkenal setidaknya ada Ibrahimiyah, Nariyah, Munjiyat, Nurul Anwar, Ummi, Badriyah, Asyghil dan Tibbil Qulub.

Sholawat-sholawat tersebut paling banyak dibaca atau minimal paling banya didengar oleh Muslim Nusantara. Berikut keterangannya;

Bacaan Sholawat Ibrahimiyah

Orang Islam tidak akan asing dengan sholawat ini karena setiap hari dibaca dalam sholat. Sholawat Ibrahimiyah akan dibaca saat tasyahud akhir. Bacaan sholawat Ibrahimiyah adalah

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Artinya; “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim.  Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung”

Bacaan Sholawat Nariyah

Sholawat Nariyah banyak diamalkan Muslim karena banyak manfaat dan keutamaannya. Walaupun banyak disalah-pahami karena tidak mengerti isi Sholawat Nariyah. Pengarang Nariyah adalah Syaikh Ahmad At-Tazi al-Maghribi.

Baca Juga:  Begini Keutamaan Sahabat Anshar dalam al Quran dan Hadis

Kebenaran riwayat sholawat Nariyah banyak disebut oleh Syaikh Ali Jumah dari gurunya Syaikh Abdullah Al-Ghummar. Berikut redaksi sholawat Nariyah;

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Sholawat ini juga dinamakan Sholawat tafrijiyah. Jika seorang Mukmin membaca sholawat ini sebanyak 11 kali selepas sholat maka Allah SWT akan melapangkan rejekinya kepada pembaca.

Sholawat Nariyah juga banyak diamalkan sebagai pelepas bahaya yang mengancam jika dibaca sebanyak 90 kali atau 31 kali jika ingin segala urusan dunia dimudahkan Allah SWT.

Bacaan Sholawat Munjiyat

Sholawat ini banyak dibaca oleh Umat Muslim setelah sholawat 5 waktu. Sholawat yang sering dijadikan wasilah doa setelah wirid selesai.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْاَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَابِهَاجَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَابِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Kegunaan Sholawat Munjiyat sangat besar sebagaimana disebutkan oleh banyak Ulama. Umat Islam meyakini bahwa dengan membaca sholawat Munjiyat akan mendatangkan Hajat atau keinginan.

Keselamatan dunia-akhirat akan tergapai dengan banyak membaca shalawat munjiyat. Pengamal Sholawat Munjiyat juga akan memperoleh ketenangan jiwa karena mendapat berkah dari Sholawat ini.

Bacaan Sholawat Badriyah atau Badar

Sholawat Badriyah berbentuk Syair dan tercantum dalam Kitab Al-Barzanji fi Maulidi Rasul. Sholawat ini sangat masyhur dan ternyata ditulis oleh Ulama Nusantara KH Ali Mansur.

Baca Juga:  Konsep Bid’ah Menurut Syaikh Hasyim Asy’ari, Berikut Penjelasannya

Pertama kali fakta Sholawat Badariyah ditulis oleh Cucu KH. Muhammad Shiddiq Jember ini adalah oleh Al-Maghfurllah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Cuplikan sholawat yang berjumlah lengkap 24 bait adalah sebagai berikut;

صَـلاَةُ اللهِ سَـلاَمُ اللهِ *** عَـلٰى طٰـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

صَـلاَةُ اللهِ سَـلاَمُ اللهِ *** عَـلَى يـٰس حَبِيْـبِ اللهِ

تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللهِ *** وَبِالْـهَادِيْ رَسُـوْلِ اللهِ

وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلهِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ  يـَا اَللهُ

Keutamaan Membaca Sholawat

Perintah dalam surat al-Ahzab dan banyak Ijazah, Dawuh para Ulama untuk membaca dan mengamalkan Sholawat. Sebesar apa keistimewaan dan keutamaan bacaan sholawat? Berikut penjelasannya;

  1. Mengerjakan perintah Allah SWT sebagaimana dalam al-Ahzab ayat 56. Dan siapa yang melakukan perintah Allah SWT maka akan mendapatkan pahala besar.
  2. Bukti kecintaan kepada Rasulullah SAW adalah dengan sholawat. Seseorang yang dipenuhi dengan rasa cinta pasti akan banyak menyebut nama kekasihnya.

Maka tidak salah jika kita banyak menyebut nama Rasulullah dengan pujian-pujian yang agung sebagaimana yang terkandung dalam sholawat. Hal ini juga sejalan dengan ungkapan para Ulama kitab Minhajus Sunnatin Nabawiyyah “Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya”

  1. Mendapat imbal balik dalam bentuk Pahala. Sebagaimana dalam Hadits “Siapa saja yang mengucapkan doa sholawat kepadaku (Nabi Muhammad SAW) satu kali saja, maka Allah akan melipat-gandakan (pahala) sholawat kepadanya 10 kali” (HR. Muslim)
  2. Wasilah Mempercepat Terkabulnya Doa
  3. Wasilah untuk Mendapatkan Syafaat. Nabi Muhammad memiliki kekhususan untuk memberikan syafa’at ‘Udzma kepada Umat Islam. Menggunakan sholawat, umat Islam berharap untuk diberikan keselamatan dan syafa’at pertolongan di hari Kiamat.

Ash-Shawabu Minallah

Mochamad Ari Irawan