Bakhil, Sifat Kikir yang Menjauhkan dari Surga dan Mendekatkan pada Neraka

Bakhil

Pecihitam.org– Bakhil atau yang sering pula kita istilahkan dengan kikir atau pelit merupakan sifat tidak mau berbagi yang semua orang tidak suka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Anak usia sekolah akan menjauhi teman sekelasnya yang bakhil. Bagi orang dewasa pun, rekan yang bakhil hanya akan menjadi omongan.

“Pelit”, “Tidak pernah mau mentraktir” dan sebagainya bisa saja terucap merenspons kolega yang tak mau berbagi.

Daftar Pembahasan:

Pengertian Bakhil

Secara bahasa, kata bakhil berasal dari bahasa Arab, al-Bukhl (البخل) yang bermakna menahan sesuatu.

Sedangkan menurut istilah, bakhil adalah perbuatan seseorang menahan atau tidak memberikan sesuatu yang semestinya wajib diberikan kepada orang lain, baik wajib secara agama maupun wajib secara kepatutan menurut adat.

Orang yang tidak mau membayar zakat, tidak memberi nafakah kepada keluarga disebut bakhil, karena secara agama zakat dan nafakah adalah wajib.

Demikian juga orang kaya raya yang memberi nafkah yang sedikit kepada keluarganya, atau barang yang jelek menurut masyarakat termasuk orang bakhil.

Bakhil dalam Al-Qur’an dan Hadits

Sebagai salah satu sifat yang dilarang keras untuk dimiliki, istilah bakhil banyak disebutkan dalam teks-teks Islam.

Berikut saya mencukupkan pada satu ayat dan satu hadis.

QS Ali Imran ayat 180

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Dan sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu lebih baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di leher mereka kelak pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah segala warisan yang ada dilangit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Imam Hasan Basri RA menjelaskan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan orang kafir dan orang beriman yang kikir, yang enggan membelanjakan harta dijalan Allah SWT. 

Baca Juga:  Peringatan Haul Dalam Islam, Bagaimanakah Tuntunannya?

Sementara Ikrimah mengatakan, jika hak-hak Allah, dalam hal harta benda tidak ditunaikan, maka harta itu akan berubah menjadi ular botak yang mengejarnya pada hari kiamat, dan orang itu akan meminta perlindungan dari ular tersebut.   

Hal ini seperti juga telah diriwayatkan beberapa orang sahabat. Masruq berkata bahwa ayat ini berkenaan dengan orang yang diberi harta oleh Allah tetapi ia tidak menunaikan hak-hak keluarganya yang dibebankan oleh Allah kepadanya. 

“Maka hartanya akan dijadikan seekor ular dan dikalungkan di lehernya. Orang itu akan berkata kepada Allah tersebut mengapa kamu mengejarku? “Lagi menjawab aku adalah hartamu.”

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Kabir menjelaskan, ayat 180 ini menekankan dan mendorong kita agar membelanjakan harta untuk berjihad dan diperingatkan.

Barangsiapa tidak membelanjakan harta dalam berjihad maka harta itu akan berubah menjadi ular dan menjadi kalung di lehernya.”

Menurut Imam Razi ancaman yang keras dalam ayat ini sulit dipahami jika itu adalah ancaman karena meninggalkan perkara-perkara yang sunnah, tetapi ancaman itu adalah karena meninggalkan perkara yang wajib.”

Riwayat Imam Tirmidzi

السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنْ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنْ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنْ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَابِدٍ بَخِيلٍ

“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang ‘alim yang bakhil.”

Hadis yang bersumber dari Abu Hurairah ini dengan tegas menyatakan bahwa bakhil menjadikan jauh dari Allah, dari manusia dan surga. Sebaliknya malah dekat dengan neraka.

Baca Juga:  Inilah Nasab Nabi Muhammad yang Mulia, Umat Islam Harus Tahu

Bahaya Sifat Bakhil

Sifat buruk tidak melahirkan kecuali keburukan. Begitulah bakhil atau kikir. Dan berikut 3 bahaya memiliki sifat tercela ini

  1. Bakhil senantiasa menjadikan majikannya menjadi orang yang cinta terhadap dunia secara berlebihan. 
  2. Sifat ini bisa menghilangkan sifat peduli terhadap mereka yang tidak mampu dan membutuhkan.
  3. Bakhil menularkan sikap hobi menimbun-nimbun harta.

Kisah Wanita yang Bakhil

Syaikh Muhammad bin Abu Bakar menyebutkan di dalam kitabnya yang diberi judul Al-Mawa’idz Al-‘Ushfuriyyah tentang kondisi wanita yang bakhil di alam akhirat.

Berikut kisahnya:

Suatu ketika ada seorang perempuan datang kepada Rasulullah dengan kedaan tangan kanannya sakit (kram) seraya memohon do’a supaya tangannya segera sembuh.

Rasulullah bertanya: “Apa yang menyebabkan tanganmu sakit?”

“Saya bermimpi bahwa hari qiyamat sudah tiba, neraka jahannam sudah dihidupkan apinya, surga sudah dihias.

Saya melihat ibuku berada di neraka jahannam. Tangannya yang satu memegang sepotong lemak dan yang satu memegang secuil kain yang keduanya untuk tameng panasnya api neraka.

Lalu saya bertanya mengapa beliau berada dalam jurang neraka? Padahal beliau adalah wanita yang taat beribadah dan mendapat ridha dari suami.”

Ibu menjawab: “ Aku adalah orang yang bakhil ketika di dunia.”

“Mengapa lemak dan secuil kain selalu Ibu pegangi?”, tanyaku.

Selanjutnya Ibu menjelaskan bahwa selama hidup di dunia hanya kedua benda itu yang pernah beliau sedekahkan.

“Lalu di mana Bapak berada?” Saya terus bertanya.

“Karena Bapakmu seorang yang dermawan, maka surgalah tempatnya.”

Saya menuju ke surga menyaksikan Bapak sedang memberi minum orang yang begitu banyak di telaga Rasulullah dan bertanya:

“Bapak, mengapa engkau beri minum orang banyak sedang Ibu yang semasa hidupnya adalah istri yang taat dan mendapat ridha dari Bapak, mengapa tidak Bapak beri minum barang setetes?”

Baca Juga:  Mengadakan Tahlilan dengan Uang Hutang, Bagaimanakah Hukumnya?

“Allah melarang kepada orang bakhil dan berbuat dosa untuk meminum air telaga.” Jawab Bapak.

“Karena kasihan, saya lalu mengambil satu gelas tanpa seijin Bapak dan saya berikan pada Ibu yang sangat haus.

Lalu tiba-tiba saya mendengar suara begini: “Semoga Allah membuat tanganmu ngilu karena telah berani memberi minum pada perempuan bakhil dan maksiat.”

“Saya kemudian terbangun dengan keadaan tangan ngilu sebelah.”

Rasulullah lalu meletakkan tangannya di atas tangan tamu perempuan tadi seraya berdo’a kepada Allah. Dengan izin Allah, tangan perempuan itu kembali seperti sediakala.

Perhatikanlah kisah di atas! Betapa kebakhilan seseorang bisa berakibat pada orang yang masih di dunia, lalu bagaimana di akhirat?

Obat Penyakit Bakhil

Berikut dua cara yang diajarkan Ibnul Jadi dalam usaha mengobati hati yang berpenyakit bakhil:

  1. Senantiasa merenungi bahwa mereka yang tidak mampu juga masih merupakan saudara kita. Karena manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Adam as.
  2. Mensyukuri atas segala kelebihan yang telah Allah beri

Demikian tulisan tentang bakhil atau kikir ini, suatu sifat yang yang harus benar-benar dijauhi oleh seorang muslim jika ingin tidak dijauhi Allah dan manusia.

Faisol Abdurrahman