Ummat Islam Wajib Tahu! Inilah Berbagai Rintangan dalam Beribadah (Bagian I)

Rintangan dalam Ibadah

Pecihitam.org – Sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita ummat Islam untuk beribadah hanya kepada Allah SWT. Karena Dia-lah Tuhan Yang Patut Disembah, tiada Tuhan lain selain Dia, Yang Maha Mencipta, Memberi nikmat, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap makhluk-Nya. Namun demikian, jalan ini tidaklah mudah untuk ditempuh, ada berbagai rintangan dalam beribadah yang mesti kita hadapi. Berikut kita simak penjelasannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Firman Allah SWT :

يا ايها الناس اعبدوا ربكم الذى خلقكم والذين من قبلكم لعلكم تتقون

Artinya : “wahai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptamu dan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” ( Al- Baqarah : 21) 

واعبد ربك حتى يأتيك اليقين

Artinya : “Dan beribadahlah kepada tuhan-mu hingga datang kepada-mu keyakinan (maut)”. (Al-Hijr : 99)

وأنا ربكم فاعبدون

Artinya : “Aku adalah Tuhan-mu, maka sembahlah aku”. (Al-Anbiya’ : 56)

                Berkata Imam Al-Ghazali didalam muqaddimah kitabnya, Minhajul ‘Abidin : Ibadah merupakan buah ilmu, faedah umur, hasil yang di peroleh oleh hamba-hamba yang kuat, perniagaan para aulia, pekerjaan orang-orang yang sempurna, pilihan orang-orang yang memiliki penglihatan hati, ibadah adalah jalan kebahagiaan dan jalan menuju ke syurga.

Baca Juga:  Makan Belum Habis tapi Sudah Kenyang, Bagaimana Menurut Islam?

Kemudian, setelah kita merenungi jalan yang mesti ditempuh, ternyata ada berbagai rintangan dalam ibadah. Ibadah merupakan jalan yang sukar di lalui, berat kesulitannya, jauh perjalanannya, besar pahalanya namun banyak penghalangnya.

Tapi meskipun demikian, jalan ini mesti ditempuh dan dilalui, karena ia adalah jalan menuju syurga. Hal ini sesuai dengan apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang berbunyi :

اَلاَ وَ إِنَّ الجَنَّةَ حُفَّتْ بِالمَكاَرِهْ و إِنَّ النَّارَ حُفَّتْ الشَّهَوَاتِ

Artinya : “ketahuilah, sesungguhnya syurga itu di kelilingi dengan hal-hal yang dibenci, sedangkan neraka di kelilingi oleh berbagai macam kesenangan nafs” .

Disamping itu, manusia juga begitu lemah, zaman pun begitu sulit, urusan agama semakin merosot, waktu luang untuk ibadah sangat sedikit sedangkan pekerjaan lain selain ibadah sangat banyak, umur sangat singkat.

Banyak kelalaian dalam ibadah, sedangkan Zat Yang Maha Meneliti terus melihat, ajal begitu dekat, tetapi jarak yang harus ditempuh masih sangat jauh, padahal ta’at adalah bekal dan jika sudah terlanjur lewat, ia tidak dapat dikembalikan.

Baca Juga:  Inilah 12 Amal yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Karena itu, barang siapa sanggup melakukan ta’at, maka berbahagialah ia selama-lamanya. Dan barang siapa gagal, maka rugi dan celakalah bersama orang-orang yang celaka.

Ibadah merupakan suatu hal yang sukar pelaksanaannya. Dalam kitab At-Tazkirah Imam Qurthubi menjelaskan, sukar yang dimaksud adalah kesulitan bagi hawa nafsu untuk melakukannya.

Karena beratnya menempuh jalan ini, maka sedikit orang yang berniat melakukannya. Yang sudah berniatpun, sedikit sekali yang ingin mencobanya. Dan diantara segelintir orang yang sudah mencobanya, hanya sedikit yang sampai ketujuan. Semoga kita semua termasukdalam golongan orang-orang yang sukses menempuh jalan yang amat berat ini.

Perlu diketahui oleh orang-orang ibadah, bahwa ibadah baru dianggap benar dan sempurna bila dilakukannya berdasarkan ilmu. Rasulullah bersabda :

العلْمُ أمام العمَلِ والعمَلُ تابعُهُ

Artinya : “Ilmu berada didepan amal dan amal harus mengikuti ilmu”

Imam Syafi’i mengatakan : orang yang tidak belajar, tentu ia tidak akan mengetahui tata cara beribadah yang benar, dan tidak akan melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan-ketentuannya. Andaikata ada seorang manusia yang beribadah seperti ibadah para malaikat di langit, tetapi tanpa dilandasi dengan ilmu, maka ia termasuk orang-orang yang merugi.

Baca Juga:  Berguru kepada Nabi dan Sahabat? Hati-hati Memilih Ustadz!

Demikianlah sekelumit pembahasan mengenai Berbagai Rintangan Dalam Beribadah bagian ke-1. InsyaAllah pada artikel saya selanjutnya akan kita lanjutkan tentang ilmu apakah yang pertama sekali wajib dipelajari oleh seseorang hamba dalam beribadah kepada Tuhannya. Pada artikel “Berbagai Rintangan Dalam Beribadah bagian ke-2″ nantinya. Wallahua’alambisshawab!

[Referensi : Dari Berbagai Sumber]

Muhammad Haekal