Berkunjung ke Indonesia, Ulama Maroko Syarif Adnan Sambangi Pesantren di Jatim

Pecihitam.org – Dalam sepekan terakhir, beberapa daerah di Jawa Timur dikunjungi Ulama asal Kerajaan Maroko, Maulaya Syarif Adnan Attalidi Alhasani.

Pada kesempatan itu, Syarif Adnan berkunjung dan ziarah ke Ponpes dan maqbaroh (makam) Syaikhona Kholil Bangkalan Madura, Ponpes Sidogiri Pasuruan, Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo dan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Asembagus Situbondo.

Tak hanya itu, Ia juga menyempatkan diri mengunjungi sejumlah haul dan majelis shalawat di beberapa pesantren kecil dan perguruan tinggi. Salah satunya di Ponpes Kanzus Shalawat Kraksaan Probolinggo, Senin, 13 Januari 2020.

Ulama yang merupakan utusan dari Naqabah Asyraf/Lembaga Nasab (Keturunan-red) Kerajaan Maroko ini juga turut menghadiri sejumlah pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Naqabah Ansab Auliya Tis’ah (NAAT).

Baca Juga:  Wapres Ma'ruf Amin Tak Keberatan Dipanggil Abah Atau Kiai

Diketahui, NAAT merupakan lembaga pencatat keturunan Wali Songo di Indonesia, yang memiliki sambungan nasab hingga ke Maroko.

Syarif Adnan Attalidi Alhasani dalam pidatonya menyebutkan kisah Wali Songo, khususnya Sunan Giri dan Sunan Kudus. Silsilah keturunan Wali Songo dan strategi dakwah multikulturalnya, tercatat dan tersimpan rapi di Kerajaan Maroko.

“Datanglah ke Maroko, kami punya catatan-catatan sejarah tentang leluhur Wali Songo. Disana tercatat siapa Maulana Ishaq, berapa putranya, Ayah Ishaq adalah Junaid,” ungkap Syarif Adnan, dikutip dari Suara Indonesia, Selasa, 14 Januari 2020.

Ulama Kerajaan Maroko itu dalam waktu dekat juga akan berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), untuk membicarakan kerja sama dan beasiswa bidang pendidikan dan keagamaan.

Baca Juga:  Lawan Virus Corona, PBNU Serukan Nadhliyin Baca Shalawat Thibbil Qulub

“Ke PBNU kami akan membahas kerja sama pendidikan dan keagamaan. Karena kultur strategi dakwah Indonesia dan Maroko hampir sama,” pungkasnya.

Rais Aam DPP NAAT, KH. Moh. Hasan Syaiful Islam pada kesempatan tersebut mengungkapkan perasaan senangnya selama mendampingi ulama Maroko itu.

“Syarif Adnan merasa bahwa di Indonesia seperti berkumpul dengan keluarga sendiri, istilah beliau disini banyak anak-anak keturunan dari paman-pamannya,” ungkap Kiai Hasan.

Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong ini juga mengatakan keberadaan lembaga pencatat nasab Wali Songo dari tingkat cabang hingga pusat, bertujuan menjaga keutuhan strategi dakwah Wali Songo, yang diadopsi saat ini menjadi Islam Nusantara.

“Dengan model dakwah ramah dan multikultural, sehingga dapat lebih diterima oleh berbagai pihak,” ujarnya.

Baca Juga:  PDIP Soal PA 212 Tuntut Makzulkan Jokowi: Itu Rasa Kebencian
Muhammad Fahri