Pecihitam.org – Delegasi Hamas yang dipimpin ketua kantor politiknya, Ismail Haniyeh, melawat ke Moskow atas undangan kemenlu Rusia pada pekan ini bertemu dengan Menlu Rusia, Sergey Lavrov, di Moskow.
Dalam pertemuan tersebut, Ismail Haniyeh menyatakan strategi Hamas adalah penekanan atas persatuan Palestina.
Menurutnya, Hamas telah memberikan sejumlah usul kepada Rusia terkait hal ini.
Dalam wawancara dengan al-Mayadeen, dilansir dari Liputan Islam, Selasa, 3 Maret 2020, Haniyeh menjelaskan bahwa 4 usul itu meliputi penyelenggaraan pemilu, penyelenggaraan rapat dewan nasional Palestina di luar Ramallah agar semua pihak bisa hadir, penyelenggaraan pertemuan nasional Palestina di Kairo, dan pembentukan pemerintahan persatuan nasional Palestina.
“Kami siap bekerjasama jika Fatah menanggapi positif terhadap usul manapun,” ujarnya.
Pihaknya juga menyebut Rusia menjalin hubungan baik dengan semua kelompok Palestina.
Ismail Haniyeh menilai, Moskow sanggup melakukan tindakan internasional untuk memberi dukungan kepada Palestina.
“Melalui al-Mayadeen saya umumkan bahwa Washington sempat berusaha menghubungi Hamas. Namun kami menolaknya,” ujarnya.
“Kami menolak segala bentuk kontak rahasia dengan pemerintah AS. Sangat penting bahwa kita mesti menutup jalan bagi hegemoni AS di kawasan. Negara-negara yang telah dirugikan AS harus mencari sarana kontak satu sama lain,” sambungnya.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya meredam segala upaya untuk memecah belah antara Hamas dan Jihad Islam.
Menurut Haniyeh, ancaman belum berhenti, tapi perjuangan Gaza akan terus bertahan.
Terkait Qassem Soleimani, Haniyeh menyebut peran perwira IRGC ini sangat vital bagi Palestina.
Maka dari itu, pihaknya mengatakan wajar bila Hamas turut hadir dalam prosesi pengiringan jenazah Soleimani.