Biografi Lengkap Kyai Khasan Besari Ponorogo

Biografi Lengkap Kyai Khasan Besari Ponorogo

PeciHitam.org – Kyai Khasan Besari ialah seorang tokoh ulama terkemuka pada masanya dan beliau ialah pengasuh Pondok Pesantren Gebang Tinatar Kabupaten Ponorogo, beliau merupakan Putra dari Kyai Muhammad Ilyas Besari yang merupakan putra dari Kyai Ageng Muhammad Besari

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kyai Ageng Muhammad Besari bersama Nyai Ageng Mantup mempunyai sembilan orang putra yaitu Ny. Ag. Abdurrahman Tegalsari, Kyai Ag. Jakub, Kyai Ismangil, Ny. Buchori, Kyai Ageng Haji Iskhaq, Kyai Muhammad Iskhaq, Kyai Kholifah, Kyai Muhammad Ilyas yang akan berputrakan Kyai Khasan Besari, Ny. Banjarsari dan KH. Zaenal Abidin yang menjadi Sutan atau Raja di Selangor, Malaysia.

Kyai Khasan Besari Lahir pada tahun 1729 M, dan beliau merupakan putra kedua dari Kyai Muhammad Ilyas dari istri pertamanya, Khasan Besari memiliki nama lengkap “Kanjeng Kyai Bagus Khasan Besari”, beliau hidup dan dibesarkan di lingkungan pondok pesantren sehingga membuatnya menjadi pribadi yang alim, pandai, sosok penyabar, juga seorang ahli tirakat.

Putri dari Pakubuwono III yaitu Bra. Murtosyah tertarik kepad Beliau dan meminta kepada ayahandanya untuk melamarkan dan karena permintaan putri yang disayanginya Pakubuwono III, akhirnya pada tahun 1765 M Khasan Besari dan Bra. Murtosyah menikah dan dikaruniai 6 orang putra yaitu R.M. Martopoero, R.A. Saribanon, R.A. Martorejo, R.M. Cokronegoro, R.M. Bawadi, R.A. Andawiyah.

Baca Juga:  Halimah As-Sa'diyah; Perempuan yang Mendapat Berkah Melimpah Karena Menyusui Nabi Muhammad SAW

Dalam tradisi masyarakat Jawa ulama ataupun kyai mempunyai posisi yang sangat tinggi dalam stuktur di masyarakat karena padaa masa pemerintahan kolonial para pemimpin kekuasaan seperti sultan dan raja lebih menaruh perhatiannya dalam politik dan urusan agama diserahkan kepada para ulama atau kyai.

Urusan agama disini maksudnya bukan hanya soal hukum saja melainkan termasuk yang mengatur masalah sosial sehingga kebanyakan ulama atau kyai memiliki pengaruh yang sangat luas di pemerintahan serta masyarakat.

Pengaruh beliau umumnya pada masyarakat Ponorogo dan Kasunanan Surakarta sangat besar khususnya Tegalsari, sampai sekarang nama beliau juga masih sangat dikenal akrab di masyarakat Ponorogo dan makamnya sampai kini masih sering dikunjungi peziarah baik dari daerah Ponorogo sendiri maupun dari luar.

Sejak usia muda Khasan Besari adalah trah langsung Kyai yaitu maksudnya Khasan Besari ialah putra Kyai Ilyas dan Kyai Ilyas sendiri ialah Putra dari Kyai Ageng Muhammad Besari yang berarti Khasan Besari merupakan cucu dari pendiri pondok pesantren Gebang Tinatar yaitu Kyai Ageng Muhammad Besari.

Pendidikan Kyai Khasan Besari lebih banyak dipelajari dari kakeknya Kyai Ageng Muhammad Besari dan para guru di pesantren, dari guru-gurunya beliau banyak belajar tentang ilmu fikih, tafsir, hadist, dan juga sastra.

Baca Juga:  Rahasia Abah Guru Sekumpul Dicintai Banyak Orang

Sebagai seorang guru dari R. Ng. Ronggowarsito, tentunya dalam bidang sastra beliau mempunyai pengetahuan yang sangat mumpuni yaitu khususnya dalam sastra Jawa, mengingat R. Ng. Ronggowarsito ialah Pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yang sangat terkenal.

Kyai Khasan Besari ahli dalam bidang keagamaan dan sastra, dan dapat dilihat dari karya R. Ng. Ronggowarsito yang merupakan bimbingan dari Kyai Khasan Besari.

Peninggalan budaya dari Kyai Khasan Besari yaitu diantaranya:

  • Adab sopan santun yang diajarkan Kyai Khasan Besari kepada para santri dan masyarakat Tegalsari perihal menyambut dan menerima tamu.
  • Budaya menyapa, ramah serta sopan dan santun kepada orang yang lebih tua.
  • Memberikan hidangan kepada tamu yang datang dari jauh.

Adapun peninggalan tradisi keagamaan dari kyai Khasan Besari yaitu:

  • Shalat sunah berjamaah di malam ganjil sepuluh terakhir bulan ramadhan.
  • Sholawat maulud.
  • Selamatan di masjid setelah sholat id baik idul fitri maupun idul adha.

Sejarah Pondok Pesantren Gebang Tinatar sendiri berdiri pada tahun 1700 M, dengan pendirinya Kyai Ageng Muhammad Besari yang merupakan murid dari Kyai Donopuro Setono yang diberi hadiah tanah perdikan di timur sungai setono (sekarang sungai Tegalsari) dan mendirikan pesantren disana yang diberi nama Pondok Pesantren Gebang Tinatar.

Baca Juga:  Mengenal Imam Abu al-Hasan al-‘Ijli Pengarang Kitab al-Tsiqat

Dn perlu diketaahui Pakubuwono II menjadi murid dari Kyai Ageng Muhammad Besari serta memberikan tanah perdikan karena berhasil menyelamatkan Pakubuwono dari serbuan pasukan cina saat Geger Pecinan.

Kyai Ageng Muhammad Besari digantikan oleh Kyai Khasan Ilyas dan seterusnya digantikan oleh Kyai Khasan Yahya dan setelah tahun 1797 Kyai Khasan Yahya turun dan digantikan oleh Kyai Ageng Khasan Besari yang menjadi Pengageng Pondok Pesantren Gebang Tinatar selama kurang lebih 70 tahun.

Namun pada pertengahan abad ke-19 atau pada generasi keempat keluarga Kyai Besari, Pesantren Tegalsari mulai surut dan jumlah santrinya semakin menyusut, tapi walaupun demikian banyak para santri dan anak cucu beliau yang mengembangkan agama Islam dengan mendirikan Pondok Pesantren di berbagai daerah di seluruh Nusantara.

Dimasa tuanya Kyai Khasan Besari didampingi oleh putra-putrinya dan beliau menutup usianya pada tahun 1867 M dalam usia 138 tahun.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *