Masuknya Budaya Islam di Barat dan Interaksi Budaya Kristen dengan Islam

Masuknya Budaya Islam di Barat dan Interaksi Budaya Kristen dengan Islam

Pecihitam.org- Masuknya budaya islam di Barat, sama halnya perkembangan agama di dunia, yang memilik rangkaian latar belakang sejarah, geografi, ekonomi, dan politik.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sepanjang sejarah, kebanyakan masyarakat Barat terutama Amerika beragama Kristen Protestan. Ini dilihat dari sejarah masa Revolusi Amerika tahun 1776, karena saat itu hubungan Amerika dan Kristen Protestan tidak ubahnya seperti dekatnya Islam dan Timur Tengah. Berkembangnya budaya Islam di Barat sampai sekarang masih berkembang.

Menurut Umar Faruq Abdullah, profesor di Dirasah Islamiyah Universitas Chicago, yang juga ketua Nawawi Foundation. Masyarakat amerika setidaknya kurang lebih ada tujuh juta jiwa yang menyatakan dirinya orang Islam. Menurut Umar Faruq Abdullah 90 persen yang memeluk Islam terlahir di Amerika itu sendiri telah menjadi bagian dari Nawawi Foundation.

Mohammad Kudaimi, salah satu bagian dari Nawawi Foundation mengutip dari koran, bahwa Islam begitu pesat berkembang di Amerika Serikat, bahkan Islam telah menjadi agama kedua di sana.

Namun, Islam mempunyai problema dengan Barat sendiri, karena Barat menurut mereka sebagai biangnya penindasan umat Islam di sana. Namun tidak seluruhnya bagian Barat melakukan penindasan dan tidak menerima Islam. Tetapi karena Barat memberi bekas luka maka umat Islam memberi penilaian negatif akan Barat.

Baca Juga:  Meluruskan Ustadz Yahya Badrusalam yang Sebut Sufi Tidak Sholat dan Menyimpang

Islam bukan agama yang terkenal seperti sekarang, jika dalam sudut pandang dunia Kristen Barat. Sehingga mereka beranggapan bahwa agama Islam merupakan agama palsu yang berisi penyimpangan kebenaran karena lebih menjunjung kehidupan yang salah.

Contohnya Islam membolehkan mempunyai istri lebih dari satu atau disebut dengan poligami, Islam menganjurkan kekerasan tersebar di penjuru dunia.

Bagi mereka Islam merupakan sebuah hambatan sekaligus tantangan bagi gerak perkembangan dam kemajuan Kristen. Islam dipandang Kristen sebagai ancaman langsung. Sebenarnya Kristen juga bagian dari agama Allah.

Akan tetapi sebagian umat Islam beranggapan bahwa wahyu yang diberikan itu menyimpang dari aslinya. Bagi umat Islam, kitab yang diturunkan kepada mereka benar karena kitab lainnya sudah mengalami perubahan dari para pengikut dan penganutnya.

Perubahan wahyu tersebut menurut umat Islam, dikarenakan manusia-manusai telah mengganti, menambah, atau merubah isi di dalamnya. Sehingga membuat berbagai dampak diantaranya inkarnasi, penyaliban, kematian, dan kebangkitan Nabi Isa, serta doktrin penebusan dosa.

Baca Juga:  Ketika Virus Mujassimah Melanda Pengikut Madzhab Hanbali

Salah satunya perang salib yaitu perang melawan umat Islam ini membuat dampak dan terjadi kesalahpahaman antara Islam dan Barat. Tetapi sebenarnya perang salib tidak untuk membuat konflik Kristen dan Islam, tetapi lebih merupakan konflik mengenai politik yang didasari agama.

Menurut masyarakat Barat, tujuan perang salib pada kenyataannya tak ada dasarnya. Mereka, menyatakan kebingungannya tentang siapa yang menyulut api peperangan ini, mengapa melakukannya, siapa yang memenangkannya.

Di lain kesempatan, masyarakat mulai hilang kepercayaannya dalam menganut agama dan menjadikan keterkaitan akan agama yang lain, sebab adanya keingintahuan mereka tentang agama lain.

Dalam agama Islam, seorang pria boleh menikah dengan seorang wanita yang tidak seagama. Walaupun tanpa paksaan dari dua belah pihak, apakah berpindah agama. Namun ini membuat dampak anak-anak akan masuk agama ayahnya yaitu Islam.

Dari pernikahan laki-laki Islam yang berlayar ke Amerika, mereka pada menikahi perempuan-perempuan disana. Dan kebanyakan para perempuan tersebut berubah keyakinan.

Lain hal orang Amerika berkulit putih, mereka masuk Islam karena adanya pemikiran, salah satunya mereka berfikir yaitu Islam sebenarnya memiliki kajian yang besar di berbagai bidang ini membuat non muslim tertarik.

Baca Juga:  Kemajuan dan Kejayaan Peradaban Dinasti Turki Utsmani

Keberadaan aturan-aturan Islam mulai mengalami pengikisan. Yaitu salah satunya lupanya manusia dalam beribadah dimana tuhan telah dilupakan. Namun demikian penganut Deisme masih menganggap adanya tuhan.

Lain hal penganut Agnotisisme menganggap manusia secara nyata tidak mempercayai tuhan yang menciptakan. Sebab itu, melalui dialog antar iman dapat menghindari dari pertentangan antar agama atau keyakinan.

Dalam teoritik, dua manfaat dari dialog antar iman yakni saling memahami, karena dapat mengetahui inti permasalahan, yang didapat agar tercipta saling menghargai dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah tanpa merasa dirugikan.

Mochamad Ari Irawan