Buka Puasa Bersama, Tradisi Baik dan Penuh Hikmah di Bulan Ramadhan

buka puasa bersama

Pecihitam.org – Selain hidangan berbuka yang khas pada saat bulan Ramadhan. Hal lain yang banyak ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang adalah menjalankan buka puasa bersama. Kegiatan yang satu ini pada umumnya dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi yang lebih erat. Baik bersama dengan keluarga, saudara, teman atau sahabat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Daftar Pembahasan:

Hikmah Buka Puasa Bersama

Berbuka puasa Bersama di bulan Ramadhan punya hikmah yang sangat banyak. Karena Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Pada bulan ini seluruh umat muslim berbondong-bondong mencari berkah dan pahala. Salah satunya yaitu mengadakan buka puasa bersama.

Berbuka bersama adalah waktu di mana banyak para muslim yang menjalankan puasa berkumpul guna berbuka puasa bersama dengan makanan yang telah disediakan pengundang. Ini berarti orang yang mengundang memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang sedang berpuasa.

Ternyata banyak kebaikan yang dijanjikan bagi siapapun yang memberi makanan untuk berbuka kepada orang lain yaitu, pahalanya sama dengan puasa orang yang diberi makanan untuk berbukaa tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya orang yang berpuasa tersebut.

Buka puasa bersama mempunyai beragam maksud dan tujuan, tidak hanya terbatas pada nilai silaturahim maupun berbagi saja. Namun masih banyak lagi makna yang tersembunyi dibalik acara buka puasa bersama di bulan Ramadhan.

Dalam tafsirnya Imam Al-Baghawi menyampaikan satu hadits yang cukup panjang mengenai buka puasa bersama. beriku sebagian kutipan hadis tersebut:

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ:
خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ فقال: … من فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ» ، قَالُوا: يَا رَسُولَ الله ليس كلنا يجد ما يفطّر بِهِ الصَّائِمَ؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُعْطِي اللَّهُ هَذَا الثَّوَابَ لِمَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى مَذْقَةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ، وَمَنْ أَشْبَعَ صَائِمًا سَقَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ حَوْضِي شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ بَعْدَهَا حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ

Baca Juga:  Shalawat Asyghil: Doa dan Benteng Perlindungan dari Orang-orang Dholim

Artinya: “Dari Sa’id bin Musayab dari Salman ia berkata: Rasulullah SAW berkhutbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda, “ Barangsiapa yang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan maka hal itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya dan pembebasan dirinya dari api neraka. Baginya pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala puasa orang yang diberi buka tersebut.”

Orang-orang berkata, “Ya Rasulullah, tidak setiap kami dapat memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa.” Rasulullah bersabda, “Allah akan memberikan pahala yang demikian ini kepada orang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa meskipun hanya dengan susu encer, sepotong kurma, atau seteguk air. Dan barang siapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku di mana setelahnya ia tak akan haus sampai masuk ke dalam surga…” (Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi, Tafsir Ma’alimut Tanzil [Kairo: Darul Alamiyah, 2016], jil. 1, hal. 196 – 197).

Nah, disebutkan bahwa hanya dengan memberi seteguk air untuk berbuka puasa saja pelakunya akan mendapatkan kebaikan yang sanga besar. Apalagi jika yang diberikan komplit dengan nasi beserta lauk pauk yang nikmat dan mengenyangkan? Tidak biasa dibayangkan berapa banyak pahala yang akan di dapat.

Kemudian, mengundang orang lain untuk berbuka bersama berarti juga mengundangnya untuk menjadi tamu. Itu artinya si pengundang juga akan mendapatkan banyak kebaikan dari amalan menjamu tamu atau dliyafah.

Syaikh Zainudin Al-Malibari dalam kitab Irsyadul Ibad mengutip beberapa hadits yang menuturkan tentang keutamaan menjamu tamu di antaranya:

Diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailamai dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang tamu mengunjungi suatu kaum maka ia masuk dengan membawa rezekinya dan bila keluar ia keluar dengan membawa dosa-dosa kaum itu.”

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Hibban bin Abi Jandah, “Sesungguhnya sedekah yang paling cepat sampai ke langit adalah bila seseorang menyiapkan makanan yang baik lalu ia mengundang saudara-saudaranya untuk menikmatinya” (Zainudin Al-Malibari, Irsyadul ‘Ibaad [Jakarta: Darul Kutul Al-Islamiyah, 2010], hal. 82)

Lantas bagaimana dengan orang yang diundang? Kebaikan apa yang akan ia dapatkan? Mereka yang diundang untuk berbuka bersama juga mendapatkan kebaikan karena mengamalkan ajaran Nabi untuk memenuhi undangan sebagai hak seorang muslim atas muslim lainnya dan kebaikan atas pengamalan ajaran untuk bersilaturahmi.

Baca Juga:  Begini Hukum Menolak Hasil Pemilu Menurut Analisis Fiqih

Nilai Positif Tradisi Berbuka Puasa

Buka puasa bersama adalah salah satu budaya yang berkembang dan sudah ada sejak lama di tengah masyarakat Indonesia. Bisa dibilang, hal ini adalah salah satu bentuk menjaga tradisi dan budaya. Khususnya budaya dalam bentuk perilaku.

Selain itu nilai-nilai yang ada dalam buka puasa bersama juga sesuai dengan keragaman dan adat kebiasaan bangsa Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi silaturahmi. Itu sebabnya, tidak heran jika budaya buka puasa bersama ini masih terus bertahan sampai saat ini bahkan semakin berkembang.

Ada banyak nilai positif yang bisa didapat dari mengadakan buka puasa bersama. Selain mendapat pahala juga punya nilai khususnya dalam interaksi sosial manusia. Misalnya memberikan kesempatan bagi setiap orang yang ada di dalamnya saling mendekatkan diri, membuka komunikasi, membangun hubungan baru, mempermudah rezeki, hingga memperpanjang umur melalui silaturahmi.

Bahkan tak jarang, dengan adanya hal ini, seringkali terjadi hal-hal yang tidak diduga dan berdampak positif bagi kehidupan atau masa depan orang yang terlibat. Misalnya menjadi pintu kerja sama bisnis atau bertemu dengan pasangan hidup.

Dampak Negatif Buka Puasa Bersama

Meski buka puasa bersama memiliki banyak nilai positif, namun perlu diingat bahwa momen ini juga memiliki dampak negatif atau kurang baik. Tidak jarang karena asik berkumpul banyak yang meninggalkan kewajiban shalat, membicarakan orang lain, hingga pemborosan.

Tak jarang juga buka puasa bersama dianggap kurang tepat sasaran, yaitu dengan memberi makanan kepada orang yang secara ekonomi cukup mampu. Sedangkan terkadang ada yang kekurangan namun tidak terjamah.

Pengaruh Buka Puasa Bersama Terhadap Ekonomi

Buka puasa bersama bisa dikatakan sebagai budaya populer yang ada di Indonesia. Jadi sangat wajar jika buka puasa bersama memiliki keterkaitan dengan budaya massa dan masih terkait juga dengan urusan modal dan jasa.

Baca Juga:  Siapa Khawarij Modern? Inilah Penjelasan Hadits Nabi Saw

Sudah menjadi hal yang umum jika selama Bulan Ramadan permintaan acara buka puasa bersama mengalami peningkatan yang drastis. Dari tempat-tempat makan yang memiliki paket berbuka dengan harga terjangkau sampai restoran yang mahal sekalipun hampir semua ada acara buka bersama. Apalagi pada saat akhir pekan.

Menuru survei di Indonesia sendiri setiap Bulan Ramadan, perputaran ekonomi juga mengalami peningkatan dalam jumlah yang besar. Bahkan peningkatannya bisa mencapai 45 persen dari penjualan tahunan. Salah satu alasannya adalah karena masyarakat punya kecenderungan untuk membelanjakan uang selama Bulan Ramadan.

Dari berbagai aspek yang terlibat dan terpengaruh oleh budaya buka puasa bersama ini, maka sangat wajar jika Bulan Ramadan disebut sebagai bulan penuh berkah. Bukan sekedar berkah secara agama dan pahala saja. Namun berkah ini juga merata secara ekonomi, seperti melalui pembagian makanan kepada masyarakat kurang mampu dan peningkatan permintaan bagi pedagang bahan makanan dll.

Namun demikian, perlu diperhatikan pula bahwa jangan sampai berkah Ramadan ini malah menjadikan kita boros dan akhirnya membuat kesulitan di hari ke depannya.

Selain itu, karena bulan puasa tahun ini cukup berbeda sebab wabah COVID 19, maka sebaiknya kia mengikuti anjuran pemerintah agar semua masyarakat tetap dirumah. Dan kemungkinan momen buka puasa bersama ditiadakan. Namun kita bisa menggantinya dengan saling berbagi kepada kerabat dekat maupun tetangga agar semua bisa saling berbahagia menikmati bulan yang berkah ini.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik