5 Cara Ampuh Mengatasi Stres Menurut Pandangan Islam

cara mengatasi stres menurut islam

Pecihitam.org – Sebagai manusia yang tiada waktu tanpa masalah, tiada waktu tanpa beban dan tiada waktu tanpa pikiran, tentu hal ini kadang kala membuat banyak orang merasa kacau dan sering stres. Dari sering stres inilah kadang membuat seseorang akan merasa putus asa, menyerah dan berprasangka buruk dengan mengatakan bahwa “Tuhan tidak lagi menyayangi hidupnya” ataupun dengan ucapan negatif lainnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Padahal jika kita mau melirik sedikit saja banyak sekali cara mengatasi stres, yang tentu saj hal ini akan sangat membantu. Berikut beberapa tips cara mengatasi stres itu menurut pandangan Islam:

1. Menghiasi Diri dengan Keimanan yang Kuat

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka  dengan pahala yang labih baik dari apa yang telah mereka  kerjakan” (QS. An Nahl/16 : 97)

Berangkat dari ayat diatas, tentu bisa dikatakan bahwa menerima ujian yang sempat membuat kita cemas dengan memperbanyak bersyukur dan terus bersabar akan membuat kita merasa damai, dan jika ujian tersebut berlangsung lama maka balasannya akan bernilai pahala kepada kita yang tiada henti bersyukur.

Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits shahih: “Sungguh luar biasa orang yang beriman kepada Allah! Semua Yang terjadi padanya selalu dianggap kebaikan, dan ini tidak teriadi pada orang yang tidak beriman kepada Allah. Jika sesuatu yang baik dialaminya, dia akan bersyukur, dan itu adalah baik untuknya. Jika sesuatu yang buruk menimpanya, dia akan bersabar, dan itu adalah baik baginya”

Baca Juga:  Jangan Bangga Mengumbar Aib di Media Sosial, Ingat Pesan Nabi yang Satu Ini!

2. Berpikir Positif

Ketika beban lalu lalang dan tak pernah berhenti menghiasi yang namanya hidup, tentu wajar jika tiada waktu kita mengalami stres dan merasa cemas. Namun siapa sangka? Kadang ujian ataupun sesuatu yang dianggap musibah akan dinilai sebagai pahala,

Untuknya berpikir positiflah, karena dengan hal itu maka hati kitapun akan merasa baik. Dan hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah saw., bahwasanya: “Tidak ada rasa lelah, rasa sakit, stres, cemas, sedih atau cedera yang dialami seorang muslim, bahkan tusukan sebuah duri, melainkan Allah akan menjadikannya sebagai penebus dosanya.”

Selain itu, sebagai seorang muslim mestinya kita menyadari bahwa kalau bukan karena bencana dan cobaan, tentulah kita akan menghadap dihari kebangkitan dengan tangan kosong, sama halnya dengan apa yang dialami para ulama terdahulu, mereka begitu merasa senang ketika bencana datang seperti halnya saat kebahagiaan datang kepada mereka.

3. Memahami Kenyataan Dunia

Sebagai seorang hamba Allah swt. pasti memahami bahwa hidup di dunia ini hanya sementara sehingga kemewahan di dunia tidak berarti apa-apa. Jika ada hal yang membuat kita sedikit tertawa, maka ada kemungkinan hal tersebut pun akan membuat kita banyak menangis,

Dalam sabdanya Rasullah mengatakan: “Dunia ini adalah penjara bagi pengikut Allah dan surga bagi orang kafir.” Sehingga Orang yang mengikuti jalan Allah swt. akan merasa tenang ketika meninggalkan dunia ini karena di sana banyak penderitaan dan kesedihan.

Baca Juga:  Perempuan dan Tantangan Penguatan Fatayat NU Sulawesi Selatan di Era 4.0

Dalam hal ini senada dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Qutadah bin Ribi al-Anshari bahwasanya beliau berkata bahwa Rasullah saw., melewati sebuah pemakaman dan beliau berkata : “Dia merasa bebas sekarang, dan orang pun bebas karenanya”

Orang-orang bertanya, “Wahai Rasulullah bagaimana dia merasa bebas dan orang merasa bebas karenanya? ” Kemudian Rasulullah berkata “Hamba yang beriman kepada Allah ini (yang meninggal) bebas kerena tidak lagi’ mengalami lelah dan sakit di dunia dan pergi menuju kasih Allah; dan ketika penentang Allah meninggal, maka manusia, tanah, pepohonan, dan binatang terbebas darinya.”

4. Mengikuti Teladan Nabi dan Para Sahabat

Yang terkadang muncul dalam pikiran kita ialah “Mungkin yang stres hanya saya, mungkin yang cemas seperti ini hanya saya”. Tentu prasangka yang buruk, bukankah Rasulullah saw. dan para sahabatnya lebih banyak mengalami cobaab dibandingkan kita sekarang ini? Dan yang lebih penting untuk kita ketahui ialah “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. al Baqarah/2: 286)

Sedangkan dalam riwayat lainnya, Sahabat  Sa’ad ra. Pernah bertanya kepada Nabi saw.: “Wahai Rasullah, siapa yang paling banyak mengalami stres? “ Rasulullah berkata: “Nabi, IaIu mereka yang mengikuti ajarannya. Seorang laki-laki akan diuji sesuai dengan kekuatan imannya. Jika imannya kuat, maka ujiannya lebih besar. Jika imannya lemah, dia akan diuji dengan tingkat keimanannya. Stres akan terus menerus menimpa seseorang sampai dia meninggalkan dunia dan terbebas dari dosa.”

Lantas jika kita tahu benar bahwa yang namanya hidup pasti akan sering stres, pasti akan memikul beban, lalu mengapa kita mempermasalahkan beban dan stres itu jika kita masih ingin hidup?

Baca Juga:  Ini Ganjaran Menyantuni Anak Yatim! Dijamin Masuk Surga Lho!

5. Menetapkan Akhirat Sebagai Tujuan Utama

Yang menjadi penyebab tentang mengapa sebagian orang mengalami Kekhawatiran dan sering stres pada tingkat tinggi ialah ketika sedang menanggung beban, salah satunya ialah karena pandangannya masih saja terarah pada dunia.

Padahal jika kita mau sedikit menoleh pada akhirat, tentu beban yang silih ganti akan meyakinkan kita bahwa apa yang kita kejar saat ini akan kita tinggalkan dan yang abadi tinggallah amal yang kita tujukan pada akhirat kelak.

Seperti yang diriwayatkan Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa membuat akhirat sebagai tujuannya, Allah akan mengisi hatinya dengan perasaan kaya dan mandiri; dia akan merasa bisa mencapai tujuannya dan merasa cukup. Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, Allah akan memberikannya rasa takut akan kemiskinan; dia tidak akan mampu mencapai tujuannya dan dia tidak memiliki apa-apa kecuali yang sudah ditetapkan untuknya.”

Demikianlah beberapa cara mengatasi stres menurut pandangan islam. Semoga bermanfaat!

Rosmawati