Pecihitam.org – Saat ini ramai beredar di jagat maya tentang pelaksanaan shalat istisqa’ di beberapa wilayah di Indonesia. Maklum, saat ini kemarau panjang mengakibatkan kekeringan dan kebakaran di beberapa titik. Kabut asap pun melanda di mana-mana, sehingga jarak pandang menjadi terbatas. Karena sekian yang telah dilakukan tak begitu berpengaruh, hujan yang ditunggu pun tak kunjung turun, shalat istisqa’ menjadi salah satu ikhtiar yang dipilih. Lalu bagaimana cara shalat istisqa?
Bagi Anda yang ingin melakukan shalat istisqa’ dalam waktu dekat ini, berikut pengertian dan tata cara shalat istisqa yang sebaiknya dibaca hingga rampung sebagai tuntutan atau pengingat bagi yang telah lupa.
1. Pengertian Istisqa’
Istisqa’ adalah memohon pertolongan kepada Allah agar diturunkan hujan. Istisqa’ bisa dilakukan dengan tiga cara.
Pertama, dengan berdoa tanpa melakukan shalat. Ini bisa dilakukan sendiri atau beramai-ramai. Kedua, berdoa pada waktu-waktu ijabah, seperti saat berdoa ketika khotbah, setiap selesai melaksanakan shalat dan waktu-waktu ijabah lainnya. Ketiga, dengan melakukan shalat istisqa’ yang disertai dua khutbah
Orang yang memohon hujan tetap dianjurkan untuk mengulang semua atau salah satu dari tiga cara istisqa’ di atas hingga turun hujan.
الاستسقاء ثلاثة أنواع
بالدعاء فرادى أو مجتمعين في أي وقت من غير الصلاة
بالدعاء خلف الصلوات ولو نفلا وفي خطبة الجمعة ونحوها كعقب درس وأذان لأنه في ذلك أقرب للإجابة
الاستسقاء بخطبتين وركعتين على الكيفية المعروفة
Meminta hujan itu bisa dengan tiga cara. Pertama, dengan berdoa sendiri atau bersama-sama pada waktu kapan saja tanpa melakukan shalat. Kedua, dengan berdoa setiap selesai melaksanakan shalat walaupun shalat sunnah, atau pada khutbah Jumat dan sebagainya, seperti setelah belajar atau adzan, karena yang demikian lebih mudah dikabulkan. Ketiga, istisqa’ dengan adanya dua khutbah dan berdoa, dengan tata cara yang telah umum diketahui. (Syamsul Munirah Juz I halaman 336)
2. Shalat Istisqa’
Shalat Istisqa’ merupakan cara yang paling sempurna dari tiga cara memohon hujan yang telah disebutkan. Hukumnya sunnah muakkadah. Dilakukan dengan dua rakaat dan dua khutbah setelahnya.
3. Tata Cara Shalat Istisqa
Tata cara shalat istisqa’ tidak jauh berbeda dengan shalat ‘Id. Berikut tuntunan lengkapnya.
Niat dalam hati. Lafadz niatnya
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مأموما لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat shalat sunnah istisqa’ dua akaat jadi makmum karena Allah Ta’ala“.
Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, bertakbir tujuh kali. Di sela-sela takbir yang tujuh, disunnahkan memuji Allah dan membaca shalawat. Dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah dan surah Al-A’la secara jahr (suara nyaring). Setelah itu rukuk, i’tidal dan seterusnya seperti shalat pada umumnya.
Pada rakaat kedua, bertakbir sebanyak lima kali selain takbir bangkit dari sujud. Di sela-sela takbir yang lima, disunnahkan memuji Allah dan membaca shalawat. Dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah dan surah Al-Ghasyiyah secara jahr (suara nyaring). Setelah itu rukuk, i’tidal dan seterusnya sampai salam seperti shalat pada umumnya.
Setelah selesai shalat, dilanjutkan dengan khatib menyampaikan dua khutbah. Pada khutbah pertama diawali dengan istighfar sebanyak sembilan kali.
Di pertengahan antara khutbah pertama dan kedua, khatib disunnahkan membalik selendangnya.
Khutbah kedua diawali dengan istighfar sebanyak tujuh kali. Pada khutbah kedua, disunnahkan membaca doa memohon turunnya hujan.
إذا فرغ من الصلاة أستحب له أن يخطب على شيئ على خطبتين لأنه عليه الصلاة والسلام خطب للاستسقاء على منبر ويستغفر الله الكريم في افتتاح الأولى تسعا والثانية سبعا لأن الإستغفار لائق بالحال
Jika selesai shalat, khatib dianjurkan menyampaikan dua khutbah di tempat yang tinggi. Karena – sebagaimana disebutkan dalam hadis – Nabi menyampaikannya khutbah Istisqa’ dari atas mimbar. Kemudian membaca istighfar sebanyak sembilan kali pada permulaan khutbah pertama dan lima kali pada khutbah kedua. Karena istighfar merupakan amal yang sesuai dengan keadaan meminta hujan. (Kifayatul Akhyar Juz I halaman 159).
Pada khutbah kedua, dianjurkan membaca doa istisqa’. Doa-doanya antara lain:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًامُجَلَّلًا عَاماطَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِوَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِالْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَمَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَامِدْرَارًا
Semoga Bermanfaat