Cek Fakta: Kabar Soal Anggota Banser Dikeroyok Emak-emak Penjual Nasi Uduk Hoaks!

Pecihitam.org – Baru-baru ini sebuah kabar yang menyebutkan seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kudus, Jawa Tengah, dikeroyok emak-emak penjual nasi uduk, bereda di media sosial.

Kabar itu diunggah oleh akun Facebook Andri Rockers pada Selasa 7 Januari 2020. Dalam postingannya, Andri menyebutkan seorang anggota Banser dikeroyok emak-emak penjual nasi uduk.

Selain itu, ia juga melampirkan sebuah gambar tangkapan layar dari pemberitaan yang memperlihatkan foto seorang anggota Banser tengah dirawat.

“Anggota BANSER di kudus jawa tengah di keroyok sama emak-emak penjual nasi uduk. Mengaku sebagai bareskrim pangkat mayor biar bisa makan gratis. Si emak jadi kaget dan brutal setelah melihat ada nama BANSER di dadanya. info lain, bapak inilah yang dulu pernah menghadang Ustadz Abdul Somad saat berziarah di Kudus, Jawa Tengah,” tulis Andri Rockers.

Baca Juga:  MUI Imbau Umat Muslim Segera Tunaikan Zakat Sebelum Idul Fitri Tiba

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilansir dari Suara.com lewat turnbackhoax.id, Rabu, 8 Januari 2020, kabar yang diunggah oleh Andri Rockers tersebut merupakan informasi tidak benar alias hoaks.

Akun Facebook itu telah membagikan informasi yang berbeda dengan pemberitaan asli dalam judul artikel pemberitaan yang ia lampirkan di unggahannya.

Artikel pemberitaan yang ia unggah itu yakni berjudul “Anggota Banser Dikeroyok, Oknum TNI Ikut Jadi Tersangka”. Artikel tersebut diterbitkan oleh Jawapos pada 19 Juni 2018, silam.

Adapun isi dalam artikel tersebut adalah anggota Banser Kabupaten Grobogan menuntut hukum atas dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum TNI saat pengawalan takbir keliling.

Jadi, pelaku dalam pengeroyokan itu bukanlah emak-emak penjual nasi uduk seperti yang disampaikan Andri Rockers, melainkan oknum TNI.

Baca Juga:  GP Ansor Ingatkan Kader Banser Hati-hati dengan Hoaks dan Radikalisme

Berdasarkan fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konten unggahan Andri Rockers merupakan narasi yang salah dan keliru atau False Context.

Muhammad Fahri