25 Ciri-ciri Ajaran Wahabi yang Wajib Diwaspadai !!

ciri ciri wahabi

Pecihitam.org – Sebagaimana kita tahu, salah satu kelompok dalam tubuh Islam yang sering bersinggungan keras dengan kelompok lain adalah Wahabi Salafi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Aliran tang muncul sejak abad ke Pertama kali muncul pada abad ke-18 dari pendirinya yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Najd, Arab Saudi. Wahabi ini digambarkan sebagai sebuah aliran Islam yang “ultrakonservatif”, “keras”, atau “puritan.

Pendukung Wahabi aliran ini percaya bahwa gerakan mereka merupakan gerakan reformasi Islam untuk kembali kepada ajaran monoteisme murni, kembali kepada ajaran Islam sesungguhnya yang hanya berdasarkan kepada Qur’an dan Hadis, bersih dari segala “ketidakmurnian” seperti praktik-praktik yang mereka anggap bid’ah, syirik dan khurafat.

Sedangkan penentang ajaran ini menyebut Wahabi sebagai “gerakan sektarian yang menyimpang”, “sekte keji” dan sebuah distorsi ajaran Islam. Bahkan para ulama Sunni telah bersepakat bahwa Wahabi telah keluar dan bukan bagian dari dari Ahlussunnah Wal Jamaah.

Hal ini dikarenakan paham yang mereka bawa sama sekali tidak mencerminkan sifat dari ajaran Ahlussunnah, melainkan lebih condong seperti khawarij. Bahkan dalam perjalanannya, banyak sekali sejarah kelam yang ditorehkan oleh sekte Wahabi ini, dari pembunuhan ulama, perempuan dan anak-anak, penghancuran situs-situs Islam dan lain-lain.

Baca Juga:  Inilah 15 Ciri-ciri Pengikut Ajaran Sekte Wahabi Yang Harus Anda Ketahui

Ajaran mereka sama sekali jauh dari nilai-nilai Islam. Oleh karenanya berikut adalah 25 penyimpangan-penyipangan paham dan ajaran Wahabi yang wajib dihindari.

  1. Membagi Tauhid kepada 3 Kategori, yakni Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma’ was-Sifat.
  2. Sering bertanya di mana Tuhan.
  3. Meyakini Tuhan punya Tangan (anggota badan).
  4. Meyakini Tuhan punya Muka (wajah asli).
  5. Meyakini Tuhan punya jari-jemari.
  6. Meyakini Tuhan punya betis.
  7. Meyakini Tuhan punya lambung/rusuk. (no. 3,4,5,6,7 dinamakan Faham Tajsim (menganggap Allah mmiliki anggota tubuh & sifat seprti manusia)
  8. Meyakini Tuhan punya arah dan tempat dan berada (bersemayam) di atas ‘Arasy.
  9. Meyakini Tuhan turun dari ‘Arasy ke langit di malam hari.
  10. Mendakwa dirinya ber-Manhaj Salaf dalam aqidah (tapi sangat bertentangan dengan aqidah Ulama Salaful Ummah).
  11. Memahami Nash-Nash Mutasyabihat menurut terjemahan bebas, tanpa merujuk ke kitab Ulama.
  12. Mengkafirkan pengikut Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi (dua Imam Aswaja).
  13. Mengkafirkan Sufi, dan menganggap Tasawuf bukan ajaran Islam.
  14. Sangat anti dengan Sifat 20 pada Allah Ta’ala.
  15. Menuduh Imam Abu Hasan Asy’ari telah bertobat dari aqidah Asy’ariyah (aqidah yang diyakini oleh kebanyakan ummat dan para ulama terdahulu).
  16. Menolak Ta’wil dalam bab Mutasyabihat.
  17. Menuduh Ayah dan Ibu Rasulullah kafir dan tidak akan selamat dari neraka.
  18. Menuduh syirik Tawassul, Tabarruk dan Istighosah dengan para Anbiya, Aulia dan Shalihin.
  19. Sering mengajak kembali ke Al-Quran dan Sunnah dengan meninggalkan ilmu yang telah diwariskan oleh Ulama.
  20. Sangat anti dengan pendapat Imam Madzhab dan pengikut Madzhab.
  21. Mudah membid’ah-sesatkan amalan yang tidak sharih dan shahih menurut mereka.
  22. Menuduh Maulid itu Tasyabbuh dan Sesat.
  23. Menuduh Tahlilan, Yasinan itu Tasyabbuh dan Sesat.
  24. Menyamakan oarang baca Al-Quran di kuburan dengan penyembah kubur.
  25. Menamakan diri dengan Salafi dan tidak mengakui nama Wahabi, sehingga seolah-olah Wahabi itu hanya fiktif.
Baca Juga:  Kritik Terhadap Buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Karya Yazid Jawas

Di Indonesia sendiri kelompok Wahabi ini juga sering membikin ulah. Mereka tak segan-segan membid’ahkan amalan orang lain, menuduh sesat bahkan sampai ada yang mengkafirkan sesama umat Islam lain yang berbeda paham dengan mereka.

Oleh karenanya, kita wajib waspada agar jangan sampai tradisi baik dan ajaran dari ulama-ulama Ahlussunnah Wal Jamaah yang sudah sekian lama berjalan di masyarakat tergerus dengan paham Wahabi sekian lama semakin gencar mempromosikan diri mereka. Wallahua’lam bisshawab.