Doa Ketika Terkena Musibah Gunung Meletus, Banjir, Tanah Longsor dan Lainnya

doa ketika terkena bencana alam

Pecihitam.org – Tak ada seorangpun tahu akan takdir termasuk takdir datangnya musibah.Apalagi bagi kita masyarakat yang hidup di Indonesia, Negara kepulauan yang sering sekali terjadi bencana alam seperti gunung meletus, banjir gempa bumi dan masih banyak yang lainnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebagai seorang yang beriman tentunya harus lebih peka dalam mengambil hikmah di balik datangnya musibah tersebut. Karena Islam mengajarkan bagi setiap orang muslim bagaimana menghadapi sesuatu yang datang dengan tidak di harapkan seperti musibah.

Selain bersabar dalam menghadapinya kita juga dianjurkan untuk membaca doa-doa tertentu dengan harapan dihindarkan dari musibah atau segera diberi jalan keluar dan pertolongan Allah Swt ketika terkena musibah.

Karena dengan doa berarti ikhtiar seseorang mencakup dua hal, pertama ikhtyar spiritual sebagai sifat butuhnya seorang mansuia terhadap perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT. Kedua merupakan bentuk ikhtyar manusia agar bisa mengambil hikmah dan pelajaran di semua aspek kehidupan khususnya ketika musibah datang melanda.

Islam juga mengajarkan sekaligus mengarahkan ke setiap hambanya untuk bisa lebih bijak di samping peka terhadap situasi dan kondisi umat islam juga harus peka terhadap lingkungan sekitar.

Sebagaimana yang tertera dalam beberapa keterangan dari kitab Al-Adzkar karya Muhyiddin Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi. Doa yang dapat di baca ketika terkena musibah bencana terbagi menjadi dua bagian. Pertama, doa pencegahan atau memohon perlindungan dari bahaya dan kedua doa bagi mereka yang sudah atau sedang terkena musibah.

Baca Juga:  Cara Mendidik Anak Sesuai Rasulullah dan Doa Mengatasi Anak Nakal

Doa Mohon Perlindungan dari Bahaya dan Musibah Bencana

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

“Allahumma inni a‘udzubika minal hadmi wa a‘udzubika minat taraddi wa a‘udzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘udzubika an yatakhabbathanisy syaithanu ‘indal maut wa ‘audzubika an amuta fi sabilika mudbiran wa a‘udzubika an amuta ladighan

Artinya : “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat. (HR Abu Dawud)

Dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi memasukkan doa ini dalam bab “Doa-doa Penting yang Sunnah Dibaca Kapan Saja”.

Dalam konteks bencana gunung meletus, doa tersebut bisa dipahami sebagai permohonan agar dicegah dari bahaya longsoran muntahan vulkanik, jatuh akibat getaran yang ditimbulkan, dan kesulitan yang semacamnya. Selain itu doa ini juga bisa dibaca ketika terkena musibah banjir, musibah kebakaran, gempa bumi dan musibah bencana lainnya.

Baca Juga:  Faedah dan Waktu yang Baik untuk Membaca Al Qur'an

Doa lain yang juga bisa dibaca rutin setiap hari adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم

Bismillahil ladzi la yadlurru ma‘asmihi syaiun fil ardli wa la fis sama-I wa huwas sami‘ul alim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudarat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Pengetahui.”

Dalam kitab Sunan Abu Dawud dan Tirmidzi diterangkan, doa yang berasal dari hadits ini bersanad pada Sayyidina Utsman bin ‘Affan yang bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah mengatakan;

“Barangsiapa yang membaca doa tersebut tiap pagi dan tiap petang sebanyak tiga kali maka ia akan terbebas dari bahaya apa pun”. Doa ini memuat keyakian kuat bahwa Allah-lah pencegah segala marabahaya.

Doa bagi yang Tertimpa Musibah

Doa di atas dapat dikatakan sebuah bentuk doa memohon perlindungan atau antisipasi. Lantas bagaimana dengan yang sudah tertimpa musibah? Akibat aktivitas erupsi gunung meletus misalnya atau terkena musibah lain dan telah mengalami kerugian serta penderitaan?

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah mengajarkan, saat kita tertimpa musibah agar membaca doa berikut ini:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Baca Juga:  Fadhilah dan Teks Lengkap Shalawat Tibbil Qulub

Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un. Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlif li khairan minha.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Dalam Shahih Muslim dikatakan bahwa barangsiapa membaca doa tersebut ketika menghadapi musibah, niscaya Allah akan memberinya pahala dalam musibah itu dan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkar, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Redaksi doa terakhir ini memberi pesan tentang hakikat kepemilikan yang seluruhnya dikembalikan kepada Allah sebagai Pemilik Sejati. Juga tentang ajaran bahwa segenap musibah tak ada yang sia-sia, bahkan bisa berpahala, bila si penerima musibah mampu menyikapinya secara tepat.

Cara memahami dan menyikapi musibah dengan tepat dapat menimbulkan introspeksi diri (muhasabah), yang mendorong manusia mengoreksi kekurangan-kekurangannya lalu berusaha memperbaiki diri. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam Bisshawaab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *