Doa Melihat Ka’bah dan Hajar Aswad

Doa Melihat Ka'bah dan Hajar Aswad

Pecihitam.org – Memasuki bulan Dzulhijah, jamaah haji dari Indonesia, maupun negara lainnya mulai berdatangan ke kota suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Bagi orang yang belum pernah melaksanakan haji tentu ibadah yang satu ini memiliki kesan istimewa dalam hidupnya. Melihat sesuatu secara langsung dan tidak langsung, tentunya berbeda. Begitupun dengan melihat Ka’bah. Saat melihat sesuatu yang indah maka kita dianjurkan untuk bertasbih memuji sang Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Berikut akan dijelaskan mengenai doa melihat ka’bah dan hajar aswad.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Haji merupakan ibadah yang istimewa. Tidak semua orang bisa mencapainya kecuali mereka yang dikehendaki oleh Allah SWT. Tak jarang kita melihat seseorang yang kecil secara finansial mampu berangkat ke Tanah Suci, namun sebaliknya sering pula kita temukan orang kaya yang belum bisa berangkat ke sana, dan semuanya sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Imam Abdurrahman al-Mubarakfuri Dalam kitabnya Tuhfatu al-Ahwadziy bi Syarh Jâmi’ at-Tirmidzi menyebutkan:

Baca Juga:  Rabbana Hablana min Azwajina: Amalkan Doa Ini Agar Dikaruniai Anak Sholeh

روى الشافعي في مسنده عن ابن جريج أنّ النبيّ صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى البيت رفع يديه، وقال

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّ

Imam Syafi’i meriwayatkan dalam musnadnya dari Ibnu Juraij, bahwa Nabi Muhammad SAW jika melihat Ka’bah, maka beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa:  “Allahumma zid hâdzal baita tasyrîfan wa ta‘dzîman wa takrîman wa mahâbatan wa zid man syarafahu wa karamahu mim man hajjahu awi’tamarahu tasyrîfan wata’dzhîman watakîman wabirran.” (Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan).

Selain doa melihat ka’bah yang telah dijelaskan di atas, ketika melaksanakan tawaf, kita akan melewati Hajar Aswad, batu istimewa yang diletakkan di sudut timur laut luar Ka’bah. Semua jamaah haji tentunya terobsesi untuk menciumnya. Bisa dibayangkan jika jamaah haji dari seluruh penjuru dunia memiliki obsesi yang sama, tentu harapan tersebut bukan hal yang mudah terkabul.

Baca Juga:  Mengamalkan Dzikir Pagi Dan Petang Sesuai Ajaran Nabi

Menurut pengalaman orang yang pernah melaksanakan ibadah haji, ada beberapa teknik untuk berhasil sampai dan mencium Hajar Aswad. Salah satunya adalah dengan merapat ke dinding Ka’bah dan maju perlahan-lahan. Namun tak sedikit yang gagal meraihnya, apalagi ketika terjadi saling adu dorong, kaki terinjak-terinjak, bahkan ada yang sampai meninggal karena berhimpit-himpitan serta terinjak jamaah lain, hingga mengurungkan niatnya untuk mencapai Hajar Aswad.

Meskipun kita tidak dapat meraihnya, melihatnya secara langsung adalah kebahagiaan bagi umat Nabi Muhammad SAW sebab beliau pernah melakukannya. Oleh karena itu kita dianjurkan berdoa ketika melihat, menyentuh, atau mencium Hajar Aswad dengan doa:

بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم

Baca Juga:  Bacaan Dzikir Pagi untuk Memperoleh Keberkahan Sepanjang Hari

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shalLallahu ‘alaihi wa sallam”. (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syato’ ad-Dimyâthi, Hasyiyah I’anah ath-Thâlibîn ‘ala Halli Alfâdzi Fathi al-Mu’în li Syarh Qurratil-‘Ain, Dar el-Fikr, Beirut, juz 2, halaman 337). Demikian doa ketika melihat Ka’bah dan Hajar Aswad, doa ini bisa dibaca juga ketika awal memulai tawaf. Semoga kita semua kelak ketika melaksanakan ibadah haji dapat melihat Ka’bah dan mencium hajar aswad.

Mochamad Ari Irawan