Ayat, Doa Sebelum Belajar dan Syarat Pencari Ilmu

Ayat, Doa Sebelum Belajar dan Syarat Pencari Ilmu

PeciHitam.org – Belajar wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan. Hadits tersebut sangat terkenal dan banyak dijadikan muqadimah kitab-kitab kuning , salah satunya Kitab Talim Mutaalim.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Berdasar hadits atau tidak, sebagai orang yang berperdaban akan sangat memahami belajar adalah keniscayaan. Dengan belajar kita akan memahami dunia dengan baik dan tidak tergilas keburukan olehnya. Hadits nabi banyak sekali yang menyebutkan tentang keunggulan orang berilmu, keutamaannya, pahala dan kewajiban dalam menuntut Ilmu.

Supaya ilmu menjadi berkah dan manfaat, maka perlu banyak belajar dengan giat sesuai dengan bidang minat yang sesuai. Belajar bukan hanya sekedar membaca, meneliti akan tetapi juga harus didasari keimanan kepada Allah SWT dengan ditandai Berdoa sebelum belajar.

Daftar Pembahasan:

Ayat Tentang Belajar

Belajar dalam islam sangat dihargai sebagai amalan dengan pahala yang besar. Penghargaan Islam bagi belajar terdokumentasikan dalam al-Quran surat Al-Mujadilah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya; Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan

Janji Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dengan ketinggian kedudukan di sisi Allah SWT. Pembeda antara manusia dengan makhluk Allah yang lainnya adalah mempunyai akal, yang dengannya kita bisa mengingkatkan kemampuan diri.

Akal dalam fitrahnya akan selalu merujuk pada hal-hal yang baik, kecuali akal dikuasai oleh nafsu angkara akan berbelok menjadi maksiat. Dan Ilmu hanya bisa diperoleh dengan usaha orang yang berakal tidak selain manusia.

Sehebat atau sepandainya hewan melakukan pekerjaan atau tindakan tidak akan pernah mempunyai pemikiran akal sebagaimana manusia. Manusia-lah yang mempunyai tindakan yang terukur dengan akal budi.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu akan mendapat tempat pada akal budi yang sehat. Kaidah menjaga akal dan jiwa terdapat dalam maqashid asy-syariah.

Doa Sebelum Belajar

Doa sebelum belajar agar seluruh amalan untuk mencapai Ilmu Allah dapat berkah dan bermanfaat bagi orang lain. Ada beberapa doa sebelum belajar yang bisa kita baca, diantarnya yaitu

Baca Juga:  Hikmah di Balik Turunnya Al-Qur'an Secara Berangsur-angsur

Doa Sebelum Belajar Pertama

Redaksinya pilihan doa sebelum belajar pertama adalah sebagai berikut,

رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا

Transliterasi; ““Rodlittu billahi Rabban, Wa bil Islaami Diinan, Wa bi Muhammadin Nabiyyaa wa Rasuula, Robbi zidnii Ilmaan warzuqnii Fahmaan

Dalam melafadzkan doa sebelum belajar di atas hendaknya dalam keadaan tenang dan khidmah serta merenungi isi kandungan maknanya sebagaimana di bawah ini,

Artinya; “Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik.”

Doa sebelum belajar di atas diawali dengan diksi merelakan diri untuk berada dalam naungan Allah SWT atau mengakui bahwa Allah adalah Tuhan. Pengakukan lain dari doa ini adalah menyatakan Muhammad SAW adalah utusan yang membawa berita kebenaran kepada Manusia.

Kedua pengakuan ini hampir sama dengan syahadat walaupun tidak menyamai kandungannya. Hanya saja pengakuan dalam doa ini sebagai bukti bahwa Ilmu yang didapatkan manusia adalah berasal dari Allah SWT.

Maka kita perlu mengucapkan doa “رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا” agar Ilmu yang kita pelajari bertambah dan tertancap pemahaman dalam hati untuk dilaksanakan.

Doa Sebelum Belajar Kedua

Untuk pilihan doa sebelum belajar yang kedua hampir sama dengan doa pertama dengan sedikit perubahan pengurangan dan penambahan yakni,

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

Transliterasi; Robbi zidnii Ilmaan warzuqnii Fahmaan wa Ijalni minas Shalihin

Artinya; Tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik serta jadikan saya sebagian dari golongan orang-orang Shaleh.”

Penambahan sedikit kata “وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ” sebagai pelengkap doa yang sudah baik. Modifikasi atau penambahan doa yang tidak matsur (dari Riwayat Nabi) memang sering dilakukan oleh beberapa orang Islam. Akan tetapi perlu memperhatikan makna kandungan serta kaidah bahasa Arabnya.

Baca Juga:  Penyakit Berbahaya pada Manusia yang Ada Sejak Zaman Dahulu

Jenis doa ketiga yakni yang kebanyakan Ulama berpendapat berasal dari Hadits atau perilaku Nabi Muhammad SAW. Donya adalah sebagai berikut;

اَللّٰهُمَّ اخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَاَكْرِمْنَا بِنُوْرِالْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَتِكَوَسَهِّلْ لَنَآ اَبْوَابَ فَضْلِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Transliterasi; Alloohumma Akhrijnaa Min Dzulumaatil Wahmi Wa Akrimnaa bi Nuuril Fahmi Wa Iftah Alainaa bi Marifatika wa Sahhil Lanaa Abwaaba Fadl-lika Ya Arhamar Roohimii

Bacalah doa ini dengan keadaan tenang dan meresapai isi kandungan makna sebagai berikut,

Artinya; “Ya Allah, bebaskanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dengan cahaya kepahaman, bukakanlah pengertian ilmu pada kami dan bukakanlah untuk kami pintu-pintu anugerah-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang”

Ilmu Manusia dan Ilmu Allah

Luasnya pengetahuan dan Ilmunya Allah tidak terbatas sebagaimana pengetahuan dan Ilmu manusia. Manusia akan berhenti membahas masalah tertentu jika tidak ditemukan teori atau istilah baru untuk membuat definisi. Sebagai contoh adalah keterbatasan manusia dalam eksplorasi binatang laut yang sampai sekarang belum terdefinisikan secara keseluruhan.

Maka Ilmu pengetahuan akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri. Dan Ilmunya Allah mencakup itu semua karena Allah adalah pencipta Awwal segala sesuatu yang bersifat materi dan in-materi.

Allah membuat sindiran kepada manusia dalam surat Luqman ayat 27 tentang keterbatasan manusia dan ketidak-terbatasan Allah SWT,

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الأرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

artinya; Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah (Ilmu dan HikmahNya). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. Luqman: 27)

Keluasan Ilmu Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dan Ilmu manusia hanya setetes bagian kecil dari Ilmu Allah.

Baca Juga:  Akhlak Rasulullah yang Membuat Para Sahabat Begitu Mencintainya

Syarat Pencari Ilmu

Doa sebelum belajar merupakan salah satu ikhtiar agar Ilmu didapatkan bermanfaat dan berfaidah sebagaimana harapan setiap orang. Doa memang penting sama halnya ikhtiar untuk mendapatkan Ilmu manfaat dengan memperhatikan prasyarat dalam mencari Ilmu.

Syaikh Zarnuji memiliki kekhawatiran atau keresahan melihat banyaknya santri atau siswa yang pandai dalam belajar akan tetapi tidak bermanfaat ketika pulang membina masyarakat. Ilmu banyak akan tetapi tidka bermanfaat tanda kurangnya keberkahan Ilmu.

Maka beliau membuat rambu-rambu supaya doa sebelum belajar, ketekunan dalam belajar bisa memberi manfaat kepada seseorang. Prasyarat orang yang akan mencari Ilmu adalah,

اَلاَ لاَتَنَــــالُ الْعِـــلْمَ اِلاَّ بِســــــِتَّةٍ — سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ — وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

Artinya;

Bait Pertama Ingatlah, kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, akan saya jelaskan semuanya dengan terperinci.

(Ilmu tidak akan Bermanfaat dan Berkah Jika Santri tidak) cerdas, semangat, sabar, dan biaya, serta petunjuk guru dan masa yang lama.

Prasyarat ini memang merupakan teori lama dalam pendidikan akan tetapi masih sangat relevan pada era sekarang. Hal yang sering diabaikan pada masa ini adalah ketidak-hormatan kepada guru akan sangat berpengaruh dalam berkahnya Ilmu, apalagi Ilmu Agama.

Banyak orang juga mengharapkan mendapatkan Ilmu secara Instan, akan tetapi semua yang serba Instan akan tidak baik. Maka kesabaran untuk mendapat Ilmu harus dikedepankan. Ash-Shawabu Minallah

Mohammad Mufid Muwaffaq