Inilah Faidah-Faidah Sholat Tarawih yang Bisa Membuat Orang Semangat

Inilah Faidah-Faidah Sholat Tarawih yang Bisa Membuat Orang Semangat

PeciHitam.org Bulan Ramadhan identik dengan shalat Tarawih yang dilaksanakan setelah sholat Isya. Kekhususan pengamalan sholat Tarawih tidak bisa diamalkan selain di bulan ramadhan. Tidak akan sah seseorang melakukan sholat tarawih dibulan syawal atau bulan lainnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Oleh karenanya, banyak umat Islam yang berbondong-bondong memenuhi masjid dan Mushala untuk menunaikan shalat Tarawih. Momentum tahunan yang sangat sayang untuk dilewatkan tidak melaksanakan shalat Tarawih.

Disamping hanya bisa dilaksanakan dibulan Ramadhan, banyak sekali Faidah shalat Tarawih sebagaimana disebutkan oleh Ulama. Berikut uraiannya!

Daftar Pembahasan:

Sholat Qiyamu Ramadhan

Sholat Tarawih yang kita  kenal hari ini pada awalnya tidak menggunakan nama Tarawih. Riwayat-riwayat awal menyebutkan bahwa Sholat ini dinamakan Qiyamu dibulan Ramadhan. Tidak spesifik menggunakan nama Sholat Tarawih. Riwayat Imam Bukhari menyebutkan dalam riwayatnya;

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ، فَصَلَّى فِي المَسْجِدِ، فَصَلَّى رِجَالٌ بِصَلاَتِهِ

Artinya; “Bahwasanya Rasulullah SAW keluar pada suatu Pertengahan Malam (pada Bulan Ramadhan) keluar menuju Masjid, orang-orang kemudian mengikuti Sholat beliau dibelakangnya” (HR. Bukhari)

Hadits ini merujuk pada cerita Aisyah RA tentang awal pelaksanaan shalat malam dibulan Ramadhan oleh Rasulullah SAW.

Pagi hari setelah Rasulullah SAW melakukan sholat Qiyamu Ramadhan, khalayak saling bercerita bahwa semalam Rasulullah SAW melakukan sholat. Malam kedua, Rasulullah SAW kembali shalat dan bertambah banyak yang ikut jamaah.

Pada malam ketiga, Rasulullah kembali hadir mengimami sholat Qiyamu Ramadhan dan semakin penuh sesak isi masjid. Sehingga pada malam keempat, Rasulullah SAW melihat masjid penuh sesak sahabat yang ingin melakukan sholat Qiyamu Ramadhan bersama. Melihat demikan, Rasulullah mengurungkan niatnya untuk sholat Qiyamu Ramadhan di Masjid.

Rasulullah SAW baru keluar pada pagi hari saat sholat shubuh, dan bersabda dihadapan para sahabat tentang sholat yang dikerjakan belakangan ini;

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّهُ لَمْ يَخْفَ عَلَيَّ مَكَانُكُمْ، لَكِنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ، فَتَعْجِزُوا عَنْهَا

Artinya; “(Setelah Membaca Syahadat) Sesungguhnya aku (Muhammad SAW) bukannya tidak tahu tadi malam kalian berada di Masjid. Akan tetapi aku takut jika sholat tersebut diwajibkan sedangkan kalian tidak mampun (untuk melaksanakannya)” (HR. Bukhari)

Dalam Hadits Riwayat Aisyah RA di atas, disebutkan bahwa Rasulullah Sholat di Masjid dan diikuti oleh para sahabat beliau. Sholat tersebut hanya dilakukan oleh Nabi selama malam, dan selanjutnya Nabi berhenti karena takut dianggap sebagai syariat sholat wajib baru. Istilah Qiyamu Ramadhan disebutkan dalam Hadits;

Baca Juga:  Puasa Dzulhijjah, Kapan Saja Waktunya?

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبه

Artinya; “Siapa yang berdiri shalat (Malam) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam Hadits ini disebutkan bahwa seseorang yang melakukan Qiyam (berdiri untuk sholat) dibulan Ramadhan akan diampuni dosa-dosa yang telah lampau. Istilah Qiyamu Ramadhan terus digunakan sampai Rasulullah dan Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq.

Istilah sholat Tarawih, baru banyak digunakan setelah Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah kedua Khulafaur Rasyidin. Beliau mengkoordinir pelaksanaan Sholat Tarawih dengan satu Imam bagi seluruh jamaah yang hadir.

Pelaksanaan Sholat Tarawih dengan bersama-sama dan masif merupakah Bid’ah Hasanah yang dilakukan oleh Sahabat Umar. Beliau mengatakan bahwa,

نِعْمَ البِدْعَةُ هَذِهِ، وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنَ الَّتِي يَقُومُونَ

Artinya; “Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini. Dan mereka yang tidur terlebih dahulu adalah lebih baik daripada yang shalat awal malam (HR. Bukhari)

Pada masa inilah, pelaksanaan sholat Qiyamu Ramadhan (Sholat Tarawih) dilaksanakan dengan masif dan terkoordinir dengan rapih dalam barisan satu imam. Sebelumnya, sahabat melakukan sholat Tarawih secara mandiri, walaupun berada dalam majlis yang sama.

Kesunnahan Sholat Tarawih

Pelaksanaan sholat Qiyamu Ramadhan yang terkoordinir pada masa Umar RA menjadikan antusiasme kalangan umat islam untuk melaksanakan bersama. Belakangan, Umat Islam menyebut Qiyamu Ramadhan dengan nama Sholat Tarawih. Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani mengatakan;

وَالتَّرَاوِيحُ جَمْعُ تَرْوِيحَةٍ وَهِيَ الْمَرَّةُ الْوَاحِدَةُ مِنَ الرَّاحَةِ كَتَسْلِيمَةٍ مِنَ السَّلَامِ سُمِّيَتِ الصَّلَاةُ فِي الْجَمَاعَةِ فِي لَيَالِي رَمَضَانَ التَّرَاوِيحَ لِأَنَّهُمْ أَوَّلَ مَا اجْتَمَعُوا عَلَيْهَا كَانُوا يَسْتَرِيحُونَ بَيْنَ كُلِّ تَسْلِيمَتَيْنِ

Sholat Tarawih digunakan oleh para Sahabat merujuk kepada Sholat malam dibulan Ramadhan yang dilakukan dua rakaat sekali salam. Setelah Salam, banyak sahabat istirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan sholat.

Baca Juga:  Fiqih Shalat Jumat: Sunnah Haiat dalam Shalat Jumat (Bagian- IV)

Artinya; “Tarawih adalah jamak dari ‘Tarwihah’ yaitu istirahat satu kali, seperti kata taslimah berasal dari kata salam. Salat berjamaah di malam-malam bulan Ramadan disebut sebagai tarawih karena pada awal ia dilakukan berjamaah, para sahabat beristirahat di antara setiap dua kali salam”

Istirahat atau ‘Tarawihah’ biasa dilakukan oleh Sahabat setiap selesai sholat Qiyamu Ramadhan. Kemudian ‘Tarawihah’ atau ‘tarawih’ lebih banyak digunakan untuk menyebut nama Qiyamu Ramadhan.

Hukum sholat Tarawih sunnah (dianjurkan) baik bagi laki-laki maupun perempuan. Dasarnya adalah dalil hadits;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Jelas disebutkan pada Hadits di atas, bahwa Rasulullah suka/ gemar untuk menghidupkan malam dibulan Ramadhan dengan melaksanakan Sholat Tarawih. Penggunaan kosa kata (يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ) dengan tersirat bahwa Sholat  Tarawih berhukum Sunnah.

‘Barangsiapa yang melaksanakan sholat Tarawih dengan dorongan keimanan dan berharap pahala kepada Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu’. Sabda Rasulullah SAW ini dengan gamblang menjelaskan bahwa Faidah Sholat Tarawih sangat besar.

Janji Rasulullah SAW sangat terang, Faidah Sholat Tarawih menghapuskan dosa-dosa lampau orang yang melaksanakannya. Selain pahala sunnah yang diperoleh karena memenuhi tuntunan Rasulullah, bonus diampuni dosa adalah sebuah faidah sholat tarawih yang tidak bisa dikesampingkan.

Faedah Sholat Tarawih

Hadits riwayat Imam Muslim di atas bukanlah satu-satunya dasar faidah sholat Tarawih. Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir menjelaskan dalam kitab Durratun Nasihin (Mutiara Para Penasehat) tentang keutamaan/ Faidah Sholat tarawih menurut harinya.

Sholat tarawih yang dikerjakan selama sebulan penuh (29 – 30 hari) memiliki faidah-faidah khusus setiap malamnya. Faidah Sholat Tarawih yang terkandung akan mendorong seseorang lebih semangat dalam mengerjakannya.

Walaupun riwayat yang ditulis dalam kitab Durratun Nasihin banyak mengandung perdebatan, akan tetapi tidak ada salahnya mengetahui faidah sholat tarawih untuk lebih memotivasi dalam beribadah.

Baca Juga:  Wajibkah Mengqadha Zakat Fitrah yang Belum Ditunaikan?

Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir menuliskan dalam kitabnya Durratun Nasihin tentang faidah sholat Tarawih sebagai berikut;

  1. Faidah Sholat Tarawih malam pertama; “dosa-dosa orang mukmin akan dikeluarkan sebagaimana ia baru keluar dari perut ibunya”
  2. Jika seseorang melaksanakan sholat tarawih pada malam kedua akan diampuni dosa-dosa oleh Allah SWT dan dosa kedua orangtuanya selama orang tua orang tersebut adalah orang mukmin atau beriman kepada Allah SWT.
  3. Malam ketiga, malaikat  akan memanggil dari bawah Arasy dan memanjatkan doa agar Allah mengampuni dosanya di masa lalu.
  4. Faidah Sholat Tarawih yang keempat yakni setara dengan pahala membaca kita Zabur, Taurat, Injil maupun Al-Qur’an.
  5. Sedangkan pada malam kelima, mukmin akan mendapatkan faidah sholat tarawih dengan pahala setara orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa’.

Dorongan pahala Faidah sholat tarawih, menjadikan seorang muslim termotivasi untuk melakukan sholat tarawih dengan rajin. Beberapa kritik dalil mengatakan bahwa faidah sholat tarawih dalam kitab durratun nasihin sangat berlebihan dan lemah.

Terlepas dari keabsahan dalil kitab Durrratun Nasihin, momentum pelaksanaan sholat tarawih yang hanya setahun sekali kiranya bisa memacu untuk melaksanakannya.

Jangan sampai Ramadhan terlewat dengan begitu saja tanpa sekalipun mendirikan sholat tarawih. Minimal dengan kita berpedoman pada hadits Shahih riwayat Imam Muslim, jika kita mendirikan sholat tarawih dengan Keimanan dan berharap Pahala Allah maka akan terampuni dosa yang telah lalu.

Ash-Shawabu minallah

Mochamad Ari Irawan