Fakta Masjid Nabawi yang Berusia 1441 Tahun Sejak Dibangun Rasulullah Saw

Masjid Nabawi

Pecihitam.org – Setelah Rasulullah Saw Hijrah pada tahun 622 M, beliau kemudian menetap di Madinah. Rasulullah Saw bersama para sahabat kemudian membangun Masjid dan rumah beliau disampingnya. Oleh sebab itu, tempat tersebut kemudian di namakan Masjid Nabawi (Masjid Nabi), karena di bangun secara langsung oleh Rasulullah Saw.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Awalnya bangunan Masjid Nabawi di dirikan hanya berukuran 50 m x 50 m, dengan tinggi 3,5 m. Sedangkan setiap sisi tembok Masjid Nabawi terbuat dari batu bata dan tanah, lalu sebagian atapnya menggunakan daun kurma, yang sebagiannya lagi di biarkan terbuka. Bahkan tiang penopangnya hanya menggunakan pohon kurma.

Saat itu Masjid Nabawi sering di gunakan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, majelis dan sekolah agama. Selama 9 tahun Masjid Nabawi berdiri tanpa adanya penerangan ketika malam hari kecuali pada waktu isya’ membuat sedikit penerangan dengan membakar jerami.

Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang di bangun oleh Rasulullah Saw setelah Masjid Quba. Sebelum menjadi Masjid dan rumah Rasulullah Saw, lokasi tersebut di gunakan sebagai tempat penjemuran buah kurma milik Sahl dan Suhaili bin ‘Amr.

Baca Juga:  Inilah Keutamaan Membangun Masjid yang Harus Kamu Tahu

Namun, karena unta yang di tumpangi Rasululllah Saw saat itu menghentikan langkahnya di tempat itu, maka beliau pun membelinya, kemudian di bangun sebuah rumah dan masjid.

Setelah Rasulullah Saw wafat, beliau di makamkan pada tempat yang sebelumnya merupakan kamar Sayyidah ‘Aisyah (istri Nabi) yang sekarang ini berada tepat di bawah kubah hijau sebelah kanan Masjid. Selain itu makam milik sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khattab juga berada di dalam Masjid Nabawi berdampingan dengan makam Rasulullah Saw. Sedangkan makam milik Aisyah dan para sahabat lainnya berada di pemakaman umum Baqi yang saat ini terletak di sebelah Masjid.

Masjid Nabawi yang terletak di tengah-tengah kota Madinah ini telah mengalami banyak kemajuan yang di pengaruhi oleh para penguasa islam dari masa ke masa. Untuk renovasi yang pertama di lakukan pada masa khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, lalu di lanjutkan oleh Utsman bin Affan pada tahun 29 H.

Sedangkan pada zaman Raja Abdul Aziz pada tahun 1372 H, Masjid Nabawi kemudian di perluas menjadi 6.024 m2. Dan di lanjutkan oleh para pemimpin Islam seterusnya. Sehingga luas bangunan Masjid kurang lebih 100.000 m di bagian lantai bawah. Sedangkan luas lantai atasnya sekitar 135.000 m dan mampu menampung sekitar 535.000 jama’ah.

Baca Juga:  Aisyah Memang Cantik, Namun Mengapa Nabi Saw Tak Bisa Melupakan Khadijah?

Adapun sebuah tempat istimewa yang di sebut sebagai jantung Masjid Nabawi, yaitu Riadul-Jannah (Taman Syurga). Tempat ini merupakan bagian dari perluasan makam Rasululah Saw (Raudlah) sampai dengan mimbarnya. Semua orang terutama jamaah haji saling berebut dan berusaha untuk dapat memasuki Riadhul Jannah, karena apabila seseorang melaksanakan sholat dan berdo’a di sana maka akan segera di kabulkan oleh Allah Swt.

Ada dua mihrab di dalam Masjid Nabawi, yang pertama Mihrab Al-Tahajjud di bangun oleh Rasulullah Saw dan yang kedua Mihrab Fatimah di bangun oleh Khalifah Utsman bin Affan.

Adapun keutamaan yang di miliki Masjid Nabawi di sebutkan dalam beberapa hadist berikut :

  • “Satu kali shalat di Masjidku ini, lebih besar pahalanya sari seribu kali shalat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram. Dan satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama serratus ribu kali shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad)
  • “Barang siapa melakukan shalat di masjidku sebanyak 40 kali tanpa luput satu kali shalat pun juga, maka akan di catat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
  • “Tidak perlu di siapkan kendaraan kecuali buat mengunjungi tiga buah masjid, Masjidil Haram, Masjidku, dan Masjidil Aqsa.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Baca Juga:  Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Ditutup Selama Idul Fitri

Demikianlah, semoga informasi ini bermanfaat dan semakin menambah khazanah pengetahuan kita bersama. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik