Gus Baha: Ngaji Al Hikam, Penghilang Nafsu dan Syahwat

gus baha

Pecihitam.org – Gus Baha di dalam sebuah kajian menjelaskan bagaimana cara agar seseorang dapat menghilangkan nafsu dan syahwat. Manusia memang merupakan makhluk Allah Swt yang berbeda dengan makhluk lainnya, karena ia di sertai akal dan nafsu. Namun nafsu tersebut dapat membuat manusia lalai dan larut dengan segala kenikmatan yang ada di dunia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Adapun kemampuan menikmati hawa nafsu di dalam hati yaitu sebuah penyakit yang sangat parah (penyakit idlal) sehingga sangat sulit sekali untuk mencari penyembuhnya. Sayyidina Umar bin Khattab pernah menyampaikan saat terjadi banyak sekali fitnah dan masalah, beliau selalu berkonsultasi dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Di antara do’a yang di panjatkan oleh Sayyidina Umar saat berada di Multazam yaiyu sebagai berikut:

“ Ya Allah, aku berlindung dari fitnah yang ‘adidillah ( tidak ada solusinya sama sekali dan sulit di atasi), di mana dalam fitnah tersebut aku tidak di temani ayahnya Hasan ( Ali bin Abi Thalib).”

Oleh sebab itu ‘Idlal adalah perkara yang tidak bisa di sembuhkan , misalnya di pagi hari seseorang membayangkan sesuatu yang enak-enak seperti nikmatnya melihat laki-laki atau perempuan yang tampan / cantik.

Baca Juga:  Perempuan dan Tantangan Penguatan Fatayat NU Sulawesi Selatan di Era 4.0

Jadi dia tidak pernah membayangkan enaknya tahajud dan sedekah. Kalau sampai teori dirimu adalah memuja maksiat sebagai nikmat itu artinya kamu sedang mengalami penyakit yang tidak dapat di sembuhkan.

Jadi penyakit yang tidak dapat di obati adalah apabila seseorang mempunyai keyakinan bahwa hidup tanpa maksiat maka tidak ada manisnya (halawah). Sekarang ini banyak kita temukan orang-orang yang berpikiran seperti itu, mereka menganggap bahwa apabila ada orang yang hidup tapi tidak menyukai hal-hal duniawi seperti uang, perempuan cantik dan lain sebagainya itu tidak memiliki kenikmatan sama sekali.

Gus Baha berkata, “Makanya di latih ya, sesekali tahajud menikmati hidup bersama Allah Swt. Kalau tidak bisa begitu ya terror dirimu sendiri. Caranya gimana ? mudah, tinggal bilang saja ‘besok kamu mati saat mati tidak butuh duit, cantik, tampan ataupun teman yang di butuhkan adalah amal shaleh’ kemudian beristighfar.”

Hal ini merupakan bentuk praktek dari hadist yang menjelaskan “Beramalah untuk akhirat sebagaimana besok pagi kau akan mati.”

Baca Juga:  Najwa Shihab Kaget Dengar Pengakuan Gus Baha Tak Punya WA

Selain itu, Al-Hikam menjelaskan mengenai dua hal yang dapat menghilangkan syahwat, sebagai berikut:

“Tidak akan bisa mengeluarkan syahwat dari hati kecuali ketakutan yang mengagetkan atau kecuali dengan cinta yang begitu menggebu-gebu” (Al-Hikam)

Adapun sebagaimana fatwa dari Ihya-nya Imam Al-Ghazali, dan ini merupakan bentuk cara mendekatkan diri pada Allah swt sebagai berikut : “ Maka bayangkan kamu takut pada Allah Swt sebagaimana takutmu pada gempa” (Al-Ghazali)

Imam Al-Ghazali mencontohkan bahwa ada seseorang yang hampir bersetubuh dengn istrinya yang cantik kemudian terjadi gempa. Maka di saat itu juga syahwatnya hilang karena tidak mungkin seseorang yang sedang dalam keadaan takut dapat merasakan syahwat.

Rasulullah Saw juga pernah bersabda sebagai berikut: “Tujuh jenis orang yang akan di lindungi oleh Allah Swt pada hari di mana tiada perlindungan kecuali dari-Nya,….. di antaranya adalah pria yang di ajak (tidur) perempuan cantik dan punya uang, namun ia berkata ‘aku takut pada Allah Swt’”

Baca Juga:  Solusi Hamil Diluar Nikah Menurut Islam, Berikut Penjelasannya

Jadi uang dan perempuan merupakan nikmat duniawi yang sering membuat manusia menjadi lalai kepada Allah Swt. Namun jika “Kita sebagai manusia punya logika, apakah bisa seseorang hidup tanpa syahwat dengan perempuan dan uang?

Hal ini kemudian di jawab oleh Al-Hikam: ‘Syahwat itu bisa hilang dengan khauf (ketakutan).” Kata Gus Baha. Selain ketakutan, seseorang yang ‘Isyq (cinta gila) terhadap Allah swt maka perasaan cinta tersebut akan menghilangkan syahwat. Wallahua’lam bisshawab.

Naskah ini diterjemahkan dari kajian KH Bahaudin Nursalim, versi bahasa aslinya bisa dilihat disini.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik