Gus Sholah Wafat, PBNU: Kita Kehilangan Tokoh Panutan

Pecihitam.org – KH Shalahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah wafat pada Minggu, 2 Februari 2020, malam setelah sempat kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

Putra Gus Solah, Ipang Wahid, lewat akun Twitter-nya mengabarkan adik kandung Presiden keempat RI mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu wafat sekitar pukul 20.55 WIB.

Kabar wafatnya pria kelahiran 11 September 1942 di Jombang, Jawa Timur itu pun menimbulkan duka cita di kalangan rakyat Indonesia, termasuk warga Nahdliyin.

Gus Solah memang dikenal sebagai tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU). Pengasuh Ponpes Tebuireng itu merupakan putra dari KH Wahid Hasyim, juga cucu dari pendiri NU, Hasyim Asyari.

“Innaa lillaahi wa innaa lillaahi raaji’uun. Duka mendalam atas wafatnya KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) di RS Harapan Kita pada hari Ahad (2/2) pukul 20.59 WIB,” ujar Ketua PBNU Robikin Emhas, dikutip dari Detik, Senin, 3 Februari 2020.

Baca Juga:  KH. Said Aqil: Bela Islam Dengan Ilmu, Bukan dengan Takbir

Ia pub mendoakan agar amal ibadah Gus Sholah diterima di sisi Allah.

Robikin juga berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

“Semoga seluruh salah-khilaf beliau diampuni oleh Allah SWT, ibadahnya diterima dan keluarga yg ditinggal tabah. Laha Al-Fatihah,” ujarnya.

Menurutnya, sepeninggal Gus Sholah, masyarakat Indonesia kehilangan tokoh panutan yang memperjuangkan hak asasi manusia. Pihaknya berharap agar masyarakat dapat meneruskan perjuangan beliau.

“Kita kehilangan tokoh panutan. Tokoh yang gigih memperjuangkan martabat kemanusiaan dan hak asasi manusia. Tokoh yang memimpikan umat agar bersatu. Semoga kita dapat meneruskan perjuangan beliau,” ujar Robikin.

Diberitakan sebelumnya, Gus Sholah menghembuskan nafas terakhirnya setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Baca Juga:  Markas Pasukan Koalisi AS di Irak Diserang Roket
Muhammad Fahri