Pecihitam.org – Belum lama ini Video Habib Jafar Shodiq yang menyebut Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin dengan sebutan ‘babi’ viral di media sosial.
Akibat video ceramahnya tersebut, Habib Jafar Shodiq dikabarkan ditangkap polisi pada Kamis, 5 Desember 2019.
Jafar ditangkap oleh penyidik Mabes Polri di kediamannya di Cimanggis, Depok. Penangkapan Jafar disaksikan oleh Ketua RT setempat, Witutu.
“Jam setengah 12 (malam) itu dari kepolisian Mabes Polri itu permisi ke rumah, menanyakan ada nggak warga saya yang bernama Jafar Shodiq,” ujar Witutu, dikutip dari Detik, Kamis, 5 Desember 2019.
Ia menuturkan, penangkapan terhadap penceramah ini terjadi pada Kamis sekitar pukul 01.00 WIB. Witutu mengantarkan polisi ke kediaman Habib Jafar Shodiq yang berada persis di depan rumah Witutu.
“Malam jam satuan, tadi malam. Ya kebetulan kan rumahnya depan rumah saya, sebagai RT saya antar ke rumah beliau (Jafar Shodiq). Kebetulan beliau tidak ada di rumah, sekitar jam 12-an Pak Jafar nya datang dan saya ajak ke rumah. Jadi setelah itu dikasih tunjuk surat-suratnya, sprin tugasnya dan dibawa ke mabes,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan pengkhotbah Habib Jafar Shodiq bin Sholeh Alattas viral di media sosial.
Dalam video ceramahnya tersebut, Habib Jafar memancing jemaah untuk menyebut babi ketika ia mengatakan nama Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin.
Menanggapi video ceramah Habib Jafar, Kiai M’ruf mengatakan bahwa isi ceramah pengkhotbah tersebut kebablasan. Ia pun mengaku sudah mengetahui video itu yang ternyata dibuat pada saat Pilpres 2019 lalu.
“Itu kan memang kebablasan, itu narasi permusuhan, narasi kebencian, berlebihan. Menurut saya itu tidak baik,” kata Ma’ruf di Kantor Wakil Presiden, dikutip dari Suara, Rabu, 4 Desember 2019.
Kendati mendapat celaan dari Habib Jafar, namun Kiai Ma’ruf mengatakan tak akan melaporkan Jafar ke pihak kepolisian.
Ia lebih memilih memaafkan Jafar dibanding memperpanjang perkara ini ke ranah hukum..
“Oh tidak (akan melaporkan). Mudah-mudahan tentu dia bisa menyadari saja dan mengubah cara bernarasi, jangan menyampaikan pesan-pesan seperti itu, agar lebih baik,” kata Kiai Ma’ruf.