Pecihitam.org – Allah Saw telah memerintahkan ummatnya untuk selalu berusaha dan dilarang untuk putus asa. Pasalnya buah dari berusaha akan mendapatkan hasil yang tiada tara, dengan catatan tidak pantang menyerah. Misalnya Habib Syech. beliau merintis dakwahnya dengan begitu sabar dan perlahan. Alhasil, karena beliau sabar dalam menjalankannya, maka sekarang beliau menjadi orang yang manfaatnya tsersebar luas melalui majlis Ahbabul Musthafa.
Dalam tulisan in, kami akan menyajikan Habib Syech, dengan harapan melalui adanya artikel ini kita sama-sama dapat mengetahui sosok keturuan Nabi yang mempunyai suara khas, terlebih jika melantunkan sholawat nabi Ya Hanana
Daftar Pembahasan:
Nasab dan Nasab Habib Syech
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf lahir di Kota Surakarta, tepat pada tanggal 20 September 1961. Beliau merupakan putra dari Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf, seorang tokoh alim yg pernah berguru terhadap sejumlah habaib di Kota Surakarta yaitu Al Habib Anis bin Alwi al-Habsyi.
Selain itu, beliau juga adik kandung dari imam Masjid Jami’. Semasa hidup ayahnya selalu mengedepankan Rumah Allah yakni masjid, bahkan tercatat ia lebih sering di dalam masjid ketimbang di dalam rumahnya sendiri. Hal ini menandakan bahwa ayah Habib Syech dekat dengan Allah
Riwayat Pendidikan Habib Syeh
Sebagai putra dari seorang Al Habib Abdulqadir bin Abdurrahman Assegaf yang mengemban amanah sebagai Imam Masjid Jami’, pendidikan Habib Syechpun tidak terlepas dari kebiasaan sang ayah.
Semasa kecil. Habib Syech tidak pernah tinggal di sebuah pondok pesantren. Pendidikan Habib Syech lebih terjun ke masyarakat langsung melalui majelis taklim di masjid-masjid terutama Masjid Assegaf, Wiropaten, Pasar Kliwon, Solo.
Disitulah Habib kecil seusai Magrib menjelang Isya senantiasa istiqomah mengikuti halaqah keilmuan, belajar al Quran, membaca wirid-wirid bersama ayahanda tercinta. Di masjid Assegaf itu pulalah habib kecil dengan segala pengabdiannya menggunakan usia SD- nya untuk berkhidmat membersihkan masjid, menyapu dan mengepel lantai masjid.
Beliau pernah menjelaskan bahwa orang yang paling menginspirasi dalam hidupnya adalah ayah dan ibunya sendiri. Ayahnya bukanlah orang yang masyhur, namun ayahnya adalah seseorang yang sangat mencintai masjid. Bagaimanapun keadaannya, baik sehat maupun dalam kondisi sakit beliau tetap mengimami. “Masjid adalah ‘istriku’ yang pertama,” itulah yang diucapkan dari seorang ayah yang kini putranya menjadi pengemban dakwah akhlak Rosulullah Saw.
Kata-kata itulah yang muncul tulus dari seorang yang sangat mencintai masjid, rumah Allah yang senantiasa digunakan sholat lima waktu. Hingga akhirnya, saat ayahanda Habib Syech menjadi imam, Allah memberikan kasih sayang dengan mengambil sang ayahanda saat sujud dalam shalat Jumat terakhir. Subhanallah, sebuah akhir hidup yang mengharukan.
Selain dari ayahnya yang tercinta, Habib Syech juga mendapat lanjutan pendidikan dari paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf. Habib Ahmad adalah sosok yang berjasa dalam membangun mental Habib kecil. Pendidikan yang diberikan paman dari Hadramaut tersebut sangat berkesan bagi Habib Syech.
Pasalnya, sewaktu Habib Syech dibimbing Habib Ahmad, Habib Syech selalu dicaci, disalahkan meskipun Habib kecil waktu itu tidak melakukan kesalahan. Dalam pemaparannya, Habib kecil tidak tahu menahu mengenai sikap dari Habib Ahmad dalam membimbingnya. Bahkan, Habib kecil waktu itu hampir tidak kuat.
Ketika Habib kecil menghubungi salah satu teman yang mendampingi kedatangan pamannya ke Indonesia, barulah Habib Kecil menyadari bahwa apa yang dilakukan pamannya Habib Ahmad bin Andurrahman semata-mata hanya sebagai pembelajaran agar kedepannya Habib kecil menjadi sosok yang kuat secara mentalnya, sabar dan teguh dalam pendirian.
Selain dari sang paman, pendidikan dan perhatian penuh juga diberikan kepada Habib Syech dari Alm. Al Imam, Al Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsy, seorang Imam Masjid Riyadh dan pemegang maqom al Habsyi. Berkat ketulusan, kesabaran dan kebesaran guru-gurunya itulah hingga saat ini Habib Syech masih setia menjalani dakwah mahabbaturrosul.
Putra-putra Habib Syech
Keempat putra Habib Syech adalah Habib Muhammad Bagir bin Syech Assegaf, Habib Umar bin Syech Assegaf, Sayyid Abu Bakar bin Syech Assegaf, dan Sayyid Toha bin Syech Assegaf.
Metode Dakwah Habib Syeh
Pada dasarnya setiap manusia memiliki tugas utuk berdakwah sesuai dengan kadar kemampuannya. Hal ini senada dengan sabda Nabi Muhammad Saw.
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
Dari hadist di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa berdakwah bisa dengan tiga metode itu, salah satunya berdakwah dengan lisan (mulut). Perlu digaris bawahi bahwa berdakwah dengan lisan/suara telah dilaksanak oleh beberapa orang. Ada yang denga ceramah dan adapula dengan lantunan Syair-syair Sholawat Nabi.
Terkait dengan Syair-syair Sholawat, kira kira Siapa yang tak kenal Habib Syech, seorang habib yang memiliki nama lengkap Habib Syech Abdul Qodir Assegaf ini mensyiarkan Islam dengan ciri khas lantunan shalawatnya. Setiap pengajian beliau, dakwahnya selalu diawali dengan gema shlawat dari Ahbabul Musthofa. Setelah itu, baru disusul dengan pengajian yang disampaikan langsung oleh Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.
Metode dakwah yang dilakukan oleh Habib Syech merupakan metode yang paling tepat baginya. Dengannya, orang-orang banyak menyukai akan lantunan Sholawatnya. Hingga pada akhirnya sampai detik ini pun jadwal beliau untuk bersholawat ke berbagai penjuru sudah terjadwal dengan rapi. Selain bersholawat di kota-kota, beliau juga memilik sholawat rutinan.
Adapun sholawat rutinannya diselenggarakan di kediaman Habib Syeh setiap Rabu Malam dan Sabtu Malam ba’da Isya. Seiring waktu berjalan, berkat keistiqomahan serta penyampaian komunikasi dakwah yang sederhana dan mudah dipahami, hingga saat ini terdapat lebih dari ribuan jamaah yang tergabung dalam Majelis Ahbabul Musthofa.
Di majelis tersebut jamaah bersama-sama menyelami kisah-kisah rasul dan mengajarkan cinta kepada Allah lewat Rasulullah.
Syair-syair Sholawat versi Habib Syeh
Berikut ini merupakan salah satu contoh Syair Sholawat yang di lantuntkan oleh habib Syech, yang mana didalamnya terkandung banyak makna.
هذه القصيدة بشری لنا
Qosidah Busyro Lana (Kebahagiaan Milik Kami)
بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا
Kebahagiaan milik kami karena kami memperoleh harapan, dan hilang sudah semua kesusahan, lengkap sudah
semua kebahagiaan
والدهر أنجز وعده ، والبشر اضحی معلنا
Dan waktu sudah menepati janjinya, dan kebahagiaan menampakkan kemuliaan kami.
يانفس طيبی باللقا ، ياعين قری اعينا
Wahai jiwa bahagialah, karena kau akan berjumpa dia.. Wahai mata, tenanglah dan tenanglah..
هذا جمال المصطفی ، أنواره لاحت لنا
Lihat! Inilah keindahan al~Mushthofa, Cahayanya memancar-mancar menembus jiwa kita..
ياطيبة ماذا نقول ، وفيك قدحل الرسول
Duhai Thoybah (Madinah), apa yang bisa kami katakan? Jika Rosul telah mendiami wilayahmu.
وکلنا نرجوالوصول ، لمحمد نبينا
Dan kami semua ingin berjumpa dengan Muhammad, Nabi kami
ياروضة الهادی الشفيع ، وصاحبيه والبقيع
Duhai taman Nabi pembawa petunjuk, dan pemberi syafa’at dan kedua temannya serta tanah Baqi’.
أکتب لنا نحن الجميع ، زيارة لحبيبنا
Catatlah kami semua, bahwa kami berziarah kepada kekasih kami.
صل وسلم ياسلام ، علی النبی ماحی الظلام
Wahai Tuhan yang Maha Pemberi keselamatan, berikan sholawat dan salam kepada Nabi pengikis kegelapan.
والال والصحب الکرام ، ماأنشدت بشری لنا
Juga kepada keluarga nabi, para shohabat yang mulia, selama disenandungkan Qosidah ”Busyro Lana
Majlis Ahbabul Musthofa
Ahbabul Mustofa merupakan suatu majlis taklim yang memiliki tujuan untuk mempermudah jamaahnya meneladani Rasulullah. Ahbabul Mustofa sendiri berdiri sejak tahun 1998, berawal dari majlis Rotibul Haddad, Burdah.
Majlis taklim ini mengajak seluruh jamaahnya untuk mengenal Rosulullah lebih dekat. Jadi tidak heran jika dalam kesehariannya Habib Syeh bersama jamaahnya sering memperkenalkan kisah-kisah tentang Nabi Muhammad.
Itulah kisah kehidupan dari Habib Syeh. beliau berdakwah dengan shalawat. Semoga kita sama-sama mengambil pelajaran darinya dan semoga dengan mengenal sosok beliau merupakan bagiandari usaha kita untuk senang berkomunikasi dan dekat dengan orang-orang shaleh terlebih para ulama. Amin.