PeciHitam.org – Kitab Hadits Al-Arbain An-Nawawiyyah adalah sebuah kitab yang berisi kumpulan Hadits yang sangat masyhur di kalangan masyarakat muslim Indonesia, bahkan seluruh dunia Islam. Kitab Hadits Al-Arba‘in An-Nawawiyyah dengan berbagai macam bentuk dan metode yang digunakan terus berkembang sampai saat ini, ditandai dengan banyaknya dipelajari kitab tersebut, terutama di pesantren-pesantren.
Penulis kitab ini adalah Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Mari Al-Khazami Al-Haurani Asy-Syafi‘i. Nama akhir beliau yang bergelar Asy-Syafi‘i menunjukkan madzhab yang beliau anut. Memang beliau adalah seorang ulama yang sangat kagum kepada Imam Asy-Syafi‘³. Oleh karena itu, kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah ini sangat populer di kalangan umat Islam yang mayoritas menganut madzhab Syafi`i dan kitab ini dianggap sebagai kitab Syafi‘iyyah.
Kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah terdiri atas empat puluh dua Hadits yang setiap Hadits merupakan kaidah (pondasi) agung di antara kaidah-kaidah agama Islam yang dinyatakan oleh para ulama sebagai poros Islam atau sebagai setengah bagian dari ajaran Islam, atau sepertiganya, atau sebutan lain yang semisal dengannya.
Hadits Arbain merupakan kumpulan Hadits -Hadits nabi pilihan yang memiliki keutamaan dalam pembahasan yang singkat dan padat berkaitan dengan kehidupan beragama, ibadah, muamalah dan syariah. Di dalam kitab Al-ArbainAn-Nawawiyyah ini, Imam Nawawi berkomitmen untuk menampilkan Hadits -Hadits yang shahih saja. Sebagian besar darinya terdapat dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, lalu ditampilkan dalam kitab Al-ArbainAn-Nawawiyyah dengan membuang sanad-sanadnya agar lebih mudah dihafal dan manfaatnya lebih menyeluruh, insya Allah.
Kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah diawali dengan mukaddimah dari Imam al-Nawawi, kemudian tiap-tiap Hadits dibuatkan tema pokok tersendiri untuk lebih memperjelas makna-makna lafal Hadits tersebut yang masih samar. Susunan kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah yang ringkas dan padat, membuat kitab ini mudah untuk dikaji dan dihafalkan. Penulis kitab ini memilih Hadits -Hadits yang ringkas dan padat berisi tentang pokok-pokok agama Islam.
Hal inilah yang memudahkan kitab ini untuk dijadikan kajian di kalangan umat Islam, terutama para penganut madzhab Syafi‘i. Kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah banyak digunakan oleh para ulama untuk mengajarkan kepada umat Islam bahkan menjadi sandaran utama dalam memberikan pemahaman ajaran Islam sehingga sebagian ulama konsen dengan hadits-hadits ini lalu mensyarahnya dengan lebih rinci. Ada yang menyebutkan tidak kurang 51 kitab yang mensyarah Hadits dalam kitab tersebut.
Dalam kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah Imam Nawawi mengumpulkan empat puluh dua Hadits dengan tidak menyebutkan secara lengkap sanad-sanadnya; guna mempermudah menghafal dan lebih luas manfaatnya. Dan bagi kita sebagai umat disarankan untuk mengambil, mempelajari dan menghafal Hadits -Hadits tersebut, karena memiliki komprehensivitas dalam kehidupan agama dan akhirat, ketaatan dan urusan duniawi.
Paling tidak ada beberapa alasan perlunya membahas kitab Al-Arbain An-Nawawiyah, salah satunya, sebagian besar isinya mencakup segala urusan dan kebutuhan umat Islam di dunia dan di akhirat baik dari aqidah, hukum, syariah, muamalah dan akhlak yang juga merupakan kumpulan Hadits-Hadits nabi pilihan, dan Merupakan jawami’ul kalim yang memiliki keutamaan dalam pembahasan yang singkat dan padat serta Haditsnya merupakan satu kesatuan yang menjadi cakupan ajaran Islam (Iman, Islam dan Ihsan), baik setengahnya, atau sepertiganya atau seperempatnya.
Latar belakang Imam Nawawi menulis kitab ini bisa dilihat di dalam Muqaddimah kitab Al-Arbain An-Nawawiyyah yakni sebagai berikut:
- Untuk meneladani para Imam Salafus Shaleh yang telah menyusun kitab yang berisi Jawami’ul Kalim dan Al-Arbain.
- Untuk mengamalkan Hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda (berkata): “Hendaklah orang yang menyaksikan diantara kalian menyampaikan kepada yang tidak hadir.”
- Untuk mendapatkan keutamaan bagi yang menyampaikan Hadits . Rasulullah Saw bersabda: “Semoga Allah membaguskan seseorang yang mendengar ucapan ku dan memahaminya, lalu dia menyampaikan nya sebagaimana ia mendengarnya.”
- Untuk menyempurnakan karya–karya para Ulama terdahulu dan menghimpun Hadits tentang kaidah–kaidah agama.