Hadits Shahih Al-Bukhari No. 539-540 – Kitab Waktu-waktu Shalat

Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 539-540 – Kitab Waktu-waktu Shalat ini, Imam Bukhari memulai hadis ini dengan judul “Keutamaan Shalat Fajar (Subuh)” Hadis ini menjelaskan bahwa manusia akan melihat Allah pada hari kiamat seperti melihat bulan purnama yang tidak dihalangi oleh awan sedikitpun. Hadis berikutnya menjelaskan bahwa barangsiapa yang salat pada dua waktu dingin maka dia akan masuk syurga. Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 3 Kitab Waktu-waktu Shalat. Halaman 419-420.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا قَيْسٌ قَالَ لِي جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ نَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ فَقَالَ أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا لَا تُضَامُّونَ أَوْ لَا تُضَاهُونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَالَ فَ { سَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا }

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma’il] telah menceritakan kepada kami [Qais], [Jarir bin ‘Abdullah] berkata kepadaku, “Kami sedang bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau melihat rembulan di malam purnama. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihatnya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan melaksanakan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah, ” Kemudian beliau membaca: ‘(Maka bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya) ‘ (Qs. Qaaf: 38).

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 653 – Kitab Adzan

حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنِي أَبُو جَمْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَقَالَ ابْنُ رَجَاءٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ أَخْبَرَهُ بِهَذَا حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا حَبَّانُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا أَبُو جَمْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepadaku [Abu Jamrah] dari [Abu Bakar bin Abu Musa] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga.” [Ibnu Raja’] berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Abu Jamrah] bahwa [Abu Bakar bin ‘Abdullah bin Qais] telah mengabarkan kepadanya seperti ini.” Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Habban] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Abu Jamrah] dari [Abu Bakar bin ‘Abdullah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti ini.”

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 586-587 – Kitab Adzan

Keterangan Hadis: مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ (barangsiapa shalat pada dua waktu dingin)maksudnya shalat Fajar dan Ashar. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Jarir,

صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا (Shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya).

Dalam riwayat Muslim ditambahkan, (Yakni shalat Ashar dan Subuh).

Al Khaththabi berkata, “Dinamakan ‘bardain‘ karena keduanya dilakukan pada waktu udara dingin atau sejuk. Yaitu, di kedua ujung siang ketika hawa sejuk dan panas hilang.”

Diriwayatkan dari Abu Ubaid bahwa shalat Maghrib termasuk di dalamnya.

Al Bazzar berkata, “Dalam dikhususkannya kedua shalat ini dengan balasan surga bagi yang melaksanakannya adalah, bahwa huruf مَنْ (Barangsiapa) di sini adalah isim maushul, bukan isim syarat. Maksudnya adalah orang-orang yang shalat Ashar dan Subuh ketika pertama kali diwajibkan, lalu dia meninggal sebelum diwajibkan shalat lima waktu. Sebab, yang pertama kali diwajibkan adalah dua rakaat siang dan dua rakaat malam, lalu diwajibkan shalat lima waktu.”

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 44 – Kitab Iman

Saya katakan bahwa “man” dalam hadits adalah “man” syarat, sedang jawabannya adalah kata “dakhala “. Namun kata tersebut disebutkan dalam bentuk kata kerja madhi (bentuk lampau), padahal yang cocok adalah bentuk mudhari‘ (yang akan datang) untuk menguatkan kejadian terse but. seakan-akan apa yang akan terjadi itu benar-benar telah terjadi.

Dalam riwayat Muslim dari jalur Abu Bakar bin Umarah, dari bapaknya telah disebutkan hadits lain dengan lafazh, (tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbit dan terbenamnya matahari). Lafazh ini berbeda dengan lafazh hadits Abu Musa, meskipun makna keduanya sama. Tapi yang jelas bahwa keduanya adalah dua hadits.

M Resky S