Mengenal Kitab Hasyiyah al Sawi ‘ala Tafsir al-Jalalain Karya Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Sawi

Mengenal Kitab Hasyiyah al-Sawi ‘ala Tafsir al-Jalalain Karya Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Sawi

PeciHitam.org – Kitab tafsir Jalalain merupakan kitab yang paling banyak memiliki syarah (penjelasan matan). Bahkan syarah dari kitab Tafsir al-Jalalain juga memiliki syarah dari berbagai mazhab Fikih seperti mazhab Hambali, Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Zaidi. Nah, syarah dari syarah inilah yang disebut hasyiyah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Salah satu hasyiyah kitab Tafsir al-Jalalain adalah kitab yang berjudul Hasyiyah al-Sawi ‘ala Tafsir al-Jalalain yang dikarang sendiri oleh al-Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Sawi al-Misri al-Khalwati al-Maliki (1175-1241 H/1761-1825 M).

Al-Sawi merupakan salah satu pengikut mazhab al-Maliki dalam hal fiqhnya dan pengikut mazhab al-Asy’ari dalam hal aliran teologi. Sedangkan dalam hal tarekat ia mengikuti gurunya, yaitu al-Dardir, yang menganut tarekat Khalwatiyyah.

Al-Sawi juga merupakan ulama yang terkenal memiliki berbagai keilmuan, di antaranya ilmu nahwu, Sharaf, I’rab, qiraat, fiqh, tasawuf, tafsir, israilliyat, kalam, dan lain sebagainya. Keahliannya dalam berbagai keilmuan ini, ia gunakan dalam menjelaskan kitab Tafsir al-Jalalain, yaitu dalam kitab Hasyiyah al-Sawi.

Hasyiyah al-Sawi yang menjadi rujukan utama penelitian ini diterbitkan oleh penerbit al-Hidayah, Surabaya. Meskipun kitab tersebut diterbitkan oleh salah satu penerbit lokal, tetapi sumber penulisan naskahnya tetap menggunakan bahasa Arab gundul, sama seperti terbitan Dar al-Fikr, Beirut, Libanon.

Baca Juga:  Kitab Shahih Muslim Karangan Imam Muslim

Kitab ini terdiri dari 4 jilid dengan jumlah halaman yang bervariasi. Pada jilid pertama terdiri dari 418 halaman, jilid kedua berisi 464 halaman, jilid ketiga berisi 472 halaman dan keempat berisi 510 halaman.

Kitab ini berukuran 18,5×27 cm, menggunakan hard cover dan kertas HVS 70 gram berwarna kuning. Pada bagian sampulnya, ia menggunakan tinta berwarna emas dalam menulisnya.

Kitab Hasyiyah al-Sawi mencantumkan seluruh isi kitab Tafsir Jalalain yang terdiri dari empat jilid. Ia juga menggunakan tartib mushaf Utsmani, mengurutkan surat dalam al-Quran.

Ia juga menuliskan beberapa hal, seperti muqaddimah, sejarah penulisan, motivasi menulis hasyiyah, sanad al-Sawi ke guru-gurunya hingga sampai kepada al-Mahalli dan al-Suyuti, dan di bagian akhirnya terdapat proses nuzul al-Quran secara singkat.

Baca Juga:  Mengenal Tafsir al-Iklil fi Ma’ani al-Tanzil Karya KH Misbah Mustofa

Kitab al-Futuhat al-Ilahiyyat karya Syaikh Sulaiman al-Jamal adalah hasyiyah dari kitab Tafsir al-Jalalain dalam ukuran sedang dan kitab Hasyiyah al-Sawi adalah ringkasan dari al-Futuhat al-Ilahiyyah. Menurut Muhammad Ali Iyyazi, penulisan kitab Hasyiyah al-Sawi dilakukan selama tiga tahun, mulai dari tahun 1225 H hingga 1228 H.

Metode penafsiran yang digunakan dalam kitab Hasyiyah al-Sawi adalah mengutip redaksi asli dari Tafsir al-Jalalain, kemudian memberi syarah dari redaksi tersebut. Ia juga memberikan koreksi, kritik dan perbandingan dengan kitab-kitab lain seperti Tafsir al-Baidhawi, Tafsir al-Khazin, Tafsir al-Khatib dan sebagainya.

Al-Sawi dalam kitab Hasiyah al-Sawi menggunakan metode tahlili (berarti mengurai atau menganalisis). Menurut al-Farmawi, metode tahlili adalah suatu metode penafsiran yang berusaha menjelaskan al-Quran dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh al-Quran sesuai dengan tertib mushaf Utsmani.

Salah satu contoh yang mengindikasikan penggunaan metode tahlili dalam kitab Hasyiyah al-Sawi yaitu ketika ia menjelaskan surat al-Baqarah ayat 58. Pada Tafsir al-Jalalain yang hanya menjelaskan tentang perkataan Nabi Musa kepada kaumnya, dan keterangan tempat yang dimaksud dari redaksi al-qaryah, yaitu Bait al-Muqaddas atau Ariha, al-Sawi menjelaskan panjang lebar.

Baca Juga:  Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Karya Imam Ibnu Katsir

Ketika menjelaskan redaksi al-Quran hadzihi al-qaryah, al-Sawi memulainya dengan permasalahan Bahasa atau segi nahwu dan sharafnya. Kemudia al-Sawi juga menjelaskan letak geografis tempat tersebut dengan menghadirkan pendapat yang menjelaskan maksud dari redaksi al-qaryah, yaitu pendapat Mujahid dan Ibn Abbas.

Demikian sekilas tentang gambaran umum mengenai kitab Hasyiyah al-Sawiala Tafsir al-Jalalain. Mudah-mudahan bermafaat. Wallahu A’lam.

Mohammad Mufid Muwaffaq