Heboh, Pria Asal Inggris Ini Bongkar Jaringan Prostitusi Terbesar di Dubai

Pecihitam.org – Belum lama ini, BBC mendapat kabar mengejutkan dari seorang warga negara Inggris yang menemukan jaringan prostitusi besar di Dubai, UEA.

Warga negara Inggris itu pun menjadi penyebab pembebasan dua gadis, setelah ia tiba di Emirat untuk liburan Tahun Baru.

Dilansir dari BBC lewat Arrahmahnews.com, Sabtu, 22 Februari 2020, kejadian bermula saat seorang gadis Nigeria bernama Amy mendekati turis asal Inggris, Angus Thomas.

Gadis itu menawarkan kepada Angus untuk berhubungan intim. Namun, Angus melihat tanda-tanda stres dan penderitaan di wajah Amy.

Saat keduanya mengobrol lebih jauh, ternyata gadis itu dibawa ke Dubai dari Nigeria pada Agustus 2019 untuk bekerja sebagai perwakilan untuk penjualan sebuah produk, tetapi dia justru dimasukkan ke dalam anggota jaringan prostitusi setelah tiba di UEA.

Baca Juga:  Ini Tanggapan MUI Soal Fatwa Haram Vape dari Muhammadiyah

Amy mengatakan kepada pria berusia 25 tahun itu bahwa dia mendapati dirinya menjadi tahanan di sebuah rumah yang dikelola oleh seorang wanita Nigeria dan putranya.

Saat Angus bertanya kepada Amy apakah dia ingin kembali ke negaranya, dia mengatakan bahwa wanita yang merekrutnya mengharuskan dia membayar 10.000 pound, agar dapat membebaskan dirinya.

Usai mengobrol, keduanya pun saling bertukar nomor telepon, dan Angus memperoleh salinan dokumen dan identitas Amy.

Selaim itu, Angus juga mendokumentasikan luka-luka di tangan wanita Nigeria itu. Amy kemudian memberinya nomor telepon, alamat wanita dan putranya.

Saat Angus kembali ke London, ia menerima panggilan video dari Amy, menunjukkan kepadanya luka-luka yang dideritanya sebagai akibat penyiksaan, dan mengatakan kepadanya bahwa putra wanita itu menyiksanya dengan meletakkan bubuk cabai di dalam organ vitalnya, karena tidak dapat menghasilkan uang.

Baca Juga:  Perkembangan Wacana Larangan Cadar-Celana Cingkrang, Menag: Sudah Selesai

Angus pun berencana untuk menyelundupkan Amy, dan menyediakan biaya perjalanan untuk Amy agar dapat kembali ke Nigeria, tetapi kisah itu tidak berakhir di sana.

Kabar terakhir menyebutkan lima wanita lain masih ditahan di rumah yang sama. Penyelidikan kemudian menemukan 16 gadis ditahan di apartemen lain.

Angus menghubungi sejumlah organisasi, dan Badan Nasional yang khusus memerangi perdagangan manusia di Benin, NAPTIP. 

Dia kemudian berhasil mengembalikan gadis lain bernama Bindi, dan 3 orang lainnya, termasuk wanita yang mengawasi penyiksaan Amy dan teman-temannya.

Saat ini, Angus dan putrinya meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk membantu menebus gadis-gadis itu dan memulangkan mereka ke negara asalnya.

Sebelumnya, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS, pada 2009, menempatkan UEA dan Bahrain di antara negara-negara terbesar di dunia, yang terlibat dalam kejahatan perdagangan manusia.

Baca Juga:  Warga Diduga Provokator Kericuhan di Buol Saat Shalat Id Ditangkap
Muhammad Fahri