Pecihitam.org – Salah satu aktifitas ibadah di bulan Ramadhan di pagi hari sebelum fajar adalah makan sahur. Sahur ini sangat dianjurkan bagi siapapun yang hendak menjalankan ibadah puasa. Namun bagaimana hukum seseorang yang puasa namun tidak makan sahur?
Hukum Puasa Tidak Sahur
Sahur adalah suatu amalan sunah berupa menyantap makanan dini hari menjelang puasa. Sahur bukanlah kewajiban, maka jika seseorang tertidur dan bangun kesiangan hingga melewatkan makan sahur, ia dapat langsung berpuasa, dan hukum puasa tersebut meski tidak sahur tersebut tetap sah.
Dalam sebuah riwayat hadist dikisahkan bahwa Rasulullah Saw pernah tidak sahur karena saat itu tidak ada makanan apapun dan kemudian beliau Saw pun langsung berpuasa.
Ini artinya, puasa meski tanpa sahur bukanlah sesuatu yang dilarang dan tidak sampai membatalkan puasa karena bukan termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa.
Dengan demikian, sapat disimpulkan bahwa sahur tidak termasuk ke dalam rukun puasa. Sahur juga tidak tergolong hal-hal yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim ketika Ramadhan.
Sahur memiliki fungsi untuk memberi asupan energi pada tubuh kita agar ketika berpuasa di siang hari tidak merasa lemas dan tidak lemah hingga waktu berbuka. Karena, puasa bukan untuk menyiksa manusia, melainkan memberikan kesehatan dan juga membuat manusia terdetoks dari racun-racun dalam tubuhnya. Oleh sebab itu, tidak sahur menjadi bukanlah masalah selama tidak mendzalimi diri sendiri dan masih kuat untuk menjalankan ibadah puasa.
Namun, bagaimanapun juga manusia tetap membutuhkan asupan makanan dan gizi yang seimbang untuk supply menjalankan aktivitasnya. Tanpa itu, maka dipastikan tubuh akan terasa lemas dan kurang berenergi.
Akan tetapi, meski tidak sahur masih diperbolehkan untuk berpuasa, namun tetap perlu diingat bahwa makan sahur juga lebih baik daripada tidak sama sekali, sebab aktifitas yang satu ini memiliki keberkahan tersendiri.
Rasulullah Saw mengingatkan umat-nya untuk makan sahur sebagaimana keterangan hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, bahwa Nabi saw bersabda,
“Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat berselawat untuk mereka yang bersahur,” (H.R Ahmad).
Bahkan, karena keberkahan dari sahur tersebut, Rasulullah saw menganjurkan kita tetap menjalankan sahur meskipun hanya dengan air. Artinya tidak harus makanan jika keadaan tidak memungkinkan.
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, Nabi menyampaikan “Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air” (H.R. Ibnu Hibban).
Hikmah Sahur
Sahur berkah dan hikmah tersendiri. Beberapa hikmah yang bisa diambil dari makan sahur tertutama di bulan Ramadhan, adalah sebagai berikut.
1. Kuat untuk menahan lapar dan dahaga
Sebagaimana kita tahu, puasa dikerjakan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Atau dari waktu subuh hingga masukknya waktu magrib pada hari tersebut. Dengan kita menjalankan makan sahur sebelumnya, maka kita akan cukup kuat untuk menahan lapar dan dahaga yang ditimbulkan pada siang hari.
2. Dapat melangsungkan shalat subuh awal waktu
Ketika sahur dilakukan di akhir waktu yaitu mendekati waktu subuh, maka jarak antara makan dengan subuh menjadi tidak terlalu jauh. Hal ini memungkinkan untuk langsung melaksanakan shalat subuh pada awal waktu. Bukankah nabi pernah bersabda,, “menunaikan salat pada awal waktunya” (H.R. Abu Dawud).
3. Menghindari kesiangan untuk salat subuh
Dengan menjalankan sahur juga menghindarkan kita dari shalat subuh kesiangan. Setidaknya, dengan sahur, ada aktivitas yang dikerjakan sebelum tiba waktu subuh. Karena jika seseorang tidak sahur, ada kemungkinan ia mengerjakan subuh, namun tidak pada awal waktu.
Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.