Mengenal Ibnu Syihab Az Zuhri, Sang Pakar Hadits dari Syam

ibnu syihab az zuhri

Pecihitam.org – Ibnu Syihab az Zuhri, namamya tak akan asing ditelinga mereka yang biasa terjun dalam dunia Hadits. Terlebih ketika mengkaji proses penulisan hadits pada masa Umar bin Abdul Aziz.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tentulah sang pakar hadits satu akan berdiri tegak sebagai pakar hadits yang menuliskan hadits hadits Rasulullah dengan penuh ketelitian sebagaimana yang diperintahkan oleh sang Khalifah pada saat itu.

Dialah Muhammad bin Muslim bin Abdillah bin Syihab bin Abdillah bin Al-Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Beliau merupakan seorang imam yang luas ilmunya, Al-Hafizh di zamannya, dan bertempat tinggal di Syam.

Adapun berbicara kapan beliau lahir, maka Duhaim dan Ahmad bin Shaleh berkata, “Beliau lahir pada tahun 50 Hijriyah,” Sedangkan Khulaifah bin Khayyath berkata, “Dia dilahirkan pada tahun 51 Hijriyah.”

Daftar Pembahasan:

Ciri ciri Imam Ibnu Syihab az Zuhri

Terkait ciri ciri beliau, rupanya banyak disebutkan oleh beberapa riwayat yang diantaranya:

Muhammad bin Yahya bin Abi Umar dari Sufyan berkata, “Aku pernah melihat Az-Zuhri dengan rambut dan jenggotnya yang berwama kemerah-merahan.

Adapun dari Ya’kub bin Abdirrahman, dia berkata, “Aku pernah melihat Az-Zuhri dengan perawakannya yang pendek, sedikit jenggotnya, mempunyai rambut yang panjang dan menarik hati.”

Sedangkan  Adz-Dzahabi berkata, “Beliau adalah orang yang terhormat dan senang memakai pakaian militer, mempunyai perangai yang baik dalam pemerintahan Bani Umayyah.”

Pandangan tentang Ibnu Syihab az Zuhri

Sebagai Ulama yang sangat tahu tentang ajaran agama terlebih dalam bidang hadits, maka tak sedikit yang berkomentar tentang beliau yang pengetahuannya tersebut memang telah diakui, sebagaimana yang dikatakan oleh

Dari Malik, dia berkata, “Ibnu Syihab adalah orang yang paling dermawan, dan suatu ketika dia mengalami ketidak-beruntungan, maka budaknya berkata kepadanya, “Anda telah tahu bahwa Anda sedang kesulitan keuangan, lihatlah keadaan Anda sekarang ini, berhematlah dalam menggunakan harta Anda.” Beliau berkata, “Sesungguhnya orang yang mulia adalah orang yang tidak pemah surut karena cobaan”

Abu Nu’aim berkata, “Di antara mereka terdapat orang yang diakui keilmuannya, ahli dalam bidang hadits, baik riwayah maupun dirayahnya; dialah Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin syihab Az-zuhri, seorang yang terhormat dan dermawan.”

Adapun menurut Umar bin Abdul Aziz yang ketika bertanya kepada sekumpulan orang, “Apakah kalian mau menemui Ibnu Syihab (Imam Az-Zuhri)?” Mereka menjawab, “Kami akan melakukannya.” Dia berkata “Temuilah dia, karena sesungguhnya tidak ada yang tersisa saat ini orang yang lebih tahu tentang sunnah Rasulullah dari padanya.”

Sedangkan Dari Al-Laits, dia berkata, “Aku belum pemah melihat seorang ulama yang lebih spesialis daripada Az-Zuhri. Karena jika dia berbicara tentang keutamaan dalam ibadah, maka kamu akan berkata, “Tidak ada yang lebih baik penjelasannya dari dia. Dan ketika dia berbicara tentang nasab orang Arab dan non Arab, maka kamu akan berkata, “Tidak ada yang lebih baik penjelasannya dari dia.” Dan Ketika dia berbicara tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah, kamu juga akan mengatakan hal yang sama, “Tidak ada yang lebih baik penjelasannya dari dia.”

Keunggulannya di bidang ilmu Pengetahuan

Tak jarang dari kita ketika mendengar atau melihat kepiawaian seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan maka dengan suara kecil, kita akan berkata bahwa “Apa penyebab mereka hebat? Apa penyebab mereka terlihat cerdas?” Menanggapi hal ini, rupanya Imam Az Zuhri memiliki 6 sebab yang akan disebutkan sebagai berikut:

Baca Juga:  Syaikh Datuk Kahfi, Ulama Asal Malaka yang Menyebarkan Islam di Cirebon

Pertama, Kekuatan Hafalan

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh ulama yakni dari Adz-Dzahabi berkata, “Dari kehebatan hafalan Az-Zuhri adalah dia menghafal Al-Qur’an dalam 80 malam. HaI ini dikisahkan darinya oleh keponakannya Muhammad bin Abdillah.”

Sedangkan Dari Abdurrahman bin Ishaq dari Az-Zuhri, dia berkata, “Aku sama sekali belum pernah mengulangi sebuah hadits dan juga tidak ragu dalam menghafalnya kecuali hanya satu saja, kemudian aku menanyakannya kepada temanku dan temyata hadits itu memang seperti yang telah aku hafal.”

Kedua, beliau menulis semua apa yang didengarnya

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Abi Az-Zinad dari ayahnya, dia berkata, “Aku saat itu sedang melakukan Thawaf bersama dengan Ibnu Syihab. Ibnu Syihab membawa selembar kertas dan papan tulis, Dan kami tertawa bersama karenanya.”

Adapun dari Shaleh bin Kaisan, dia berkata, “Saat itu, aku dan Imam Az Zuhri masih bersama-sama menuntut ilmu.” Kemudian dia (Az Zuhri) berkata, “Mari kita menulis Sunan.” Perawi berkata, “Kemudian kami menulis apa yang pernah dibawakan Rasulullah” ,” lalu dia berkata, “Mari kita menulis tentang apa yang penah dibawakan oleh para sahabat Rasulullah” Perawi berkata,, “Dia menulis dan aku tidak menulisnya, dan akhirnya dia berhasil sedang aku kalah karena lupa.”

Ketiga, selalu mengulang dan mempelajarinya

Baca Juga:  Profil Lengkap KH. Said Aqil Siradj, Nasab, Keilmuan, Karir dan Teladannya

Hal ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan dari Al-Auza’i dari Az-Zuhri, dia berkata, “Ilmu pengetahuan sirna karena penyakit lupa dan tidak mempelajarinya.”

Keempat, berteman dengan orang berilmu serta pengabdian pada mereka

Sebagaimana riwayat Dari Malik bin Anas dari Az-Zuhri, dia berkata, “Aku pernah mengabdi kepada Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah, hingga suatu ketika aku ingin menemaninya keluar dan aku menunggu di balik pintunya. Dia berseru, “Siapa yang mengetuk pintu?” Seorang budak perempuannya berkata, “Pembantu Anda!” sang pembantu mengira bahwa aku adalah pembantunya walaupun aku hanya mengabdi kepadanya hingga mengambilkan air wudhu untuknya.”

Kelima, memuliakan orang yang berilmu

Hal ini diketahui Dari Muammar dari Az-Zuhri, dia berkata, “Jika aku ingin ke rumah Urwah, maka aku langsung duduk di depan pintu rumahnya lalu pergi dan tidak sampai berani masuk ke rumah. Kalaulah aku ingin masuk, tentu aku bisa memasukinya karena tidak ada penjaga dan kuncinya, namun aku ingin menghormatinya.”

Keenam,  selalu menghafal dan menghindari lupa

Baca Juga:  Mengenal Said Al Musayyib, Sang Pembesar Tabi’in dan Menantu Abu Hurairah

Dalam hal ini, rupanya Imam Az Zuhri lebih terpatok dengan apa yang beliau makan yang diantaranya ialah madu, sebagaimana yang banyak diriwayatkan oleh beberapa ulama diantaranya

Dari Ismail Al-Makki, dia berkata, “Aku pernah mendengar Az-Zuhri berkata, “Barangsiapa yang senang menghafal hadits, maka hendaklah dia sering makan Zabib (anggar kering).”

Adapun Dari Al-Laits dari Ibnu syihab, dia berkata bahwa dia sering begadang malam dengan minuman madu sebagai hidangannya, sebagaimana ahli minum (minum untuk mengobrol) dengan minuman mereka. Dia berkata, “Tuangkanlah untuk kami dan berbicaralah.” Dia orang yang banyak meminum madu dan menghindari buah apel.

Sedangkan Dari Ibnu Wahb dari Al-Laits, Dia berkata bahwa Ibnu Syihab pernah berkata, Aku belum pernah menghafal sesuatu pun lalu lupa begitu saja. Dan hal ini dikarenakan beliau tidak senang makan buah apel dan sering meminum madu. Selain itu, beliau mengatakan bahwa meminum madu akan membantu daya ingatan.”

Itulah sekilas tentang Ibnu Syihab Az Zuhri, semoga menjadi informasi baru bagi kita semua dan semoga bermanfaat, Aamiin!

Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf oleh Syaikh Ahmad Farid.

Rosmawati