Ini 5 Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam

Ini 5 Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam

PeciHitam.org – Menjenguk orang yang sakit terlebih saudara maupun kerabat kita merupakan salah satu hak Muslim atas Muslim lainnya. Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah saw pernah bersabda bahwa Allah telah menyiapkan sebuah tempat tinggal khusus di surga bagi orang yang menjenguk temannya yang sedang sakit.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Seiring berkembangnya zaman, menjenguk orang sakit seolah hanya menjadi formalitas. Kadang juga malah sampai mengesampingkan adab atau tata krama. Berikut ini merupakan beberapa adab yang harus diperhatikan ketika menjenguk orang sakit, antara lain:

Tanyakan Perkembangan Keadaannya

Tujuan utama ketika menjenguk orang sakit, tentu ingin mengetahui perkembangan kesehatannya. Tidak cukup hanya formalitas untuk setor muka, datang, kemudian berpamitan untuk pulang.

Dalam Islam, kita dianjurkan untuk menanyakan bagaimana perkembangan keadaannya. Hal ini merupakan wujud saling berempati terhadap sesama. Disebutkan dalam kitab A’mal al-Yaum wa al-Lailah, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibn Sinni, Rasulullah bersabda:

مِنْ تَمَامِ الْعِيَادَةِ أَنْ تَضَعَ يَدَكَ عَلَى الْمَرِيْضِ، فَتَقُوْلُ: كَيْفَ أَصْبَحْتَ؟ أَوْ كَيْفَ أَمْسَيْتَ؟

Di antara kesempurnaan menjenguk adalah engkau meletakkkan tanganmu pada bagian tubuh orang yang sakit sambil, kemudian bertanya, “Bagaimana keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?”

Memotivasinya untuk Sembuh

Baca Juga:  Kenali Ahlussunnah wal Jamaah Yang Asli, Agar Anda Tidak Tersesat

Setelah menanyakan kabar dan perkembangannya, ketika kita menjenguk orang sakit, dianjurkan juga untuk senantiasa memberinya motivasi agar lekas sembuh dan sehat kembali seperti sediakala. Memotivasi orang yang sedang sakit, mampu meningkatkan semangat dan kepercayaan diri yang luar biasa untuk sembuh dari penyakitnya.

Dalam Sunan at-Tirmidzi, pada bab pengobatan, Rasulullah bersabda, “Apabila kalian menjenguk orang sakit, berilah ia motivasi agar panjang umur. Sesungguhnya hal tersebut dapat membuat jiwanya tenang.”

Mendoakannya

Setelah menanyakan kabar, memotivasinya untuk sembuh, barulah kemudian mendoakan kesembuhannya. Berdoa untuk kesembuhan seseorang merupakan wujud bertawakkal kepada Allah, sebab segala penyakit dan musibah yang dialami seseorang datangnya dari Allah. Penyakit yang diberikan merupakan cobaan, dan jangan lupa, Allah juga yang memberikan kesembuhan padanya.

Dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah mendoakan orang yang sedang sakit dengan lafad doa berikut:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakitnya. Berikanlah kesembuhan karena Kaulah Maha Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri”

Ada juga redaksi doa yang langsung menyebutkan nama orang yang sakit. Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ketika menjenguk Sa’ad bin Abi Waqash. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, nama Sa’ad diganti dengan nama orang yang sakit di hadapan kita, berikut redaksinya:

Baca Juga:  Kurma, Makanan Berbuka Puasa dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

“Ya Allah sembuhkan Sa‘ad. Ya Allah sembuhkan Sa‘ad. Ya Allah sembuhkan Sa‘ad,”

Menanyakan dan menuruti keinginannya

Menanyakan dan menuruti keinginan orang yang sedang sakit merupakan bentuk empati kita. Hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah seperti yang tertuang dalam Sunan Ibn Majah bahwa diceritakan Rasulullah menemui seorang lelaki yang beliau jenguk, kemudian beliau bertanya, “Apakah engkau menginginkan sesuatu? Mau kue?” lelaki itu menjawab “Ya”. Rasul pun mencarikan kue untuknya.

Membantu Talqin jika kondisinya Telah Kritis

Apabila dirasa orang yang sakit tersebut sudah tidak berdaya atau terlihat kondisinya telah kritis maka bantulah orang tersebut untuk mengucapkan kalimat syahadat Laa Ilaha Illa Allah. Hal ini merupakan sunnah bagi orang yang berada di sisinya sebagaimana sabda Rasulullah:

لقنوا موتا كم لا إله إلا الله

Baca Juga:  Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

“Tuntunlah seorang yang akan meninggal dunia dengan Laa Ilaha Illa Allah”

Demikian beberapa adab dalam menjenguk orang sakit seperti yang telah diajarkan dan dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Rasa empati harus selalu dikedepankan. Ketika ada sanak saudara, guru maupun kenalan kita yang sedang sakit maka jenguklah mereka.

Sebab kala orang sedang sakit, ia amat membutuhkan support dan dorongan kita agar lekas sembuh. Tidak hanya itu, kita juga mendapatkan pahala dari Allah, bahkan telah dijanjikan surge khusus bagi orang yang mau menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Wallahu A’lam.

Mohammad Mufid Muwaffaq