Ini Diskusi Para Ulama Mengenai Bahasa Non-Arab dalam Al-Qur’an

Ini Diskusi Para Ulama Mengenai Bahasa Non-Arab Dalam Al-Qur'an

Pecihitam.org – Sebagaimana telah maklum, Al-Qur’an itu diturunkan dengan bahasa Arab. Tapi masih timbul pertanyaan, apakah memang maksudnya semua berbahasa Arab atau bagaimana? Karena sepertinya ditemui bahasa non-Arab dalam Al-Qur’an, semisal kata Yusuf, Ibrahim yang menurut kajian Ilmu Nahwu merupakan bahasa ajam atau bahasa non-Arab.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mengenai ini, para imam khilaf atau berbeda pendapat berdasarkan landasan masing-masing.

Imam Syafi’i, Ibnu Jarir At-Thabari, Abu Ubaidah, Al-Qadhi Abu Bakar dan Ibnu Faris berpendapat tidak terdapat bahasa ‘ajam atau non-Arab dalam Al-Qur’an. Bahkan Imam Syafi’i menantang keras orang yang menyatakan akan adanya bahasa non-Arab dalam Al-Qur’an.

Pendapat mereka ini disandarkan pada firman Allah dalam Surat Yusuf berikut

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. (QS. Yusuf ayat 2)

Juga firman Allah pada ayat lainnya berikut

وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا اَعْجَمِيًّا لَّقَالُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ

Dan sekiranya Al-Qur’an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur’an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab?… (QS. Fusshilat ayat 44).

Baca Juga:  Penuh Makna! Inilah 4 Catatan Hikmah yang Terdapat pada Tongkat Nabi Musa

Sedangkan menurut ulama’ lainnya dan ini adalah pendapat yang dipilih oleh Imam As-Suyuthy, ulama ahli Al-Quran dan penyempurna kitab Tafsir Jalalain, bahwa terdapat bahasa non-Arab dalam Al-Qur’an.

Yang dijadikan dalil adalah adanya kalimat “Ibrahim” yang tidak ditanwin karena termasuk isim ghairu munsharif dengan illat ‘alami-‘ajami (nama non-Arab). Tapi adanya bahasa ‘ajam dalam Al-Qur’an hanya sedikit. Maka hal ini tidak mengeluarkan dari keadaan Al-Quran yang berbahasa Arab.

Diskusi panjang tentang perbedaan hal ini bisa digali salah satunya dalam Kitab Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, karya Imam as-Suyuthy pada Jilid I halaman 245 – 246.
 
Juga dalam Tafsir Khazin, karya ‘Alauddin Ali bin Muhammad Al-Baghdadi berikut ini

واختلف العلماء هل يمكن أن يقال في القرآن شيء بغير العربية. فقال أبو عبيدة: من زعم أن في القرآن لساناً غير العربية فقد قال بغير الحق وأعظم على الله القول. واحتج بهذه الآية إنا أنزلناه قرآناً عربياً.
وروي عن ابن عباس ومجاهد وعكرمة: أن فيه من غير لسان العربية مثل سجيل والمشكاة واليم واستبرق ونحو ذلك وهذا هو الصحيح المختار لأن هؤلاء أعلم من أبي عبيده بلسان العرب

Baca Juga:  Islam Wasathiyah Sebagai Penyeimbang Antar Kelompok Beragama

Para ulama berbeda pendapat tentang terdapatnya bahasa non-Arab dalam Al-Quran. Abu Ubaidah berkata; Barangsiapa mengira bahwa terdapat bahasa non-Arab dalam Al-Quran, maka ia telah mengatakan sesuatu di luar haq dan itu berat di sisi Allah.

Ia menyandarkan hujjahnya pada QS. Yusuf ayat 2, sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran dengan menggunakan bahasa Arab.

Ada riwayat dari Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah bahwa terdapat bahasa non-Arab dalam Al-Quran semisal lafadz Sijjil, Misykah, al-Yamm, Istabraq dan sebagainya. Ini adalah pendapat yang benar dan terpilih. Karena Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah lebih alim tentang bahasa Arab daripada Abu Ubaidah. (Tafsir Khazin Jilid III halaman 260).

Baca Juga:  Wajib Tahu! Inilah Hukum Menuntut Ilmu Bagi Seorang Muslim

Masih dalam Tafsir Khazin di jilid yang sama pada halaman berikutnya, yakni halaman 261. Di sana dijelaskan sebagai upaya mengkompromikan dan mengakomodir dua pendapat yang berbeda tersebut.

Syaikh ‘Alauddin Al-Baghdadi menjelaskan bahwa dua pendapat tentang bahasa non-Arab dalam Al-Qur’an insya Allah sama-sama benar. Lafadz Sijjil, Misykah, al-Yamm, Istabraq dan sebagainya ketika diucapkan oleh orang Arab dan berlogat Arab, maka lafadz-lafadz tersebut telah menjadi bahasa Arab yang fasih walaupun hakikat asalnya bahasa non-Arab.

Faisol Abdurrahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *