Inilah Tanda-tanda Allah Mencintai dan Meridhai Hamba-Nya

Tanda-tanda Allah Mencintai dan Meridhai Hamba-Nya

Pecihitam.org – Barangkali ungkapan “semoga Allah meridhai kita semua” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Doa dan harapan yang terwujud dalam kalimat tersebut menandakan bahwa kita sangat butuh terhadap ridha-Nya, Tuhan semesta alam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebab, siapapun hamba yang mendapatkan ridha-Nya, niscaya ia berada pada sebaik-baiknya derajat, derajat tertinggi dan tidak ada yang lebih dari itu.

Hal ini sebagaimana difirmankan oleh-Nya dalam QS. Al-Bayyinah [98]: 8, sebagai berikut:

رَّضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

Artinya: Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. [QS. Al-Bayyinah [98]: 8]

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa keridhaan Allah mengungguli segala jenis keutamaan, termasuk keutamaan kenikmatan abadi. Dan Allah ridha terhadap mereka yang dijuluki sebagai makhluk terbaik, yaitu mereka yang hatinya beriman kepada Allah dan badannya senantiasa berbuat kesalehan.

Berikut tanda-tanda bahwa Allah mencintai dan meridhai hamba-Nya:

التوفيق إلى الزيادة في الخير

Artinya: Allah memberikan hamba-Nya taufik untuk senantiasa melakukan amal kebaikan dan menambahnya terus-menerus.

Hal ini senada dengan firman-Nya dalam QS. Muhammad [47]: 17, sebagai berikut:

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَءَاتٰىهُمْ تَقْوٰىهُمْ

Artinya: Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka. [QS. Muhammad [47]: 17].

Baca Juga:  Gus Yusuf Chudlori: Sikap Toleransi dan Kisah Masjid vs Gamelan

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah memberikan taufik dan petunjuk kepada mereka yang mencari hidayah dengan sungguh-sungguh. Kemudian Allah teguhkan pendirian mereka dan Allah menambahnya.

توبة الله تعالى على عبده، فيوفقه إلى التوبة

Artinya: Allah memberikan hamba-Nya taufik untuk bertaubat kepada-Nya.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 222, sebagai berikut:

… إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوّٰبِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri. [QS. Al-Baqarah [2]:222].

Dalam tafsir al-Jalalain dijelaskan bahwa Allah mencintai dan memuliakan hamba-Nya yang bertaubat serta mensucikan diri dari kotoran.

حفظه لعبده في جوارحه وتوفيقه لكل خير

Artinya: Allah menjaga hamba-Nya dari melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan senantiasa memberinya taufik dalam melaksanakan setiap kebaikan.

Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hutairah, sebagai berikut:

… عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي

Baca Juga:  Siksaan di Dunia Bagi Istri yang Durhaka Kepada Suaminya

Artinya: Dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Ku-lindungi. [HR. Bukhari]

Dalam Fathul Bari dijelaskan bahwa hadis ini merupakan dasar suluk ilallah dan washilah untuk dapat ma’rifat serta cinta kepada-Nya. Karena kewajiban batin (iman), zahir (islam) dan gabungan keduanya (ihsan) tersimpan dalam tingkatan salikin yaitu zuhud, ikhlas, taqarrub dan lainnya.

Hamba yang mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan setiap kewajiban dan ibadah sunnah, maka doanya tidak akan ditolak. Tidaklah ia mencapai pada derajat tertinggi melainkan dengan mencintai Allah dan tidak henti-hentinya untuk memintanya kepada Allah.

يجعل محبته في قلوب أوليائه، ويكسبه رضا الخلق عنه

Artinya: Allah menjadikan hati kekasih-Nya (hamba-Nya) cinta dan ridha kepada-Nya.

Baca Juga:  Agar Benar-Benar Menghibur, Perhatikanlah Adab Bertakziyah Ini

Hal ini sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah, sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي أَهْلِ الْأَرْضِ

Artinya: Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril; “Sesunggunya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.” Maka Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit; “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan” maka penduduk langit pun mencintai orang tersebut, hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk diterima di bumi.” [HR. Bukhari]

Demikianlah tanda-tanda Allah mencintai Hamba-Nya, semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam bishshawaab.

Azis Arifin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *