Iqra’, Bacalah! Perintah Agung Bahwa Manusia Wajib Berilmu

iqra' bacalah

Pecihitam.org – Islam memberikan perhatian yang sangat besar teradap umat manusia untuk selalu belajar, sehingga tidak muncul adanya masyarakat jahiliyah lagi di masa sekarang. Hal ini sesuai dengan perintah Allah Swt yang terdapat dalam Surat al-Alaq ayat 1, sebagai berikut,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

إقراء باسم ربك الذي خلق

Artinya : “ Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan”. (QS. Al-Alaq: 1)

Kata pertama dari ayat tersebut adalah Iqra yang artinya “bacalah” atau perintah membaca. Maksudnya yaitu mendorong manusia untuk senantiasa mencari ilmu dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

Dalam ayat tersebut sebenarnya merupakan bentuk isyarat kepada umat manusia  untuk selalu membaca sebagai awal mula proses belajar untuk dapakt menjalani kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Yang perlu di baca adalah alam semesta ciptaan Allah Swt yang penuh dengan pembelajaran bagi manusia yang bersedia untuk mengamatinya.

Dr. Wahbah Zuhaily dalam kitabnya Tafsir Al Munir wal  al-Syari’ah wa al-Manhaj berpendapat bahwa maksud dari ayat iqra’ yaitu bacalah dengan mengawali menyebut nama Tuhanmu atau meminta pertolongan dari Tuhan yang telah mewujudkan dan menciptakan segala sesuatu. Dalam hal ini, maka Allah Swt telah memberikan sifat-sifat kepada manusia dan sesungguhnya Dia adalah yang mengingatkan manusia akan kenimaatan dn keagungan-Nya.

Baca Juga:  Renungan dari Abu Nawas; Kebohongan Bisa Menjadi Kebenaran

Di sebutkan dalam beberapa hadist shahih bahwa Nabi Muhammad Saw mendatangi gua Hira’ untuk tujuan beribadah selama beberapa hari. Beliau kembali kepada Istrinya Khadijah untuk mengambil bekal secukupnya, hinggga pada suatu hari, saat berada di dalam gua Hira’  beliau di kejutkan oleh kedatangan malaikat yang membawa wahyu Ilahi yaitu malaikat Jibril.

Malaikat Jibril berkata kepadanya iqra “bacalah”, Nabi Muhammad menjawab ‘ saya tidak bisa  membaca’. Para perawi mengatakan bahwa untuk kedua kalinya malaikat lalu memegang pundak Nabi dan menekannya, sehingga Nabi Muhammad Saw merasa kewalahan.

Kemudian malaikaat Jibril mengatakan lagi kepadanya ‘bacalah’, Nabi Muhammad masih saja menjawab ‘ saya tidak bisa membaca’. Hal ini terjadi berulang-ulang sampai tiga kali malaikat Jibril memegang Nabi Muhammad Saw dan menekannya sampai beliau kewalahan. Setelah itu, barulah Nabi Muhammad Saw mengucapkan apa yang di ucapkan oleh malaikat Jibril, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Baca Juga:  Apa Itu Kalimat Istirja’ dan Keistimewaan Membacanya

Menurut Quraish Sihaab, bahwa Nabi Muhammad di perintahkan untuk membaaca agar  beliau dapat lebih memantapkan hatinya. Sehingga ayat tersebut seakan-akan menyampaikan perintah:

“ Bacalah wahyu-wahyu Ilahi yang sebentar lagi akan banyak engkau terima, dan baca juga alam dan masyarakatmu. Bacalah agar engkau membekali dirimu dengan kekuatan pengetahuan. Bacalah semua itu, tetapi dengan syarat hal tersebut engkau lakukan ‘dengan; atau ‘demi’ nama Tuhanmu yang selalu memelihara dan membimbingmu, dan yang menciptakan semua makhluk kapan dan di manapun”.

Oleh sebab itu, kita di anjurkan untuk memperbanyak membaca baik itu berupa teks tertulis berupa Al-Qur’an, buku-buku ilmu pengetahuan dan lain sebagainya atau membaca obyek yang tidak tertulis seperti alam semesta, fenomena alam dan lain-lain.

Sehingga dalam hal ini membaca  bisa di lakukan dengan dua cara yaitu dengan bi an-nadzar (dengan melihat) dan bi al-ghaib (tidak melihat tulisan). Membaca merupakan langkah awal kita dalam memperoleh ilmu pengetahuan, selain itu kita juga  harus meniatkannya karena Allah Swt sehingga apa yang kita pelajari akan bernilai ibadah dan memiliki manfaat untuk diri kita serta orang lain.

Baca Juga:  Tidak Cukup Menyesal, Inilah Tiga Syarat Agar Taubat Diterima Allah

Sebab orang-orang yang tidak peduli dengan ilmu pengetahuan maka akan di tandai dengan pengingkaran terhadap kebenaran ilmiah. Sedangkan orang-orang yang memiliki semangat membaca dan mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan maka akan tercipta masyarakat ilmu dalam Islam yang di tandai dengan tradisi melakukan penelitian, eksperimen dan menulis.

Sehingga dengan Ilmu pengetahuan tersebut orang-orang tidak melakukan taqlid buta, justifikasi terhadap ayat-ayat Allah Swt yang menimbulkan sikap fanatisme dan intoleransi terhadap pandangan orang lain. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik