Isra’ Mi’raj, Perjalanan di Luar Logika yang Ditempuh dalam Waktu Semalam

isra mi'raj

Pecihitam.org – Isra’ Mi’raj adalah suatu peristiwa suci yang di lakukan oleh Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian menuju ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh bersama dengan malaikat Jibril.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. al-Isra’ 17:1)

Peristiwa Isra’ Mi’raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab, menjelang Nabi Saw hijrah ke Madinah, sekitar tahun 621 M. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad Saw hanya menempuh waktu satu malam saja dengan menggunakan kendaraan yang di sebut Buraq.

Allah Swt telah menyediakan Buraq yang memiliki kecepatan sangat luar biasa untuk di tunggangi Nabi Muhammad Saw bersama dengan malaikat Jibril menuju langit ke tujuh. Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan para Nabi yang lainnya.

Baca Juga:  Teks Saja Tidak Cukup, Tuntutan Memahami Islam Melalui Jalur Penafsiran

Pada saat Rasulullah Saw membuka pintu langit yang pertama beliau bertemu dengan Nabi Adam As, pada pintu langit yang kedua ia bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Lalu saat menuju ke langit ketiga, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, saat berada di langit ke empat dan kelima, Rasulullah Saw juga bertemu dengan Nabi Idrin dan Nabi Harun.

Kemudian, Nabi Muhammad Saw naik ke langit ke enam dan di sana bertemu dengan Nabi Musa As. Sampai pada lapisan langit yang ke tujuh, beliau Saw di sambut oleh Nabi Ibrahim As. Dan setelah itu Nabi Ibrahim As menemani Nabi Muhammad Saw ke Sidratul Muntaha.

Setelah sampai di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad Saw mendapatkan perintah secara langsung dari Allah Swt untuk melaksanakan sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam. Kemudian, Nabi Muhammad Saw turun ke langit keenam dan bertemu lagi dengaan Nabi Musa As.

Saat mengetahui bahwa Nabi Muhammad Saw mendapatkan perintah sholat 50 waktu dalam sehari tersebut, lalu Nabi Musa As memberikan saran agar Nabi Muhammad Saw kembali ke Sidratul Muntaha untuk meminta keringanan kepada Allah Swt.

Baca Juga:  Nazar dalam Hati Apakah Dianggap Sah dan Wajib Membayar Nazarnya?

Lalu Nabi Muhammad Saw akhirnya mengikuti saran dari Nabi Musa As dan kembali ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah Swt dan memohon agar di berikan keringanan. Permohonan Nabi Muhammad Saw di kabulkan dan Allah Swt mengurangi jumlah waktu sholat menjadi 45 waktu dalam sehari.

Nabi Muhammad Saw lalu turun lagi ke langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa As. Namun Nabi Musa As memberikan saran lagi kepada beliau untuk naik ke Sidratul Muntaha untuk meminta keringanan. Permintaannya pun di kabulkan oleh Allah Swt kemudia Nabi Muhammad turun lagi ke langit ke enam menemui Nabi Musa As.

Setiap kali Nabi Muhammad Saw turun bertemu dengan Nabi Musa As di langit ke enam, beliau selalu mendapatkan saran yang sama sehingga ia harus bolak-balik dari Sidratul Muntaha dan langit ke enam berulang-ulang kali. Sampai pada akhirnya Allah Swt memberikan keringanan pada Nabi Muhammad Saw untuk umat Islam hanya mengerjakan sholat 5 waktu saja dalam sehari.

Meskipun begitu Nabi Musa As masih saja menyarankan agar Rasulullah Saw meminta keringanan lagi, namun beliau Saw sudah merasa malu kepada Allah Swt karena sudah berkali-kali meminta keringanan. Sehingga Nabi Muhammad Saw turun dari Sidratul Muntaha dengan membawa perintah Allah Swt untuk megerjakan sholat 5 waktu dalam sehari yang sampai saat ini menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk di kerjakan.

Baca Juga:  5 Prinsip Pokok Fiqh Sosial KH Sahal Mahfud

Peristiwa Isra’ Mi’raj yang di lakukan oleh Nabi Muhammad Saw tersebut memang sulit untuk di terima secara logika dan nalar manusia. Namun, peristiwa Isra’ Mi’raj wajib di yakini oleh umat Islam sebagai wujud keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah Swt dan Rasul-Nya. Wallahua’lam bisshawab. (AL)

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik