Istimewa! Inilah Hikmah Puasa di Bulan Suci Ramadhan

hikmah puasa di bulan ramadhan

Pecihitam.org – Setiap ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam pasti memiliki hikmah tertentu. Ada hikmah yang sudah diketahui dan ada juga hikmah yang masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusia dan ada yang masih menjadi rahasia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting karena dengan-Nya seseorang akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut serta semakin kuat keyakinan karena telah mendapatkan petunjuk-Nya. Salah satu ibadah yang pahalanya langsung dari Allah swt adalah puasa.

Puasa dibulan suci ramadhan merupakan sebuah pensucian diri mulai dari zhahir maupun batin. Sebulan penuh kita menjalankan ibadah puasa, ini artinya Allah swt menyuruh kita umat Muslim untuk menjalankan perintah-Nya dan pada akhirnya akan mendapatkan kemuliaan disisi-Nya.

Seandainya seluruh manusia beribadah kepada Allah swt termasuk ibadah puasa maka umat Islam akan menjadi sejahtera sebab puasa di bulan suci ramadhan memiliki beberapa hikmah dan keistimewaan.

Puasa khususnya puasa di bulan suci Ramadhan memiliki sejumlah hikmah dan maslahat bagi manusia. Secara umum, hikmah puasa bisa diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu hikmah ruhiyah, hikmah medis, dan hikmah sosial.

Selain itu, puasa juga disebut ibadah yang langsung menyentuh dimensi ruhaniyah dan bahkan bisa dikatakan bahwa puasa memiliki porsi lebih besar dari pada ibadah-ibadah lainnya. Hal tersebut bisa kita bandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya seperti zakat.

Baca Juga:  Rahasia di Balik Anjuran Membaca Al-Kahfi Pada Hari Jumat (Bagian II): Tentang Adab Menuntut Ilmu

Jika zakat memiliki dimensi harta yang besar untuk bisa melakukanya, dan shalat masih terdapat dimensi gerak serta haji juga masih memerlukan dimensi gerak dan harta yang cukup jika ingin menunaikan. Oleh karena itu, ibadah puasa di bulan suci ramadhan lebih concern pada dimensi ruhani.

Puasa dibulan suci ramadhan juga memiliki keistimewaan diantaranya, Puasa dapat mensucikan jiwa manusia, Puasa mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi pada diri manusia, Puasa mempersiapkan manusia menjadi orang-orang yang bertakwa dan Puasa melatih kesabaran.

Didalam kitab  Mukhtashar Minhajul Qashidin, terdapat pembahasan tentang keistimewaan puasa.

  • Pertama, puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya’.
  • Kedua, cara untuk menundukkan musuh Allah.

Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka syetan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga sempit.

Selain memiliki hikmah ruhaniyah yang tinggi, ternyata puasa dapat menyehatkan badan dan menyembuhkan beberpa penyakit. Hal tersebut diteliti dan ditulis oleh Said Hawa dalam sebuah buku Al-Islam, antara lain:

Baca Juga:  Gara gara Nabi Adam dan Kesalahan Terbesar Iblis

Puasa memberi kesempatan beristirahat bagi alat pencernaan setiap hari. Dengan peristirahatan yang teratur ini maka alat pencernaan menjadi lebih sehat. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa puasa dipakai untuk mengobati beberapa pasien dan ketika akan melakukan operasi besar.

Telah terbukti kebenarannya secara ilmiah bahwa memperbanyak makan bisa menimbulkan penyakit yang munculnya berkaitan erat dengan kebiasaan banyak makan, seperti penyakit rematik, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kencing manis.

Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa puasa akan bisa memberikan kesempatan istirahat bagi tubuh setiap tahunnya dalam waktu tertentu, yaitu seperdua belas dari umur si pasien. Oleh karena itu, penyebaran jenis-jenis penyakit seperti ini di daerah-daerah yang penduduknya terbiasa menjalankan puasa sangat rendah.

Hikmah lainnya dari puasa di bulan Ramadhan adalah dampak sosial. Dengan puasa seorang muslim dilatih oleh Allah SWT untuk merasakan lapar. Rasa lapar ini diperlukan oleh orang-orang yang kesehariannya berkecukupan apalagi kaya, yang mungkin tidak pernah merasakan rasa lapar semacam ini.

Dengan merasakan lapar diharapkan orang yang kaya bisa membayangkan bahwa seperti inilah keadaan kaum dhuafa’; lapar, bahkan berhari-hari dan tidak mendapatkan kepastianberbuka dengan makanan bergizi. Maka, tahapan berikutnya adalah timbulnya empati kepada kaum dhuafa’ sehingga tergeraklah orang-orang kaya untuk menyantuni mereka.

Baca Juga:  Sejarah Lambang Bendera NU Beserta Makna Dibaliknya

Hikmah sosial lainnya adalah puasa yang telah melatih kejujuran pribadi merupakan training bersama kepada seluruh komponen masyarakat untuk hidup jujur. Dengan kejujuran ini maka kehidupan sosial akan berjalan lebih harmonis, korupsi menurun, dan pemenuhan tanggungjawab semua elemen bangsa meningkat sehingga umat Islam mengalami kemajuan yang signifikan.

Dengan demikian, ibadah puasa dapat katakana ibadah yang dapat melatih kepribadian baik dalam diri sendiri maupun dimensi ruhaniah kita. Disatu sisi ibadah puasa juga dapat meningkatkan kesehatan badan, melatih kesabaran, menjadi ibadah yang dapat menggerakan batin dan menumbuhkan rasa empati saling berbagi serta mencintai sesama.

M. Dani Habibi, M. Ag