Pecihitam.org – KUBU RAYA – Pengurus Komisariat PMII STIT DAR Cabang Kubu Raya melakukan follow up kedua dengan tema “Nilai Dasar Pergerakan PMII”, Ahad (08/12)
Kegiatan fullow up ini dilaksanakan di kampus STIT Darul Ulum Kubu Raya Pada mulai pukul 15:30 WIB.
Adapun peserta yang hadir berjumalah 15 orang ,dan mereka sudah mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII yang diselenggarakan oleh PC PMII Kubu Raya di bulan yang lalu.
Kegiatan ini menjadi rutinan kader PMII STIT Darul Ulum Cabang Kubu Raya. Hal ini menjadi latihan diskusi keder, untuk belajar berbicara di hadapan publik. Baik yang KOPRA ataupun yang KOPRI.
Sedangkan materi yang mereka sampaikan sudah mereka pelajari di MAPABA PMII dan PKD PMII. Mereka hanya mengasah pemahaman, dan belajar mempertahankan argumen masing-masing.
Sebagai bentuk keseriusan dalam pemahaman NDP ini, Pengurus Komisariat PMII STIT Darul Ulum Cabang Kubu Raya mendatangkan pemateri yang ahli di bidang NDP pergerakan PMII.
Beliau adalah Sahabat Ja’far Shadiq, kader PMII dari Jawa Timur. Beliau memaparkan, pada dasarnya Nilai Dasar Pergerakan yang di singkat NDP imadalah suatu usaha untuk melakukan pekerjaaan yang didasari dengan pikiran.
“Maksudnya, setiap kita ingin melangkah, maka kita pikirkan terlebih dahulu apakah ini baik ataupun berdampak buruk. Karena NDP ini pedomannya adalah Manhajul Fikri secara umum untuk melangkah dan melakukan perubahan,” terangnya.
Dijelaskannya, nilai dasar pergerakan PMII ini ada tMempat komponen yang harus dipahami, yakni Tauhid, Hablun minallah, hablun minannas dan hablun min al alam.
Diulasnya bahwa meng-Esakan Allah SWT, merupakan nilai paling asasi yang dalam sejarah agama samawi telah terkandung sejak awal keberadaan manusia.
“Maka konsekuensinya, Pergerakan harus mampu melarutkan nilai-nilai Tauhid dalam berbagai kehidupan serta terkomunikasikan dan mermbah ke sekelilingnya. Dalam memahami dan mewujudkan itu, Pergerakan telah memiliki Ahlussunnah wal jama’ah sebagai metode pemahaman dan penghayatan keyakinan itu,” terangnya.
Hablun minallah artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah, contohnya ibadah seperti shalat, puasa, zakat akat dan lain-lain.
Hamblun minanas artinya segala sesuatu yang behubungan dengan manusia, contohnya menolong orang yang terkena musibah, bersedekah pada orang yang fakir dan sebagainya.
Sementara hamblun minal alam artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan alam, contohnya menjaga dan merawat tumbuh-tumbuhan yang sudah ada.
Menurut Ja’far Shadiq, tiga dimensi interaksi manusia itu harus dijalankan dengan seimbang.
“Ketiga poin hablun, ikatan, komunikasi atau interaksi ini menjadi aspek NDP yang utama untuk merawat kebersatuan antara satu dengan yang lain,” tegasnya.