Jenis jenis Ibadah dalam Islam yang Perlu Kita Ketahui

jenis jenis ibadah dalam islam

Pecihitam.org – Menurut bahasa ibadah adalah merendahkan diri, ketundukan dan kepatuhan akan aturan-aturan agama. Sedangkan menurut istilah, ibadah adalah sesuatu yang mencangkup segala hal yang dicintai oleh Allah SWT dan diridhoinya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi maupun yang tampak.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Semua bentuk ibadah yang di perintahkan kepada manusia adalah menunjukkan bahwa Allah SWT ingin mengatur manusia agar seluruh waktu, seluruh perilaku dan kesehariannya dicurahkan untuk berinteraksi kepada Allah SWT.

Terdapat jenis-jenis Ibadah dalam Islam yang antar lain sebagai berikut:

1. Ibadah Mahdhoh dan Ghoiru Mahdhoh

Ibadah mahdhoh yaitu ibadah yang berupa ritual dan ghoiru mahdhoh atau ibadah yang non ritual. Ibadah mahdhoh yang berupa ritual antara lain seperti ibadah shalat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya.

Menurut Rois Majelis Ilmu Jami’atul Quro wal Huffadz Nahdlatul Ulama KH Ahsin Sakho Muhammad, beliau mengatakan tata cara ibadah mahdhah adalah hak prerogatif Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah ditentukan dalam syariat islam. Jika ada yang membuat sendiri tata cara ibadahnya maka hal itu termasuk bid’ah dhalalah dan amal ibadahnya akan tertolak.

Baca Juga:  Status Ibadah Orang Awam dalam Hukum Fiqih

Selain itu ibadah yang diterima Allah harus memenuhi tiga kriteria yaitu berdasarkan Iman, Ihsan dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jika salah satu dari tiga kriteria di atas tidak terpenuhi maka ibadahnya dianggap tertolak.

Dalam ibadah mahdhoh jika ibadah seseorang diterima maka Allah akan menganugerahinya pahala sesuai dengan kualitas ibadahnya masing-masing.

Sedangkan ibadah ghoiru mahdhoh atau ibadah non ritual ialah mencangkup Semua amalan yang bersifat duniawi seperti halnya kegiatan sehari-hari manusia meliputi bekerja di kantor sawah dan ladang, saling membantu tolong-menolong antar sesama yang tujuannya mencari ridho Allah.

Seorang mukmin sebagai hamba Allah hendaknya mempunyai tekad dan niat yang tulus bahwa hidup dan matinya adalah untuk mengabdi kepada Allah. Selain itu selalu berada pada jalan kebenaran sebagaimana yang telah digariskan oleh syariat agama Islam.

Oleh karenanya ibadah ghoiru mahdhoh yang berupa perilaku ataupun semua amal perbuatan walaupun yang kelihatannya sekedar amal duniawi dapat menjadi amal ukhrawi apabila diniatkan semuanya hanya untuk mencari keridhaan Allah.

Baca Juga:  10 Ciri Orang Ahli Mujahadah dan Muhasabah Menurut Syekh Abdul Qodir Jaelani

2. Ibadah Berdasarkan Kemanfaatannya

Jenis-jenis ibadah dalam islam selanjutnya adalah berdasarkan pemanfaatannya. Jika dilihat berdasarkan kemanfaatan ibadah terbagi menjadi ibadah yang bersifat ladzimah, dan muta’addiyah

Ibadah yang bersifat ladzimah adalah ibadah yang kemanfaatannya untuk diri sendiri seperti halnya ibadah shalat, puasa, haji, membaca Alquran, dzikir dan lain sebagainya.

Jika seseorang melaksanakan ibadah yang bersifat ladzimah kemudian dengan ibadah itu ia semakin baik sifat dan kepribadiannya, semakin Soleh perilakunya tidak merugikan orang lain dan tidak melakukan dosa serta kemungkaran itu artinya apa dah tersebut membuahkan hasil yang positif.

Sementara ibadah yang bersifat muta’addiyah adalah ibadah yang kemanfaatannya menyebar kepada orang lain. Contohnya adalah seperti ibadah zakat, sedekah, amal jariyah, wakaf, menyebarkan ilmu, membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh kemslahatan umat, membantu fakir miskin, membangun tempat ibadah, madrasah, masjid dan pesantren, mendidik anak hingga menjadi anak yang sholeh, silaturahim dan perkara-perkara baik lainnya.

Baca Juga:  Tirakat yang Kurang Religius

Semakin banyak kemanfaatan yang tersebar kepada masyarakat maka semakin banyak pula pahalanya akan terus mengalir bahkan hingga sampai hari kiamat.

خير الناس أنفعهم للناس
“Khoirunnas anfa’uhum linnas”

Artinya : Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR Ahmad dan Thabrani)

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling banyak menebar kemanfaatan bagi manusia lainnya demikian kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *