Jika Anakmu Kelak Bertanya Tentang Allah, Jawablah Seperti Ini

Jika Anakmu Kelak Bertanya Tentang Allah, Jawablah Seperti Ini

Pecihitam.org – Dear Ayah Bunda, inilah JAWABAN MENDASAR PERTANYAAN ANAK TENTANG ALLAH, yang penting Ayah-Bunda ketahui. Like, share dan tandai sebanyak-banyaknya. Semoga menjadi pahala dan dengan cepat terwujudnya generasi muslim bertauhid, dan cerdas.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

PERTANYAAN 1: “BU, ALLAH ITU APA SIH?”

Jawablah: “Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, katak, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu dan juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

PERTANYAAN 2: “BU, BENTUK ALLAH ITU SEPERTI APA?”

Jangan jawab begini (jawaban yang keliru): “Bentuk Allah itu seperti anu… ini… atau itu….”, karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.

Jawablah begini: “Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَاجًا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَاجًا ‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)

[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Qur’an Surat Asy-Syura: 11).

PERTANYAAN 3: “BU, KENAPA KITA TIDAK BISA MELIHAT ALLAH?”

Jangan jawab begini (jawaban yang keliru): “Karena Allah itu ghaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang”.

Baca Juga:  Sifat Sama' dan Bashar, Sifat ke-11 dan 12 dari 20 Sifat Yang Wajib Bagi Allah SWT

Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat al-Qur’an:

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Dzahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qur’an Surat Al-Hadid:3).

Dan ini dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan ghaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.

Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil al-Qur’an surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.

Meskipun segala sesuatu berasal dari Dzat-Sifat-Asma (Nama) dan Af’al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Dzat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.

إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ (١٦) مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ (١٧)

[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Qur’an Surat An-Najm: 16-17). {ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}

Baca Juga:  Agungnya Kalimat Tauhid, Kafir 70 Tahun Dihapus dengan "Laa Ilaaha Illallah"

Jawablah begini :

“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?”

Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris )

“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi, bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!”

PERTANYAAN 4: “BU, ALLAH ITU ADA DI MANA?”

Jangan jawab begini (jawaban yang keliru): “Nak, Allah itu ada di atas.. di langit.. atau di surga atau di Arsy.”

Jawaban seperti itu menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah… berarti prinsip “Allahu Akbar” itu bohong?

ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ‌ۚ

Dia bersemayam di atas ’Arsy.

Ayat di atas adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.

Juga jangan jawab begini (jawaban yang keliru): “Nak, Allah itu ada di mana-mana.”

Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.

Jawablah begini:

“Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang shaleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.”

Baca Juga:  Betulkah Peristiwa Mi'raj Nabi Pertanda Allah di Langit? Ini Jawabannya

“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (al-Hadits).

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.(Qur’an Surat Al-Baqarah : 186).

وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. (Qur’an Surat Al-Hadiid: 4)

وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Qur’an Surat Al-Baqarah: 115).

“Allah sering lho bicara sama kita.. misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيمٍ

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Qur’an Surat Al-Baqarah: 213)

Source: elhooda.net

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *