Pecihitam.org – Di dalam hadis yang diriwayatkan Ad-Darimi dan An-Nasai , ada anjuran Nabi Muhammad SAW untuk membaca Surah Al-Kahfi pada siang atau malam Hari Jumat.
Banyak hadis yang diriwayatkan oleh beberapa imam hadis berekanaan dengn anjuran dan keutamaan membaca Surah Al-Kahfi pada Hari Jumat. Berikut dua di antaranya
Hadits pertama, riwayat Imam Ad-Darimi tentang membacanya pada malam Jumat.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi)
Hadits kedua, riwayat Imam An-Nasai tentang membacanya pada Hari Jumat.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i)
Menurut hadis pertama, orang yang membaca Al-Kahfi pada malam Jumat, maka ia akan dijaga oleh Allah, karena ia diberi pancaran sinar antara ia dan Ka’bah.
Sedangkan menurut hadis kedua, ia akan diberi cahaya oleh Allah yang dengannya ia terjaga dari melakukan dosa hingga Jumat berikutnya.
Inilah bagian dari fadhilah membaca Surat Al-Kahfi. Sebagaimana pada awal ayat-nya memuat frase wa lam yaj’al lahu ‘iwaja (Allah tidak menjadikan kebengkokan di dalam Al-Quran). Maka kita yang membaca Al-Kahfi akan dijaga oleh Allah, sehingga tidak bengkok, tidak menyimpang dari syariat.
Dan sebagaimana pula namanya, Al-Kahfi yang berarti Gua. Gua terbentuk dari lorong bebatuan yang keras. Maka dengan membaca Al-Kahfi, seseorang akan mempunyai prinsip yang kuat laksana batu, sebagaimana ini ditemui pada para pemuda Ashabul Kahfi yang kuat berprisip mempertahankan keimanan.
Mengenai hikmah atau rahasia di balik keutamaan Suarah Al-Kahfi yang menjadikan pembacannya tidak menyimpang dari syariat dan mempunyai karakter karena pada Surat Al-Kahfi memuat empat kisah.
Empat kisah tersebut menceritakan tentang empat cobaan yang umumnya menimpa manusia. Berikut lengkapnya
Pertama, kisah Ashabul Kahfi tentang cobaan keimanan
Kisah pertama ini dimuat dari ayat ke-9 sampai ayat ke-26. Mengisahkan para pemuda muslim yang tangguh. Mereka bertekad hijrah untuk mempertahankan agama. Ini dilakukan setelah mereka mendakwahi kaumnya lalu mendapatkan penolakan, tekanan, dan intimidasi.
Inilah gambaran cobaan pertama yang dihadapi oleh seorang muslim pada umumnya, dan ini merupakan cobaan paling berat, yakni cobaan keimanan dalam mempertahankan agama.
Kedua, kisah dua pemuda yang diberi cobaan dalam harta
Kisah ini dimuat dari ayat 32 sampai 44. Pada bagian ini diceritakan tentang dua pemuda. Satunya beriman tapi tak berharta. Satunya lagi berharta, tapi tidak beriman.
Kisah ini menggambarkan bahwa manusia akan diuji dengan harta. Dan dengan cobaan berupa harta, tidak sedikit orang yang terlena, seperti pemuda kaya dalam kisah ini.
Bahkan ia sampai beranggapan akan hidup kekal di dunia dengan hartanya. Kalaupun suatu saat mati, ia berkhayal akan mendapatkan tempat yang mulia sementara ia lupa pada Tuhan dan lalai dalam menjaga amanah berupa cobaan harta.
Ketiga, kisah Nabi Musa tentang cobaan ilmu
Selepas mengalahkan Fir’aun, dalam suatu kesempatan, Nabi Musa berpidato dengan sangat luar biasa hingga ia dapat pujian dari kaumnya sebagai orang paling berilmu waktu itu.
Nabi Musa pun mendapatkan teguran dari Allah bahwa masih ada yang lebih berilmu darinya, yakni Nabi Khidir.
Kisah ini, bagi para pembaca Surat Al-Kahfi akan menyadarkan bawa di atas langit masih ada langit.
Keempat, kisah Iskandar Dzulkarnain yang diberi cobaan berupa kekuasaan
Iskandar Dzulkarnain adalah potret penguasa tersukses. Wilayah kekuasaannya dari Timur hingga Barat. Hingga dengan itulah, ia – menurut satu pendapat – diberi gelar dzu al-qarnain yang bermakna pemilik dua tanduk (Timur dan Barat).
Cobaan kekuasaan yang Allah berikan kepadanya tidak menjadikan semena-mena. Ia digambarkan dalam Surat Al-Kahfi sebagai sosok yang memberikan kesempatan bagi orang yang salah untuk memperbaiki diri.
Demikianlah empat kisah beserta pelajarannya yang termuat dalam Surat Al-Kahfi. Semoga dengan membiasakan membaca tiap malam atau hari Jumat membuat kita teringat dan mengambil manfaat dari kisah-kisah tersebut.
Tujuannya agar dengan membaca Al-Kahfi kita akan terjaga dengan cahaya Allah sehingga tidak melakukan sesuatu yang menyimpan dari syariat Islam sepanjang pekan.