Pecihitam.org – Ketika hari kiamat tiba Malaikat Israfil menjalankan tugas untuk meniup sangkakala seluruh alam semesta beserta isinya akan mengalami kehancuran, dunia luluh lantah, gunung-gunung bertebaran dan langit runtuh. Saat itu semua hancur tidak ada yang tersisa. Namun tahukah kamu, jika ternyata ada bagian tubuh kita yang tidak hancur ketika kiamat tiba?
Bagian tubuh kita yang tidak hancur ketika kiamat yaitu sebuh Tulang yang disebut tulang Sulbi. Dari tulang sulbi inilah nantinya jasad manusia yang sudah menjadi butiran debu dirakit kembali. Manusia mungkin jarang yang tahu, padahal tulang ini, merupakan salah satu bukti kebesaran Ilahi.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW dijelaskan jika tulang ekor atau tulang Sulbi ini tidak akan hancur walaupun kiamat yang Maha dasyat menerjang. Sebagaimana hadist riwayat Imam Bukhari berikut ini.
“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah), kecuali satu tulang yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat” (HR. Bukhari, No.4953)
Selain itu ada pula riwayat lainnya yang menjelaskan tentang hal ini.
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.” (HR Muslim nomor 2955)
Lantas apakah keterangan hadits tersebut masuk akal dan bisa terbukti ilmiah? Bagi kita umat Islam bisa saja menerima dan meyakini hal tersebut, karena bagaimanapun kita wajib mempercayai apa yang tertulis dan dijelaskan pada Al Quran dan hadits.
Namun bagi orang yang tidak percaya atau tidak beriman mungkin akan sulit menerima logika ini. Bahkan mungkin saja bisa membantah dan menentangnya. Akan tetapi tidak perlu khawatir, karena ternyata Sains pun, membenarkan jika tulang sulbi adalah bagian yang paling kokoh dalam tubuh manusia serta tidak akan hancur.
Hal ini sebagaimana hasil penelitian dari Dr. Othman al Djilani , profesor bidang histology dan pathologi Sana’a University bersama Syaikh Abdul Majid. Penelitian mereka menunjukan bahwa sel-sel jaringan tulang ekor tidak berubah meski dibakar dalam suhu yang sangat tinggi sekalipun.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2002 tepatnya bulan Ramadhan 1423 H untuk mencari tahu kebenaran sabda Nabi Saw mengenai tulang sulbi. Penelitian itu juga menjelaskan mengapa ketika dilakukan penggalian makam yang telah berusia ratusan tahun, selalu ditemukan tulang ekor yang tidak hancur.
Seorang ilmuwan Jerman Han Spemann berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Pada eksperimenya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata dan mengimplantasikannya ke dalam embrio organizer.
Pada waktu sperma membuahi ovum (sel telur), pembentukan janin pun dimulai. Ketika ovum telah terbuahi menjadi zigot, ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak sehingga terbentuk lempengan embrio yang memiliki dua lapisan. Salah satu lapisan disebut Internal Hypoblast yang memiliki beberapa unsur dan jaringan.
Han Spemann juga mencoba cara lain. Tulang ekor direbus dan kemudian dihancurkan dengan ditumbuk menjadi serpihan halus. Ia lalu mencoba mengimplantasikan serpihan halus tersebut pada janin hewan yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body.
فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَٰنُ مِمَّ خُلِقَ
خُلِقَ مِن مَّآءٍ دَافِقٍ
يَخْرُجُ مِنۢ بَيْنِ ٱلصُّلْبِ وَٱلتَّرَآئِبِ
Artinya: “Maka hendaklah manusia memerhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan,” (QS. Ath-Thaariq ayat 5-7).
Demikian, semoga informasi ini bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.