Ketua PBNU Minta Pemerintah Perhatikan Pengusaha Kecil

PBNU

Pecihitam.org – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah untuk selalu memperhatikan pelaku usaha mikro.

“Mereka harus diayomi dan disayangi agar bisa tumbuh menjadi besar,” kata Ketua PBNU Marsudi Syuhud, dikutip dari Republika, Senin, 30 Desember 2019.

Hal itu disampaikan Marsudi sebagai salah satu hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah pada 2020 mendatang.

“Memikirkan ekonomi di tingkat mikro, kecil, itu lebih berat daripada memikirkan yang kelompok besar. Maka dari presiden ke presiden PBNU mengingatkan tidak hanya di zaman Jokowi saja, tapi juga SBY dan Megawati juga demikian,” ujarnya.

Menurut Marsudi, pelaku usaha mikro itu ibarat anak kecil yang harus disayangi sehingga bisa tumbuh menjadi besar. Sedangkan pengusaha besar sebagai orang dewasa tentu harus dihormati dan menyayangi orang-orang yang masih kecil.

Baca Juga:  Klarifikasi Sekretariat Wapres Soal Mobil Dinas Kiai Ma'ruf Amin Kehabisan Bensin

“Sayangilah yang kecil dan hormatilah yang besar. Artinya harus dibuat program khsuus tersendiri , jangan sampai disuruh berantem dalam ring tinju antara yang kecil lawan yang besar. Yang besar juga harus dihormati, yang besar harus memikirkan yang kecil,” terangnya.

Maka dari itu, kata dia, Rasulullah Saw pernah menyampaikan bahwa tidak termasuk golongannya yang tidak menyayangi yang kecil dan tidak menghormati yang besar.

“Pemerintah harus membuat perlindungan terhadap yang kecil. Karena ketika kecil bayi itu kan belum bisa jalan, dilindungi, ketika sudah bisa jalan maka boleh dilepas. Jangan yang besar disuruh berantem dengan yang kecil. Ini perintah ajaran agama. Maka Kiai Said (Aqil Siroj) selalu mengingatkan, enggak hanya sekarang, dari dulu juga begitu,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pelaku Penyerangan Gereja Santa di Jogjakarta Ternyata Anti NU, Ini Profilnya

Pada kesempatan itu, Marsudi mengatakan bahwa pergantian tahun baru harus dijadikan momentum muhasabah atau evaluasi atas apa yang telah dikerjakan selama ini.

“Misalnya sudah sejauh mana telah berbuat baik untuk keluarga, masyarakat dan negara,” ujarnya.

“Intinya satu, muhasabah ke belakang, sudah sejauh mana kita berbuat baik untuk publik dan seberapa banyak telah berbuat baik untuk negara, bangsa, keluarga, dan untuk dirinya sendiri. Tentu kita berharap agar tahun depan menjadi lebih baik lagi daripada tahun kemarin,” pungkasnya.