Kewajiban Menghormati Ahlul Bait dalam Al-Quran

menghormati ahlul bait

Pecihitam.org – Menghormati dan mencintai adalah keharusan bagi setiap muslim, apalagi mencintai dan menghormati dzuriyah Rasulullah SAW, atau yang sering disebut ahlul bait. Himbauan Rasulullah SAW untuk menghormati dan mencintai dzuriyahnya, karena beliau-beliau itu memiliki kemuliaan tersendiri sebagai kerabat dan keturunan Rasulullah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun tidak semua ahlul bait ternyata mempunyai karakter yang sama seperti Rasulullah sendiri. Mereka para ahlul bait sekalipun diberi kemuliaan tetapi malah menyimpang tetap harus ada yang berani menasehati. Hal itu dihimbau oleh beliau dzuriyah Rasulullah SAW yakni Allamah Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad beliau berasal dari Tarim Hadramaut Yaman.

Dalam kitabnya Sayyid al-Hadad yang berjudul Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah, beliau mengatakan:

لأهل بيت رسوالله صل الله عليه وسلم شرف, ولرسرالله صل الله عليه وسلم بهم مزيد عناية وقد اكثر على أمته من الوصية بهم والحث على حبهم ومودتهم. وبذالك امرالله تعالى في كتابه في قوله تعالى : “قل لاأسألكم عليه أجراإلاالمودة في القربى (الشورى,23)

“Ahlul bait memiliki kemuliaan tersendiri, dan Rasulullah telah menunjukkan perhatiannya yang besar kepada mereka. Beliau berulang-ulang berwasiyat dan menghimbau agar umatnya mencintai dan menyayangi mereka. Dengan ittu pula Allah SWT. Telah memerintahkan didalam Al-Qur’an dengan firman-Nya; “katakanlah wahai Muhammad, tiada aku meminta suatu balasan melainkan kecintaan kalian pada kerabatku.” (QS.Assyura: 23)

Anjuran untuk mencintai, menyayangi serta menghormati dzuriyyah nabi SAW tidak semata-mata karena mereka adalah Ahlul Bait. Namun juga karena Allah SWT telah memerintahkannya dalam Al-Qur’an, sehingga menghormati dan mencintai ahlul bait adalah keharusan. Rasulullah sebagai pemimpin tidak meminta imbalan atau balasan apapun hanya beliau ingin bahwa umatnya mencintai dan menyayangi dzuriyahnya.

Baca Juga:  Narasi Kebencian Salafi dan Wahabi Kepada Ahlul Bait

Namun, Sayyid Abdullah Al-Hadad menyarankan agar tidak berlebihan ketika menghormati dan mencintai dzuriyyah Rasulullah, bersikap selayaknya dan sewajarnya. Hal tersebut dipertegas dengan kutipan berikut:

فعلى كافة المسلمين أنيعتقدوا حبّهم ومودتهم وان يوقّروهم ويعظّموهم من غير غلوّ ولاإسراف

“Seluruh kaum muslimin hendaknya memastikan kecintaan dan kasih sayang mereka kepada ahlu bait, serta menghormati dan memuliakan mereka secara wajar dan tidka berlebih-lebihan.’

Begitupun ketika ada ahlul bait yang berperilaku menyimpang dari Rasulullah, sayyid Abdullah al Hadad menyarankan agar tetap menghormati, tidak menghakimi dan menjauhinya. Justru lebih baik dengan cara menasihatinya, mendekatinya dengan cara yang halus. Sebagaimana yang beliau sampaikan;

وأما من كان من أهل هذا البيت ليس على مثل طرائق أسلافهم الطاهرين، وقد دخل عليهم شيئ من التخليط لغلبة الجهل، فينبغي أيضا أن يعظّموا ويحترموا لقرابتهم من رسول الله الله صلى الله عليه وسلم. ولا يدعوا المتأهل للنصيحة نصحهم وحثّهم على الأخذ بما كان عليه سلفهم الصالح, من العلم والعمل الصالح، والأخلاق الحسنة والسيرالمرضية

Baca Juga:  Wajib Tahu! Inilah Hukum Menuntut Ilmu Bagi Seorang Muslim

“Adapun mereka yang berasal dari keluarga dan keturunan Rasulullah ini yang tidak menempuh jalan leluhur mereka yang disucikan, lalu mencampur adukkan antara yang baik dan yang buruk disebabkan kejahilannya, seyiogyanya mereka tetap dihormati semata-mata karena kekerabatan mereka dengan Rasulullah SAW, namun siapa saja yang memiliki keahlian atau kedudukan untuk memberi nasihat, hendaknya tidak segan-segan menasihati dan mendorong mereka yang saleh-saleh, yang berilmu dan beramal kebajikan, berakhlak terpuji dan berperilaku luhur.”

Dari kutipan diatas dapat kita sadari bahwa mungkin ada ahlul bait diantara masyarakat yang berperilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi SAW, sehingga bagi para ulama atau orang yang memiliki kapasitas ilmu yang mumpuni untuk memberikan nasihat kepada ahlul bait dengan tetap bersikap hormat dan sewajarnya.

Karena walaupun mereka adalah Ahlul Bait, dzuriyah Rasulullah SAW Sayyid Abdullah Al-Hadad juga tidak setuju ketika ada yang berpendapat bahwa mereka kebal terhadap hukum yang telah Allah tetapkan karena kemuliaan yang diberikan oleh Allah. Hukum tetaplah hukum bagi orang yang melakukan kesalahan sekalipun dia Dzuriyah Rasulullah SAW.

Baca Juga:  Menjadikan Metode Hiwar Sebagai Salah Satu Metode Pendidikan Akhlak

Sayyid Abdullah Al-Haddad juga mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Hadits itu berisi peringatan kepada putri beliau Fathimah agar tidak mengandalkan pembelaan dari ayahnya di hadapan Allah subhanu wa taála sebagai berikut:

يا فاطمة بنت ممدs لا أغني عنكِ من الله شيئا.

Artinya: “Hai Fatimah binti Muhammad, sungguh aku takkan cukup sebagai pembelamu di hadapan Allah.”

Sehingga bisa dikatakan bahwa kita sebagai kaum muslimin tetap wajib mencintai dan menghormati ahlul bait dengan sewajarnya, dan ketika mereka melakukan kesalahan sebaiknya bagi para ahli yang mumpuni menasihatinya dengan cara yang baik dan hormat karena bagaimanapun mereka tetaplah dzuriyah Rasulullah SAW.

Demikian, wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik