Kisah Hikmah: Ketika Nabi Yusuf dan Nabi Musa di Tegur oleh Allah

nabi yusuf

Pecihitam.org – Dikisahkan Nabi Yusuf as setelah di fitnah Zulaikha ia dijebloskan ke penjara selama 5 tahun lamanya yaitu pada 1720 M SM masa pemerintahan Malik Heksos di Memphis Mesir.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ketika dipenjara, bertemulah Nabi Yusuf dengan dua orang tahanan yang merupakan mantan pelayan istana kerajaan. Kedua pelayan itu bermimpi aneh dan kemudian menanyakan arti mimpi mereka kepada Nabi Yusuf dan arti mimpi tersebut akhirnya terbukti adanya.

Orang yang satu ditakwilkan akan mati dibunuh dan terbukti ia dihukum mati dengan cara disalib. Sedangkan orang kedua ditakwilkan oleh Nabi Yusuf kelak akan bebas dari segala fitnah dan tuduhan. Akhirnya terbukti tidak lama kemudian orang tadi dikeluarkan dari penjara dan kembali sebagai seorang pelayan raja.

Ada pelajaran yang menarik dari kisah ini. Dari sinilah, kemudian sahabat nabi Yusuf yang seorang pelayan raja tadi dibebaskan dari penjara, Nabi Yusuf menitipkan pesan kepadanya agar disampaikan pada Raja.

Pada sahabatnya tadi Nabi Yusuf berpesan agar selepas bebas dari penjara menyampaikan pada Raja agar kasus yang menimpanya ditinjau ulang. Nabi Yusuf mengatakan bahwa ia hanya korban fitnah semata yang bahkan tak pernah menjalani pengadilan.

Sungguh disayangkan Allah kemudian malah menguji Nabi Yusuf dengan menjadikan pelayan raja tadi lupa akan titipan pesan Nabi Yusuf. Walhasil, Nabi Yusuf hukumnnya bertambah 2 tahun lagi. Dengan demikian, hukuman Nabi Yusuf menjadi 7 tahun.

Baca Juga:  Ketika Seorang Ahli Ibadah Dikalahkan Oleh Iblis

Menurut para ulama mufassir, Allah begitu cemburu karena Nabi Yusuf, sebab jika saja, Nabi Yusuf tidak menitipkan pesan tadi pada sahabatnya dan lebih bertawakkal hanya mengadu kepada Allah semata, niscaya hukuman penjaranya tidak akan bertambah lebih lama lagi. Namun Allah mengujinya lebih lama lagi

Itulah pengajaran Allah terhadap para Nabi-nya. Sebab para Nabi tidak diperkenankan sama sekali berharap sesuatu kepada selain Allah. Satu kesalahan saja para Nabi berlepas dari Allah maka pada saat yang sama Allah akan menegurnya.

Hal ini juga sama terjadi dengan kisah Nabiyullah Musa As. Suatu ketika Nabi Musa sedang ceramah dimimbar depan kaumnya Bani Israel. Salah seorang dari kaumnya mengajukan pertanyaan pada Nabi Musa.

“Ya Musa, siapa orang yang paling berilmu di muka bumi ini?” Spontan saja Nabi Musa menjawab, “Aku lah orang yang paling berilmu saat ini!”

Kemudian Nabi Musa pun ditegur oleh Allah. “Wahai Musa, sesungguhnya masih ada hamba-Ku yang lebih alim dan lebih berilmu dari engkau!”

Karena penasaran Nabi Musa akhirnya ingin bertemu serta berguru padanya. Nabi Musa pun menyiapkan berbagai perbekalan dan seekor masakan ikan yang dibawa bersama muridnya untuk bertemu hamba yang shaleh itu. Hamba itu bertempat tinggal di antara pertemuan dua arus air laut dan air sungai. Tandanya jika sudah sampai tempat itu maka sesuatu yang mati akan kembali hidup.

Baca Juga:  Fatwa Abu Nawas Yang Aneh Tentang Sholat Tanpa Rukuk Dan Sujud

Nabi Musa dan muridnya pun melakukan perjalanan mencari ilmu dan berjalan jauh selama berbulan-bulan lamanya. Kisah ini sebagaimana yang termaktub dalam Al Quran Surah Al-Kahfi.

Nabi Musa yang pernah merasa dirinya paling berilmu kemudian diuji oleh Allah dengan sifat lupa, dimana masakan ikan yang dibawanya ternyata hidup lagi dan menghilang secara misterius di tempat pertemuan dua arus air yang menandakan di sanalah seharusnya mereka akan bertemu dengan seorang guru yang berilmu tinggi dan shaleh itu. Konon beliaulah yang disebut sebut sebagai Nabiyullah Khaidir As.

Kelalaian itu akhirnya membawa riwayat perjalanan panjang Nabi Musa dan pembantunya kembali berjalan berbulan-bulan menyusuri sepanjang pantai dan akhirnya sampai bertemu Nabi Khaidr. Beliau pun dibuat terkagum-kagum dengan ilmu yang dimiliki Nabi Khadir.

Hikmah dari kisah diatas adalah, seorang Nabi Musa saja yang menganggap dirinya paling berilmupun diuji dengan sifat lupa oleh Allah. Saat Nabi Musa merasa dirinya paling berilmu, di sana pula ia lupa bahwa sifat ‘Al-Alim’ hakikatnya hanyalah sifat yang layak bagi Allah semata. Maka saat itulah Allah Sang Maha Alim, menegur Nabi Musa.

Baca Juga:  Kisah Nabi Danial yang Jarang Orang Islam Ketahui

Hal ini menjadi pelajaran bagi para Nabi dan umatnya agar tidak pernah melupakan Allah dalam kondisi apa pun dan berharap pertolongan hanya kepada Allah semata. Para Nabi dan kekasih Allah yang terlupakan meski dalam hitungan menit, segera diingatkan dan ditegurkan oleh Allah.

Namun, bagi kita manusia biasa yang rasanya jauh dari Allah, berlumur dosa ini, meski semakin jauh dari terlepas dari Allah, terkadang tak terasa dengan teguran dari Allah. Inilah yang membuat kita terkadang lalai dan merasa aman-aman saja dan akhirnya semakin jauh. Na’uzubillah.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu diberi Imam oleh Allah sampai dengan akhir hayat kita semua. Sebab tiada tempat dan tiada siapapun yang patut disembah kecuali Allah ta’ala. Wallahu a’lam Bisshowab

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik